Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Belum Dikurban, 2 Sapi Mati Terpanggang - Peralatan Pemakaman di Tuban Raib Dicuri

4 berita Jatim terpopuler Senin, 19 Juni 2023. Belum sempat dikurban, 2 sapi Limosin mati terpanggang hingga peralatan pemakaman di Tuban raib dicuri.

Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/TribunJatim.com dan tribunjatim.com/Kuswanto Ferdian
4 berita Jatim terpopuler Senin, 19 Juni 2023. Belum sempat dikurban, 2 sapi Limosin mati terpanggang hingga peralatan pemakaman di Tuban raib dicuri. 

Malang betul nasib Salehodin (55), warga Dusun Selatan, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Ini setelah dua sapi limosin milik orang lain yang dipeliharanya mati terpanggang, Jumat (16/6/2023) kemarin.

Sapi yang mati terpanggang ini mulanya dihajatkan oleh pemiliknya untuk Kurban pada hari Raya Idul Adha 2023 mendatang. 

Nahas, dua sapi limosin titipan orang yang gemuk tersebut justru ditemukan mati tergeletak dan gosong usai terbakar api yang melalap habis kandang sapi ini.

Kasak - kusuk warga setempat, terbakarnya kandang sapi milik Salehodin ini diduga dibakar orang tak dikenal saat warga setempat tertidur lelap.

Peristiwa memilukan tersebut baru diketahui pemiliknya pada Jumat (16/6/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Heboh Penemuan Bangkai Sapi Limosin di Pantai Bambang Lumajang, Pemiliknya Masih Misterius

Kemarin, dua personel Polsek Pademawu, sekira pukul 09.00 WIB telah mendatangi lokasi kandang sapi milik Salehodin yang ludes dilalap api hingga rata dengan tanah itu.

Salehoddin menduga terbakarnya kandang sapi miliknya yang letaknya berjauhan dari rumah warga tersebut dibakar orang tak dikenal.

Kata dia, terbakarnya kandang sapi miliknya itu baru diketahui pada Jumat (16/6/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Sementara sebagian warga setempat baru mengetahui kebakaran kandang sapi itu setelah terkejut mendengar suara letusan keras dari lokasi kandang sapi Salehodin.

Seketika itu beberapa warga ikut terbangun dan melihat kandang sapi milik Salehoddin yang sudah dilalap api.

Baca juga: Viral Sapi Limousin Ngamuk di Jalan Raya Tuban, Bikin Panik Pengguna Jalan, Seruduk Mobil dan Motor

Baca juga: Perbedaan Sapi Simmental dan Sapi Limousin untuk Hewan Kurban, Lengkap dengan Perbandingan Harganya

"Sapi yang terbakar ini milik H. Munakip, saudara sepupu saya yang dititipkan ke saya untuk dipelihara dan diniatkan untuk Kurban pada hari raya Idul Adha," kata Salehodin, Sabtu (17/6/2023).

Menurut pria yang akrab disapa Saleh ini, terbakarnya kandang sapi miliknya tersebut bukan akibat kelalaiannya.

Ia menegaskan tidak meninggalkan kandang sapi peliharaannya itu dengan menyalakan api atau membakar sampah di area sekitar kandang sapinya tersebut.

Akibat kejadian ini, Saleh mengalami kerugian material kandang sapi yang hangus terbakar sekitar Rp 35 juta.

Baca juga: Diprediksi Bakal Naik Jelang Idul Adha, Segini Harga Sapi Lokal dan Madrasin di Sampang

Selain itu, ia juga memiliki tanggungan untuk mengganti 2 ekor sapi limosin milik H. Munakip saudara sepupunya senilai Rp 36 juta rupiah.

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Pamekasan, IPTU Sri Sugiarto menjelaskan, terbakarnya kandang sapi milik Salehodin itu terjadi pada Jumat (16/6/2023) kemarin sekitar pukul 02.00 WIB.

Kata dia, menurut keterangan pemilik sapi, sekitar pukul 01.30 WIB sempat mengecek kondisi kandang sapinya, namun tidak terjadi apapun.

Lalu, sekitar pukul 02.00 WIB, Salehodin dengan Aryati (tetangganya) sama-sama mendengar bunyi percikan api dari lokasi kandang sapi tersebut.

Baca juga: Diawali Suara Ledakan, Kandang di Tulungagung Terbakar, 1.100 Ekor Ayam Matang Jadi Ayam Panggang

Seketika itu, Salehodin bergegas melihat kandang sapinya yang diikuti beberapa warga setempat yang ikut berdatangan.

Nahas, setiba di lokasi kandang sapinya, kobaran api sudah membesar dan melalap semua perkakas bangunan kandang sapinya yang terbuat dari anyaman bambu itu.

Karena peristiwa kebakaran ini terjadi tengah malam, 2 ekor sapi limosin yang ada di dalam kandang tersebut tak dapat dievakuasi dan ikut mati terbakar. 

 

Simak berita selengkapnya

4.

Keranda di TPU Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jumat (16/6/2023). Roda keranda, shockbreaker, dan kotak amal dicuri oleh maling.
Keranda di TPU Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jumat (16/6/2023). Roda keranda, shockbreaker, dan kotak amal dicuri oleh maling. (Istimewa/TribunJatim.com)

Warga di Desa Peseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jawa Timur, kebingungan saat ada warga setempat yang meninggal dunia, Jumat (16/6/2023).

Bagaimana tidak, saat warga akan mengurus pemakaman, mengambil keranda yang ada di makam umum, ternyata beberapa peralatan pemakaman di sana hilang dicuri.

Kapolsek Jatirogo, AKP Suganda membenarkan kejadian tersebut.

"Warga terkejut saat mengetahui roda keranda, shockbreaker, dan kotak amal dicuri oleh maling," ujarnya kepada wartawan, Minggu (18/6/2023).

Mantan Kasi Humas Polres Tuban itu menjelaskan, untuk uang yang ada di dalam kotak amal sebelumnya sudah diambil oleh pengurus makam.

Sehinggga kemungkinan hanya ada sedikit uang yang diambil maling.

Dia mengatakan, kasus pencurian sudah pernah terjadi sebelumnya di wilayah setempat.

Seperti pencurian rokok dan tabung gas LPG.

"Polisi masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan siapa pelakunya. Selain itu, akan melakukan upaya preventif agar kejadian tersebut tidak terulang lagi," pungkasnya.

Baca juga: Aksi Maling Nekat Gondol Kotak Amal di Masjid Probolinggo Terekam CCTV, Pelaku Sisakan Uang Rp 1000

Di tempat berbeda, warga juga sempat kebingungan untuk memakamkan orang yang meninggal.

Hal itu karena, wilayah tersebut digenangi banjir.

Akhirnya diputuskan, untuk memakamkan orang yang meninggal, warga menggotong keranda mayat sambil menerobos banjir.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Kalipuro, Desa Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Viral video yang memperlihatkan puluhan warga menerobos banjir sambil membawa keranda mayat. Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Kamis (11/2/2021).
Viral video yang memperlihatkan puluhan warga menerobos banjir sambil membawa keranda mayat. Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Kamis (11/2/2021). (Kompas.com)

Hal ini terpaksa dilakukan, karena jika memutar, jaraknya bisa 7 kilometer.

Video warga menggotong keranda sambil menerobos banjir pun viral di media sosial.

Rupanya tidak hanya satu keranda jenazah, melainkan ada tiga yang bernasib serupa.

Saat itu, banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (3/2/2021) membuat akses jalan menjadi terbatas.

Baca juga: Arti Kata Lampor Keranda Terbang Viral TikTok, Kepercayaan Mitos dari Tanah Jawa, Makhluk Halus?

Sehingga tak ada pilihan lain untuk memakamkan jenazah selain menerobos banjir.

Dalam video yang beredar, keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo, Muhaimin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.

Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

Baca juga: Sadarkan Warga Saat Pandemi, Satlantas Polres Lamongan Boyong Gambar Pocong dan Keranda ke Alun-alun

Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.

Tak ada pilihan lain.

Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.

Muhaimin menuturkan, warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.

"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com (TribunJatim.com Network) di lokasi pengungsian korban banjir.

Baca juga: Viral Video Perangkat Desa di Kediri Mengusung Keranda Mayat, Terkuak Kejadian yang Sebenarnya

Ia menerangkan, lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir.

Sejak banjir merendam wilayahnya, ada tiga warga yang meninggal dunia.

Proses pengantaran jenazahnya pun harus dilakukan dengan menerobos banjir.

 

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved