Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pengakuan Begal yang Beraksi di Surabaya Utara, Belajar dari TikTok, Minum Miras Sebelum Beraksi

Terungkap pengakuan 'ketua' komplotan begal remaja bersenjata celurit yang telah beraksi membacok para korbannya di 17 lokasi

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Saat tersangka ketua begal Yunus diinterogasi Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim 

Agar makin beringas dan all out selama beraksi, ia bersama anggota komplotannya biasa menenggak arak Bali terlebih dahulu.

"Motor cuma sekali, di kawasan Suko Manunggal. Ya sudah tiga kali melakukan itu (begal sampai melukai korban).Saya minum arak Bali. Iya pesta miras dulu," jelasnya.

Saat beraksi, Yunus selalu mengajak tiga orang anggotanya yang lain, yakni SS (16), PRH (17), ST (17). Usia para anggotanya lebih muda dibandingkan dirinya. Beberapa diantaranya, malah masih mengenyam bangku pendidikan SMA.

Kalau Yunus sendiri, sudah lama putus sekolah, dan hidup seenaknya sendiri dengan mengandalkan aksi kejahatan untuk memperoleh penghasilan.

"Ada teman saya lainnya, namanya ST. Iya katanya sudah ditangkap (Polsek Suko Manunggal). Jualnya online (HP curian) di FB Rp500-800 ribu," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim mengatakan, para komplotan begal tersebut, Yunus, PRH dan SS, ditangkap usai membacok remaja di Jalan JLLB Alas Malang, Sambikerp, Surabaya, pada Kamis (22/6/2023) dini hari.

Tersangka ST, salah satu anggota komplotan begal tersebut, justru berhasil ditangkap oleh anggota Tim Antibandit Polsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya, beberapa waktu lalu.

"Mereka beraksi 4 orang biasanya. Satunya sudah ditangkap anggota Polsek Suko Manunggal, inisialnya ST," kata Kompol Hakim.

Catatan penyidikan para tersangka sudah melakukan aksi pembegalan tersebut, sebanyak 17 lokasi di tiga kecamatan Kota Surabaya.

Diantaranya, empat kali beraksi di Kecamatan Lakarsantri. Kemudian, lima kali beraksi di Kecamatan Asemrowo. Dan, delapan kali di Kecamatan Sukomanunggal.

"Mereka beraksi dalam keadaan mabuk, jadi mereka berani karena dipengaruhi miras. Mereka beraksi menyasar korban secara acak," pungkas Kompol Hakim.

Diberitakan sebelumnya, kronologi pembegalan yang dilakukan oleh komplotan begal tersebut, bermula saat RD dibonceng oleh temannya RF (16) mengendarai motor Honda Supra untuk bepergian membeli ikan hias di Pasar Ikan Mastrip, Jalan Gunungsari No 71, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (21/6/2023).

Setibanya di sana, ternyata kios ikan hias penyedia ikan yang dicari oleh teman korban, tutup. Terpaksa, keduanya kembali ke rumah dengan tangan kosong.

Saat melintas di ruas Jalan Made Lakarsantri, Surabaya, sekitar pukul 00.30 WIB, Kamis (22/6/2023).

Motor yang ditumpangi keduanya mendadak dihentikan oleh tiga orang tak dikenal berboncengan mengendarai satu motor Yamaha Mio berbodi warna hitam dan ungu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved