Berita Surabaya
Mimpi Besar Cyntya Gadis Penjual Rempeyek Sambil Merangkak di Surabaya, Kini Menekuni Dunia Baru
Mimpi besar Cyntya, gadis 17 tahun penjual rempeyek sambil merangkak di Surabaya, kini menekuni dunia baru.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
"Memang sekarang jualan online sebagai reseller," kata Camat Tenggilis Mejoyo, Wawan Windarto yang mengutip langsung harapan Cyntya.
Wawan mengungkapkan, pihaknya akan mendampingi bisnis Cyntya. Misalnya, dengan memastikan fasilitas perangkat yang digunakan dalam berbisnis online serta pelatihan berjualan.
Jauh sebelum video tersebut viral, intervensi ekonomi sebenarnya telah disiapkan pemkot.
Baca juga: Maling Teriak Maling, Kepergok Warga, Pria di Surabaya Mengaku Intai Pencuri, Melenggang Santai
Sebelum mendampingi gadis yang tinggal di Kendangsari Gang 7 Sekolahan Surabaya ini, Wawan mengungkap, Lurah Kendangsari pernah menawari Sumiyati program padat karya.
Sumiyati diminta untuk ikut bekerja di padat karya dan pemberian modal usaha berupa rombong.
"Dulu pernah ditawari, tapi ibunya (Sumiyati) tidak mau," tandasnya.
Tak hanya itu, pendidikan gadis 17 tahun ini juga diperhatikan.
"Sambil menekuni bisnisnya, sekarang Cyntya juga mulai menempuh PKBM Kejar Paket C. Sebelumnya, Baznas juga telah memberikan bantuan tebus ijazah SMP pada 2022 lalu," katanya.
Pun dengan sarana kesehatan, pemkot berkolaborasi dengan Baznas Surabaya memberikan bantuan kursi roda.
"Untuk bantuan kursi roda, kita ajukan lewat Baznas Surabaya pada Maret 2023 untuk suami Bu Sumiyati," katanya.
Baca juga: Innalillahi, Pria Berbobot 200 Kilogram Meninggal Dunia saat Dini Hari, Kisahnya Sempat Viral
Wawan memastikan, pihak kelurahan dan kecamatan akan memberikan intervensi kepada warga yang membutuhkan. Bukan hanya kepada Cyntya, namun warga Surabaya lainnya yang memiliki keterbatasan seperti halnya Cyntya.
Sekalipun, Pemkot Surabaya dengan keterbatasan anggaran memiliki prioritas dalam menyalurkan bantuan. Dalam pemberian intervensi, ada beberapa kriteria warga yang mendapat prioritas.
Pemkot memprioritaskan bagi warga miskin yang tercatat KTP Surabaya sebelum 2021.
"Jadi yang baru menjadi warga KTP Surabaya setelah 2021 sementara tidak dibantu dulu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser.
Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan bersedia untuk sementara tidak menerima bantuan dari Pemkot Surabaya. Hal yang sama juga berlaku pada Cyntya Afrianti yang ternyata baru pindah KTP Surabaya pada 2022.
Cyntya Afrianti Amala
berjualan rempeyek sambil merangkak
video viral
RSUD Dr Soetomo
Surabaya
Tenggilis Mejoyo
M Fikser
Eri Cahyadi
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.