Berita Viral
FAKTA Pasutri Pengamen Raup Rp 500 Ribu di Bontang, Ajak Anak Agar Dikasihani, Nasib Kini Bebas
Fakta pasutri pengamen bisa meraup uang Rp 500 ribu di Bontang akhirnya terungkap, rupanya memang sengaja mengajak anak agar dikasihani, kini bebas.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kemudian, pasutri tersebut membawa anak yang kemudian ada mengindikasi adanya eksploitasi anak.
Dia mengatakan, pengamen badut ini diduga sengaja membawa anaknya untuk mendapat belas kasih dari masyarakat.
“Menurut pengakuannya, karena keduanya harus mencari nafkah dan tidak ada yang menjaga anaknya di rumah. Kedua anaknya masih kecil berjenis kelamin perempuan. Anak pertama usia 5 tahun, yang kedua usia 1 tahun,” kata dia.
Baca juga: Kaget Ada Pria Asing di Rumah, Pasutri Ngawi Kejar Pelaku Dibantu Warga, Ending Dibawa ke Puskesmas
Eko menyayangkan tindakan pengamen badut yang membawa serta anaknya dalam bekerja.
Sebab hal itu sangat dilarang lantaran termasuk mengeksploitasi atau memanfaatkan anak, seperti tertuang dalam Perda Provinsi Kaltim No 6 Tahun 2012 dan Perda Kota Bontang No 9 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Dalam peraturan tersebut salah satunya menyebutkan larangan memanfaatkan atau mengeksploitasi anak dalam kegiatan ekonomi, seksual maupun lainnya,” jelasnya.
Pihaknya tak segan menindak tegas para pengamen yang terindikasi mengekspolitasi anak.
“Jadi kalau kita dapat lagi akan kami tidak. Karena itu melanggar aturan. Terlebih mereka ini mengeksploitasi anak untuk komersil,” kata dia.

Hal lain yang terungkap juga perihal keluarga pengamen ini ternyata raup keuntungan hingga selama ini tinggal di hotel.
Tidak hanya itu saja, suami istri tersebut beberapa kali menginap di hotel dari hasil mengamen.
“Iya, mereka menginap di hotel. Menurut petugas hotel, tarifnya per malam itu Rp 120.000 dan sudah menginap selama 4 hari 3 malam,” tuturnya.
Pasutri pengamen badut ini saat diamankan berada di Simpang 4 traffic light Jalan Imam Bonjol dan Jalan HM Ardhans.
Pihaknya pun memberi teguran kepada pasutri pengamen badut ini agar tidak mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Nasib Oknum TNI AD yang Bunuh Pengamen karena Ogah Bayar Sewa Sound System, Pelaku Mabuk
Eko memastikan pasutri pengamen badut ini bukan jaringan, melainkan bergerak sendiri.
“Mereka nyewa pakaian badut di tempat penyewaan di Samarinda. Jadi mereka bergerak sepasang itu, namun antar pengamen badut yang ada di Bontang itu mereka saling kenal,” ungkapnya.
Pasutri pengamen raup Rp 500 ribu
Pasutri pengamen di Bontang
Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundang-undangan
Satpol PP Bontang
SPBU
Simpang 4 traffic light
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Sosok FT, Wanita yang Sebar Rekaman Anggota DPRD Wahyudin Ingin Rampok Negara, Bukan Istri |
![]() |
---|
Fakta soal Munculnya Surat Perjanjian Agar Mau Merasiakan Keracunan MBG, Disdik: Ini Berat Sekali |
![]() |
---|
Warga Ditagih PLN Rp 11 Juta untuk Pindahkan Tiang Listrik, Pihak PLN Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Media Internasional Soroti 5000 Siswa Jadi Korban Kasus Keracunan MBG, Pengawasan Dipertanyakan |
![]() |
---|
Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.