Berita Probolinggo
Curhat Anak Jemaah Haji Probolinggo yang Hilang, Tersisa Tangis Kini Ibu Sendirian di Mekkah: Takdir
Pilu curhat anak Jemaah Haji Probolinggo yang akhirnya ditemukan setelah lama menghilang, tersisa tangisan ketika ayah akhirnya ditemukan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh pilu curhat anak Jemaah Haji Probolinggo yang berakhir hilang dan meninggal dunia di Tanah Suci.
Ada dua orang jemaah haji yang awalnya dilaporkan hilang setelah melaksanakan Lempar Jumrah di Mina Arab Saudi.
Keduanya kemudian dicari hingga ketemu.
Satu di antara mereka merupakan Niron Sunar Suna yang adalah jemaah haji asal Probolinggo Jawa Timur.
Anak Niron Sunar Suna yang berada di Indonesia ingat betul bagaimana ayah dan ibunya itu selalu memeriksakan kondisi orang tua lewat videocall.
Niron Sunar Suna (77), jemaah haji Probolinggo yang dilaporkan hilang usai melaksanakan lempar Jumrah di Mina, Arab Saudi, kini telah ditemukan.
Petugas menemukan warga Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia di kamar jenazah Rumah Sakit Annur Mina.
Kabar meninggalnya Niron itu sudah sampai ke telinga sang anak, Sunjoto dan Yusup.
Informasi bila Niron meninggal dunia disampaikan langsung oleh sang ibunda, Kamsani, melalui sambungan telepon, Selasa (11/7/2023) sekira pukul 15.00 WIB.
Sunjoto dan Yusup berupaya tegar saat mendapat kabar itu dan terus menguatkan Kamsani yang menangis terisak.
Baca juga: Satu dari 3 Jemaah Haji yang Hilang saat Armina Ditemukan Wafat, Kronologi Terkuak: Makam di Soraya
Keduanya ingat, sepeninggal ayah, ibundanya sendirian di Tanah Suci.
Niron beribadah haji bersama Kamsani.
Niron dan Kamsani berangkat haji Jumat (16/6/2023), tergabung Kloter 65 Embarkasi Surabaya.
"Semoga ibu bisa tegar dan kuat. Karena kini dia sang ibu sendirian di Mekkah. Ibu baru pulang ke Probolinggo 28 Juli 2023. Mohon doanya," kata anak pertama Niron, Sunjoto kepada TribunJatim-Timur.com saat ditemui di rumah duka, Desa Muneng Kidul, Rabu (12/7/2023).

Sunjoto menyebut, dia dan keluarga besar telah mengikhlaskan kepergian Niron.
Mewakili keluarga, Sunjoto juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada Kemenag dan seluruh petugas yang bekerja keras melakukan pencarian sang ayah.
"Alhamdulillah ayah sudah ditemukan meskipun dalam keadaan meninggal dunia. Memang terasa berat mendengar kabar ayah meninggal dunia, tapi ini sudah takdir Allah. Kami ikhlas," terangnya.
Sosok Niron tak pernah lekang dari ingatan Sunjoto, pilu Sunjoto curhat bagaimana ia sangat mengingat sang ayah.
Menurut Sunjoto, Niron merupakan pribadi pendiam dan tak suka mengeluh.
Baca juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Ponorogo 2023 ke Tanah Air, Berikut Rincian Tiap Kloternya
Selain itu, Niron juga taat dalam beribadah.
Bahkan, tiap hari, selepas menunaikan salat Magrib, Isya, dan Subuh, Niron rutin membaca Al-Quran.
"Saya tak ada di samping ayah ketika menghembuskan napas terakhir,"
"Semoga ayah husnul khotimah. Mudah-mudahan pula saya bisa berangkat umroh dan berziarah ke makam ayah," ungkapnya sembari menitikkan air mata.
Sementara itu, anak kedua Niron, Yusup bercerita dirinya kerap saling bertukar kabar, baik lewat pesan singkat dan telepon, dengan orang tuanya di sela-sela ibadah haji.

Sementara yang memiliki alat komunikasi, yakni ponsel, hanya sang ibu.
Sedang sang ayah tak punya gawai.
Dari dulu Niron memang tak ada hasrat memegang ponsel.
"Saya rutin menghubungi ibu karena beliau yang punya ponsel. Pada Kamis (29/6/2023), ibu memberikan kabar pilu jika sang ayah terpisah dari rombongan dan hilang. Kami pun khawatir," urainya.
Selang 12 hari berselang, keberadaan Niron tak kunjung diketahui.
Rasa cemas keluarga makin menjadi. Di tengah kegundahan keluarga Niron terus memanjatkan doa.
"Pada hari ke-13 pencarian, akhirnya, ayah dapat ditemukan tapi sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kami sudah mengikhlaskan. Momen yang terakhir yang saya ingat, berpelukan dengan ayah sembari berbisik agar ibadah hajinya lancar," pungkasnya

Sosok Niron di Mata Keluarga
Sosok Almarhum Niron, Jamaah haji Probolinggo ditemukan meninggal dunia setelah hilang saat puncak haji atau Armuzna atau Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih mencari 2 jemaah Indonesia yang hilang saat puncak haji atau Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Awalnya, ada 10 jemaah yang dilaporkan selama puncak haji.
Dari jumlah itu 8 jemaah berhasil ditemukan, sedangkan 2 lainnya masih dicari.
Jemaah terakhir yang berhasil ditemukan, yakni Niron Sunar Suna kloter SUB 65.
Sementara dua lainnya belum ditemukan, ialah Idun Rohim Zen bin Rohim kloter PLM 20, dan Suhardi Ardi kloter KJT 10.
Adapun proses pencarian sudah berlangsung 11 hari.
Sosok almarhum Niron Sunar Sunah (77) merupakan jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur.
Jenazahnya ditemukan di RS An-Noor, Mekkah, Arab Saudi.
"Ibu kuat apa tidak (ditunjukkan sebuah foto)? Kalau tidak kuat, tidak usah melihat,” kata Tiarso salah seorang jemaah haji asal Probolinggo kepada Kamsani (63) istri almarhum Niron, Selasa (11/7/2023).
Sebuah foto dari handpone, diperlihatkan oleh salah seorang petugas maktab yang menemui Kamsani yang menginap di sektor 7, di kota Makkah, untuk memastikan foto yang dimaksud adalah Niron, salah seorang jemaah haji asal Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, suami dari Kamsani yang dinyatakan hilang sejak 29 Juni lalu.
Saat ditunjukkan foto itu, Kamsani mengangguk, mengiyakan bahwa itu adalah benar suaminya saat dipastikan hingga beberapa kali.
Kamsani kemudian bergegas bersama salah seorang petugas maktab, didampingi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) ke ruang penyimpanan jenazah di Rumah Sakit Al Noor di kota Mekkah.
Tiarso saat ditemui di hotel tempat para jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur ini menginap menjelaskan, saat almarhum Niron terpisah dari rombongan, beberapa rombongan secara berkala ikut membantu mencari keberadaan Niron.
"Istri pak Niron juga sempat ditanya berulang kali, saat terpisah terakhir kali dimana."
"Kemudian kita bantu cari dan tidak ketemu, sampai akhirnya kami mendapat kabar pak Niron sudah ditemukan," ujar Tiarso.
"Kami diyakinkan oleh foto dan dipastikan oleh istri pak Niron, benar itu suaminya. Awalnya ditujukan kain sarung yang terlilit di kaki."
"Kemudian istri pak Niron makin yakin dengan gelang karet yang selalu dipakai," kata Tiarso.
Kamsani cerita Tiarso kembali dinyakinkan lagi saat diperlihatkan wajah suaminya secara utuh.
Sebelum akhirnya ditemukan, Kamsani kerap sakit-sakitan lantaran tak mau makan sehingga petugas kesehatan terpaksa didatangkan untuk merayu agar mau makan.
Niron terpisah dari rombongannya saat berada di Mina 29 Juni lalu.
Saat itu, Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah salat subuh.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, pak Niron masih berkumpul dengan rombongan."
"Namun setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda sudah tidak terlihat bersama rombongan lagi," Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi menjelaskan.
"Kemudian pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan."
"Barang dan identitas itu benar adanya milik pak Niron. Tetapi pak Nironnya tidak ada," ujarnya.
Kronologi penemuan jenazah
Kasat Ops Armina, Harun Al Rasyid di Mekkah menjelaskan, pada Selasa (11/7/2023) pihaknya melakukan pencarian di beberapa tempat salah satunya di kantor polisi dan ruang jenazah Muasim.
Saat itu tiba-tiba ada berita masuk melalui WhatsApp, terdapat jenazah dengan ciri-ciri jemaah yang tengah dicari.
Pukul 10.15 WAS (Waktu Arab Saudi), pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Mashariq, ketua kloter, dan istri almarhum.
Usai melihat ciri khusus, istri almarhum membenarkan bahawa jenazah tersebut adalah suaminya.
Pengecekan pun dilakukan dengan pencocokan berbagai data seperti paspor, visa, hingga sidik jari.
Setelah negosiasi yang panjang dan cukup alot, pukul 20.15 jenazah bisa langsung dimandikan.
Tanpa disangka pihak maktab dan pengurus Arab Saudi merespons keinginan keluarga membawa jenazah ke Masjidil Haram untuk disalatkan bada salat Maghrib.
"Alhamdulillah bisa kami laksanakan bersama-sama di sana. Setelah salatkan jenazah langsung kita bawa ke tempat pemakaman di daerah Soraya," ungkap dia.
"Mohon doa agar jemaah haji kita bisa segera ditemukan," tutur Harun Al-Rasyid.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
curhat anak Jemaah Haji Probolinggo
Niron Sunar Sunah
Jemaah Haji Probolinggo
Kamsani
ibu sendirian di Mekkah
puncak haji
Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina)
kloter SUB 65
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Gesitnya Pembobol Rekening ATM di Probolinggo, Ada yang Nyebur ke Sungai dan Sembunyi di Makam |
![]() |
---|
Selewengkan Dana Desa, Mantan Kades di Probolinggo Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Satreskrim Polres Probolinggo Gagalkan Pendistribusian Ilegal 40 Karung Pupuk Bersubsidi |
![]() |
---|
Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Akan Dilantik Februari 2025 |
![]() |
---|
2 Oknum LSM di Probolinggo Kena OTT, LIRA Haramkan Anggotanya Datang Takuti Kades |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.