Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Undangan Pernikahan Bawa Bencana, Uang Rp 1,4 Miliar Milik Juragan di Malang Ludes dalam Semalam

Undangan pernikahan bawa bencana, uang Rp 1,4 miliar milik juragan asal Malang ludes dalam semalam. Tersisa cuma Rp 2 juta.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Kolase Kuasa Hukum Silvia Yap, Hilmy F Ali di Mapolda Jatim dan korban Silvia Yap saat meninggalkan Gedung SPKT Mapolda Jatim, Rabu (5/7/2023).  

Pada Rabu (25/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB terdapat notifikasi dari email yang memberitahukan bahwa terdapat transfer dana dari dua nomor rekening bank milik korban, ketiga nomor rekening tak dikenal. 

Selain itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, lalu beberapa transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal. 

Jika ditotal, jumlah transaksi yang tidak lakukan dari rekening korban mencapai angka sebesar Rp 1,4 miliar. 

Terkurasnya uang kliennya itu, melalui belasan kali transaksi sejak pukul 22.00 WIB, hingga 03.00 WIB, yang tak diketahui oleh korban. 

Saat korban memeriksa jumlah total tabungannya, ternyata hanya bersisa sekitar Rp 2 juta. 

"Keluarnya uang itu melalui aplikasi m-Banking, itu transfer pindah ke rekening bank lain. Kemudian ada yang BRIVA. Ada juga yang melalui top up, pulsa senilai Rp 40 juta. Dari jam 22.00 WIB malam sampai jam 03.00 WIB, total ada belasan transaksi. Sudah, keesokan paginya sudah diblokir tapi sudah terkuras, tersisa cuma Rp 2 jutaan," ungkap Hilmy. 

Berdasarkan keterangan dari korban, Hilmy menjelaskan, meskipun terdapat transaksi dengan nominal besar hingga miliaran rupiah, pihak perbankan tidak memberikan pemberitahuan kepada kliennya. 

Padahal, sejak awal, korban tidak pernah mengunduh dan menginstal aplikasi layanan perbankan tersebut dalam ponsel miliknya. 

Baca juga: Rihana Rihani Transaksi Tunai Agar Sulit Dilacak? Terungkap Punya 21 Akun Bank, Kini Diblokir PPATK

"Anehnya, klien kami ini tidak pernah mengunduh atau mendownload aplikasi bank ini. Ketika dicek mutasi rekening, beralihnya dari aplikasi. Siapa yang menginstal aplikasi ini," lanjutnya. 

"Padahal, kalau mengaktifkan mobile banking itu harus konfirmasi double check juga, tapi di bank belum seperti itu," jelasnya. 

Bahkan saat memeriksa detail nomor kontak dalam aplikasi perbankan 'yang tidak pernah diinstal' oleh korban. Ternyata menggunakan nomor ponsel lain yang tak dikenali oleh korban. 

"Beda. Jadi si pelaku membuat nomor akun aplikasi m-Banking sendiri, yang lain dari pada milik klien kami. Tapi setelah memiliki akses ke rekeningnya (korban)," tambahnya. 

Hilmy mengaku, pihaknya telah berupaya berkomunikasi dengan pihak perbankan tempat sang kliennya menyimpan uang tersebut. 

Hasilnya, pihak perbankan tidak dapat menjelaskan ataupun memberikan solusi secara gamblang atas permasalahan tersebut. 

"Bank pada saat itu melalui WA. Seperti, tidak bisa bertanggung jawab. Iya (malah menyalahkan nasabah)," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved