Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Minta Tolong Tetangga karena Jaringan Wifi Lemot, Dua Bocah SD dan SMP di Blitar Malah Digerayangi

Nasib pilu dialami oleh dua bocah di Blitar. Mereka menjadi korban asusila tetangganya

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Imam Taufiq
Pelaku pencabulan dengan modus wifi lemot saat diamankan di Polres Blitar 

Mungkin, memang karena benar-bebar ketakutan, sehingga korban tutup mulut selama beberapa bulan ini.

Baru kemarin itu, saat wifi di rumahnya lemot lagi, korban tak berani menelpon pelaku karena takut kalau pelaku datang, lalu kembali berbuat nakal lagi.

Kasus pencabulan juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Seorang santriwati mengalami nasib pilu.

Santriwati tersebut tak kuasa saat pimpinan ponpes berbuat terlalu jauh.

Korban hanya bisa merintih pilu.

Pelaku membungkus aksi kejahatannya dengan ruqyah.

Teriakan pilu seorang santriwati pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, dia menangis menceritakan apa yang dialaminya di Ponpes.

Dilansir dari TribunStyle, FA (13) mengaku dilecehkan oleh pimpinan pondok pesantren yang dipanggilnya Abah.

Berdalih meruqyah, sang pimpinan pondok pesantren justru meraba bagian sensitifnya hingga membuatnya berteriak.

Alih-alih dapat pertolongan, temannya justru mengira FA tengah kesurupan.

Lantaran takut kembali ke pondok pesantren, FA kemudian memilih kabur lewat jendela.

FA (13) santriwati pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, sambil bergetar menceritakan kejadian dugaan kekerasan seksual yang dialaminya.

Kejadian pertama kali dialami pada Mei 2023. Saat itu pimpinan ponpes, yang dipanggil Abah, masuk ke dalam kamarnya.

Abah memanggilnya dengan alasan ingin memperlihatkan jam tangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved