Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Guru Syok Lihat Kemegahan Rumah Kepsek SD di Surabaya yang Digeruduk Perkara Gelapkan Uang Rp2,3 M

Seperti apa rumah kepala sekolah yang disebut gelapkan uang Rp2,3 M tersebut?

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
tribunjatim.com/Faiq Nuraini
Puluhan guru SDN di Kecamatan Rungkut, Surabaya, geruduk rumah kepala sekolah Muhammad Iskak di Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Rabu (21/6/2023). 

Selama kurun waktu itu, Iskak disebut malah membelanjakan dana koperasi untuk kepentingan pribadi.

"Kami tidak terima kalau digunakan untuk kepentingan pribadi. Karena itu uang seluruh anggota koperasi," kata Titik, salah satu guru SD Negeri di Rungkut

"Kami sekarang ramai-ramai nagih uang kami agar dikembalikan," imbuhnya.

Saat ini puluhan guru SD tersebut masih bertahan di rumah Kasek Iskak.

Hingga pukul 11.00 WIB, para guru itu mendesak agar kepsek Iskak mengembalikan uang anggota.

Mereka juga siap membawa persoalan penggelapan dana koperasi untuk kepentingan pribadi itu ke ranah hukum.

Namun sampai saat ini, para guru masih belum membawanya ke ranah hukum.

Rupanya mereka masih berharap Iskak bisa mengembalikan dana koperasi.

Caranya yakni seperti menjual aset rumah dan aset pribadi untuk mengembalikan uang anggota KPRI.

Puluhan guru SDN di Kecamatan Rungkut, Surabaya, geruduk rumah kepala sekolah Muhammad Iskak di Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Rabu (21/6/2023).
Puluhan guru SDN di Kecamatan Rungkut, Surabaya, geruduk rumah kepala sekolah Muhammad Iskak di Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Rabu (21/6/2023). (TribunJatim.com/Faiq Nuraini)

Sementara itu kasus serupa juga terjadi pada murid SD Negeri 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat.

Tabungan 17 siswa kelas 6 SD sebanyak Rp112.576.000 dipinjam guru dan komite sekolah.

Uang Rp112 juta lebih tersebut merupakan hasil tabungan 17 siswa kelas 6 selama bersekolah di SD tersebut.

Kepala SD Negeri 2 Kondangjajar, Nakizu mengatakan, uang tabungan siswa tidak hilang dan ada di koperasi.

"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya.

Jumlah uang yang ditabungkan para siswa berbeda-beda dengan nominal terbesar mencapai Rp45 juta.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved