Berita Jatim
Minta Tolong Tetangga karena Jaringan Wifi Lemot, Dua Bocah SD dan SMP di Blitar Malah Digerayangi
Nasib pilu dialami oleh dua bocah di Blitar. Mereka menjadi korban asusila tetangganya
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
"Saya lihat jam tangan kemudian Abah tiba-tiba ikuti dari belakang dan hendak masuk ke dalam kamar. Saya kaget dan langsung menutup pintu namun Abah paksa saya untuk buka pintu dan masuk ke dalam kamar asrama. Lalu Abah menutup pintu hingga saya terjatuh," kisah FA.
Ia tidak mampu lagi menahan tangis, air matanya jatuh begitu saja.
Saat masuk ke dalam kamar, Abah mengancam dan mendekati FA.
Terduga pelaku lalu memeluknya.
FA memohon agar Abah tidak melakukan perbuatan tidak senonoh kepadanya.
Karena dikuasai hawa nafsu, terduga tidak menggubris perkataan FA. Terduga membekap mulutnya.
"Saya mohon kepada Abah jangan ginikan. Masa depan saya masih panjang. Tapi si Abah tidak mau mendengarkan ucapan saya berkali-kali saya berteriak minta tolong sama teman-teman," ucap FA.
"Abah sempat memegang mulut saya, sambil berkata diam kamu. Namun dirinya terus berteriak dan membentak, lalu abah langsung keluar" katanya.
Pada malam hari Ia menceritakan hal tersebut kepada ustazah.
"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok itu, takut," sambil terisak FA mengatakan ingin pindah sekolah.
"Saya dilecehkan, alasan Abah obati dengan ruqyah," kata FA.
Pada malam hari, ia menceritakan hal tersebut kepada ustadzah. Atas peristiwa tersebut, ia mengalami sakit dan Abah berpura-pura mengobatinya dengan dalih melakukan ruqyah.
"Abah pura-pura obati kaki saya. Abah pegang kaki saya dan tangan terus naik meraba tubuh ke atas. Saya berteriak," ucap FA.
Keesokan harinya, terduga pelaku kembali masuk ke dalam kamar asrama dan mencoba memeluknya. Ia berteriak lagi.
Namun temannya mengira ia kesurupan.
"Saya dikira kesurupan dan bercanda sama teman-teman," sebutnya.
Setelah itu, ia dan teman-temannya kabur dari ponpes lewat jendela.
Ancaman dari abah sempat dilontarkan ingin memukul.
"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok. Saya takut di sana," Ia mengulang lagi kata yang sama.
Ia kembali mengingat kejadian pilu tiap kali berada di Pondok.
FA sudah tidak kuat lagi. Ia ingin bersekolah di tempat lain.
Tak disangka, apa yang dialami FA ternyata dialami pula oleh temannya yang lain.
Bahkan ada yang dipegang payudara hingga ditindih oleh pimpinan pondok tersebut.
Hingga kemudian mereka sepakat untuk kabur dari pondok bersama.
Sebelumnya, pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, diduga mencabuli 29 santriwati.
Mereka sempat kabur dari ponpes lewat jendela dan berlari ke rumah salah satu guru yang berlokasi di belakang pondok.
Saat ini terduga KH (36) selaku pimpinan pondok sudah diamankan di Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Blitar
perbuatan bejat
Kecamatan Kanigoro
korban asusila
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Kwan Sing Bio Kelenteng Terbesar di Asia Tenggara, Jelang HUT Kong Co ke-1865 Ketuanya Digugat ke PN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.