Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gagal Jadi Polisi, Anak Tukang Bubur yang Ditipu Mantan Kapolsek Kini Depresi, 2 Oknum Tersangka

Setelah mengungkapkan kasus yang dialaminya, Wahidin mengaku menerima berbagai ancaman.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
MUHAMAD SYAHRI ROMDHON via Kompas.com
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, bersama Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu, dan jajaran, melakukan gelar perkara ungkap kasus penanganan oknum polri yang menipu tukang bubur pada penerimaan Bintara Polri 2021 lalu, di Mapolres Cirebon Kota, Senin (19/6/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Anak tukang bubur di Cirebon, Jawa Barat, yang gagal jadi polisi kini disebut mengalami depresi.

Ya, tukang bubur yang bernama Wahidin tersebut mengaku ditipu oleh mantan Kapolsek berinisial AKP SW.

Kini kasus penipuan penerimaan polisi yang dialami Wahidin tak hanya menguras harta benda.

Akibat gagal masuk polisi lewat jalur 'khusus', anak Wahidin diketahui kini mengalami depresi.

Baca juga: Siasat Busuk Mantan Kapolsek Tipu Tukang Bubur Rp310 Juta Lebih, Buat Laporan Palsu, Kini Diburu

Hal tersebut disampaikan kuasa hukum Wahidin, Eka Suryaatmaja.

Diungkapkannya, setelah kasus penipuan yang diduga dilakukan oleh AKP SW, anak Wahidin tertekan.

Katanya, anak Wahidin kini mengalami depresi karena gagal masuk polisi sekaligus diperiksa pihak kepolisian.

"Saat ini, yang jadi konsentrasi kami adalah masalah anaknya, masih dalam kapasitas depresi," kata Eka, mengutip Kompas.com.

"Sejak berita ini dimuat, dia mengingat kembali dan ditanya-tanya," ungkap Eka, dikutip dari Kompas.com.

Atas peristiwa malang tersebut, warga Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, itu pun menuntut keadilan.

Dirinya yang mengaku ditipu oknum polisi, AKP SW berharap agar uang sebesar Rp310 juta yang disetorkan untuk meluluskan anaknya agar jadi polisi bisa kembali.

"Saya hanya minta keadilan. Saya hanya seorang tukang bubur. Saya menagih janji, duit bisa balik," kata Wahidin.

"Tapi sampai sekarang satu rupiah pun enggak ada yang kembali dari 2021 sampai 2023," ungkap Wahidin.

"Kasus terungkap. Sebab apa, kelanjutan masa depan anak saya gimana?" kata Wahidin, Sabtu (17/6/2023).

Sementara itu setelah mengungkapkan kasus yang dialaminya, Wahidin mengaku menerima berbagai ancaman.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved