Berita Tulungagung
Pantas SMA di Tulungagung Nekat Jual Mahal Kain Seragam? Diduga Untung Ratusan Juta, Bahannya Tipis
Sejumlah SMA/SMK Negeri di Tulungagung menjual kain seragam dan atribut siswa baru dengan harga mahal hingga viral di media sosial. Alasan terkuak?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dengan asumsi semua siswa memerlukan kain bawahan 2 meter, maka sehingga ketemu harga Rp 57.000 atau Rp 228.000 untuk empat jenis seragam.
Sehingga total untuk 4 setel seragam utama diperlukan kain seharga Rp 348.000.
Baca juga: Heboh Harga Seragam di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Rp 2,3 Juta, Pihak Sekolah Buka Suara: Provinsi
Mengacu pada daftar harga seragam dari SMAN 1 Kedungwaru, harga kain empat jenis seragam ini sebesar Rp 1.499.000.
Rinciannya putih abu-abu Rp 359.400, pramuka Rp 315.850, batik Rp 383.200 dan seragam khas Rp 440.550.
Sehingga dari empat jenis seragam ini, sekolah mendapat untung Rp 1.151.000 per anak.
Data pagu sekolah favorit seperti SMAN 1 Kedungwaru, SMAN 1 Boyolangu dan SMAN 1 Kauman, jumlah siswa baru sebanyak 432.
Dengan asumsi hanya 50 persen siswa yang melakukan pembelian total, maka ada keuntungan Rp 248 juta lebih.
Kain jas almamater yang dibanderol Rp 185.000, diperkirakan harga aslinya Rp 125.000, itu pun sudah dalam bentuk jadi.
Dengan mengabaikan ongkos jahit, maka ada keuntungan harga Rp 60.000 per anak.
Baca juga: Nasib Miris SD Negeri di Ponorogo, Sudah Iming-imingi Seragam Gratis Tetap Tak Dapat Siswa Baru
Jas almamater ini hampir 100 persen beli, karena hanya sedikit yang menggunakan jas lama milik kakaknya.
Dengan asumsi pembelian mencapai 80 persen, maka di satu sekolah bisa mendapatkan keuntungan Rp 20 juta lebih dari jas almamater.
Keuntungan ini belum terhitung dari atribut, ikat pinggang, dan jilbab untuk siswi Muslimah yang berjilbab.
Sedangkan harga Rp 130.000 untuk kaus olahraga dinilai sudah standar.
Di Tulungagung ada 11 SMA negeri dan 8 SMK negeri, sehingga diperkirakan keuntungan dari jualan kain seragam ini mencapai ratusan juta rupiah hingga lebih dari Rp 1 miliar.
Di sisi lain, Aries Agung Paewai menjabat sebagai Kepala BPSDM Jatim dan sampai saat ini juga merangkap Pj Wali Kota Batu.
“Tidak pernah ada arahan dari Dinas Pendidikan provinsi untuk mengkoordinir dan mengirim kain ke sekolah-sekolah,” imbuh Aries Agung Paewai.
Lebih lanjut pria berkacamata ini menegaskan, dari awal sudah ditekankan olehnya bahwa sekolah tidak boleh menjual seragam.
Sekolah juga tidak boleh memaksakan agar siswa membeli seragam baru, terutama jika siswa memang tidak mampu. Siswa dibolehkan untuk memakai seragam lama yang masih layak pakai.
“Kita sudah komitmen, baik komite maupun sekolah tidak boleh jual seragam. Sekali lagi, sekolah maupun komite tidak boleh jual seragam. Bahkan ibu gubernur telah menyatakan siswa yang baru masuk SMA boleh pakai baju bekas,” kata Aries Agung Paewai.
Baca juga: Penjualan Seragam SD di Tulungagung Masih Sepi, Diduga Wali Murid Masih Berharap Seragam Gratis
Guna menyiasati agar pembelian seragam tidak membebani siswa, Dinas Pendidikan Jatim ditegaskan Aries Agung Paewai sudah memiliki terobosan untuk menggagas sistem orang tua asuh.
“Jadi kalau ada yang tidak mampu beli seragam, maka orang tua asuh itu yang membelikan,” tegasnya.
Meski sekolah dan komite sudah tidak memiliki celah untuk menjual seragam, namun dikatakan Aries Agung Paewai, koperasi sekolah bisa menjual seragam. Akan tetapi sifatnya sebagai opsi atau alternatif yang tidak mewajibkan siswa.
“Sekolah dan komite tidak boleh jualan seragam, jadi yang boleh koperasi. Tapi gak boleh memaksa,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
sekolah di Tulungagung jual mahal kain seragam
SMA/SMK Negeri di Tulungagung
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Aries Agung Paewai
seragam SMA/SMK di Tulungagung
bisnis seragam SMA di Tulungagung
harga seragam di Tulungagung Rp2 juta
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.