Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Jawa Timur Diprediksi Akan Dilanda El Nino, BPBD Jember Sebut Sudah Punya Pengalaman di Tahun 2019

Jawa Timur diprediksi akan dilanda El Nino, BPBD Jember sebut sudah punya pengalaman mengatasi dampak El Nino di tahun 2019 lalu.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo memaparkan pengalamannya mengatasi dampak El Nino atau kekeringan yang terjadi pada tahun 2019 lalu, Kamis (25/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo memaparkan pengalamannya mengatasi dampak El Nino atau kekeringan yang terjadi pada tahun 2019 lalu.

Hal tersebut untuk menanggapi informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang mengabarkan, beberapa daerah di Jawa Timur di pertengahan tahun 2023 akan terjadi El Nino, bahkan terjadi peningkatan suhu cuaca.

Menurutnya, BPBD Jember sudah pernah mengatasi dampak El Nino empat tahun lalu.

Kata dia, waktu itu menghabiskan 2,2 juta liter air yang disebarkan kepada warga terdampak.

"Yang kami sebarkan untuk warga dan masyarakat yang terdampak itu. Jadi jika kekeringan tersebut terjadi lagi, saya rasa teman-teman sudah menyiapkan antisipasi hal itu, mulai dari armada dan peralatan lain," ujarnya, Kamis (25/5/2023).

Pria yang akrab disapa Heru ini, menilai ritme pergerakan El Nino biasanya terjadi dari timur, kemudian merambat ke arah barat.

"Mulai dari daerah timur, seperti daerah Kalisat dan biasanya bergilir. Dan peta ancamannya kami juga sudah ada," katanya.

Heru mengimbau kepada masyarakat untuk menampung air hujan, dengan memanfaatkan resapannya. Agar memiliki cadangan mineral saat terjadi El Nino.

Baca juga: Kemarau Panjang Ancam Ketahanan Pangan, Kementan Siapkan Program Antisipasi El Nino

"Kemudian sumur-sumur dipersiapkan. Terus siapa yang mampu? Pastinya masyarakat yang ada di situ," imbuhnya.

Selain yang terpenting ketika terjadi bencana, kata Heru, kerja sama antara jurnalis, birokrasi, pengusaha dan relawan harus terjalin dengan baik.

"Karena unsur pentahelix ini, bukan hanya relawan saja, tetapi juga media," paparnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved