Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Minta Tolong Tetangga karena Jaringan Wifi Lemot, Dua Bocah SD dan SMP di Blitar Malah Digerayangi

Nasib pilu dialami oleh dua bocah di Blitar. Mereka menjadi korban asusila tetangganya

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Imam Taufiq
Pelaku pencabulan dengan modus wifi lemot saat diamankan di Polres Blitar 

Karena terus didesak sehingga korban yang masih ingusan itu akhirnya mengaku kalau pernah diperlakukan tak senonoh oleh pelaku.

Itu terjadi di rumah korban masing-masing dan terjadi di saat pelaku sedang memperbaiki jaringan wifi yang lemot. Sebab, kedua korban itu menyalur wifi dari rumah kontrakan pelaku dengan tarif sekitar Ro 100.000 per bulan.

Dan, bisnis seperti pelaku itu cukup ngetrend di kalangan masyarakat. Itu bukan patungan menyambung namun pelaku menyambung wifi sendiri kemudian 'diperjualbelikan' ke warga lainnya. Otomatis, warga juga merasa ringan karena tak bayar penuh. Begitu juga pelaku untung karena wifi di rumahnya dibayari oleh orang yang minta sabungan itu.

"Kalau soal itu sih, tidak ada masalah wong namanya patungan wifi biar sama ringan. Namun, yang jadi masalah karena pelaku itu berbuat seperti itu," ungkapnya.

Sepintas, pelaku lumayan cerdas dalam berbisnis namun sayangnya kecerdikannya itu tidak bisa mengontrolnya.

Sebab, tahu kalau siang hari rumah korban sepi karena orangtuanya sedang ke tegalan, pelaku muncul niat jahatnya.

Ia mencari cara bagaimana bisa datang ke rumah kedua korban itu tanpa dicurugai orang lain, terutama orangtua korban dan malah korbannya sendiri yang menyuruhnya datang.

Setelah mengotak-atik caranya, yang dianggap paling aman dari kecurigaan orang lain, akhirnya pelaku menemukan modus yang jitu. Yakni, jaringan wifi yang tersambung ke rumah korban dibikin lemot sehingga mereka akan menghubunginya, untuk disuruh memperbaikinya.

"Ternyata, benar. Saat jaringan wifi di rumahnya lemot, korban memberi tahunya. Tanpa sadar kalau itu trik pelaku, korban minta segera diperbaiki. Namun, pelaku tak buru-buru datang melainkan menunggu saat orangtua mereka tak ada," ujarnya.

Tanpa rasa sedikit takut kalau dicurigai orang lain, pelaku yang punya istri dengan dua anak itu dengan santai dan 'senyam-senyum' dalam hati datang ke rumah korban yang sudah diincarnya.

Meski berpapasan dengan orang lain, bahkan disapa pun, ia dengan terus terang akan mengaku kalau akan ke rumah korbannya, untuk mempetbaiki jaringan wifi yang tiva-tiba lemot. Padahal, itu tak lain karena sengaja dibikin lemot oleh pelaku sendiri.

"Iya, memang begitu caranya," ujarnya.

Begitu sampai di rumah korban, pelaku pura-pura minta ditunjukkan tempat saluran kabel wifi yang ada di rumah korban.

Sambil melirik ke segala penjuru dalam rumah itu dan diketahui aman, pelaku langsung mengerayangi tubuh korban. Bahkan, bukan cuma itu, kepada kedua korbannya itu, meski belum sampai 'dibegitukan' namun perbuatan pelaku sudah kebablasan.

Sebab, korbannya dipaksa dengan diciumi lalu diancam agar tidak bercerita kepads siapapun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved