Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cuma Ada 2 Murid, Guru Kebingungan Kedua Siswanya Tak Masuk Sekolah, Sedih Hanya Bisa Diam di Kelas 

Kekhawatiran guru di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tak bisa terbendung jika siswanya tak masuk sekolah.

via Tribun Style
Ilustrasi guru mengajar di kelas. Kekhawatiran guru di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tak bisa terbendung jika siswanya tak masuk sekolah sebab hanya memiliki dua murid saja. 

TRIBUNJATIM.COM - Kekhawatiran guru di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tak bisa terbendung jika siswanya tak masuk sekolah.

Sebab, dalam satu kelar yang diajarinya hanya terdapat dua siswa.

Apabila salah satunya tidak masuk atau keduanya, guru tersebut kebingungan.

Kondisi sekolah hanya punya dua murid di kelas ini terjadi di SDN 11 Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

SD tersebut saat ini kekurangan siswa karena minimnya pendaftar.

Tercatat, hanya ada dua siswa baru yang masuk kelas 1 pada tahun ajaran 2023 ini.

Baca juga: Kisah SDN yang Hanya Punya 2 Murid Baru, Jika Tak Masuk Semua, Guru Bingung Ngajar Siapa

Pernah suatu hari, kedua siswa ini izin tidak masuk sekolah, sehingga kelas sepi dan guru pun kebingungan.

Meskipun lokasinya berada di pusat kota, namun suasana Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir ini terlihat tidak seperti SD pada umumnya.

Tidak terdengar riuh tawa anak-anak di SD yang berlokasi di Kelurahan Mangun Jaya ini.

Padahal aktivitas belajar mengajar berjalan dengan normal.

Sejauh mata memandang, bangunan kelas yang luas tersebut ternyata hanya diduduki oleh segelintir anak-anak dan terlihat sangat sepi.

Saat ditemui, Kepala SD 11, Rahmawati melalui guru kelas, Riamawati mengatakan keseluruhan siswa-siswi di sekolah ini hanya 33 orang saja.

Baca juga: Kini KPAI Tegas soal Kasus Guru Botaki 19 Siswi di Lamongan, Apa Alasan Bu Guru? KPAI Urai Kewajiban

SD Negeri 11 Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir kekurangan murid, kelas 1 tahun ini hanya berjumlah 2 orang.
SD Negeri 11 Kayuagung di Kabupaten Ogan Komering Ilir kekurangan murid, kelas 1 tahun ini hanya berjumlah 2 orang. (Tribun Sumsel)

Jumlah itu sudah termasuk dua siswa yang baru masuk kelas 1 pada tahun ajaran 2023 ini.

 "Penerimaan peserta didik baru kita tahun ini hanya 2 siswa saja dan total murid kelas 1 sampai kelas 6 ada 33 siswa," katanya kepada Tribun Sumsel pada Senin (4/9/2023) siang, via Sripoku.

Saat memasuki ruangan kelas 3 berukuran sekitar 6x5 meter, hanya ada tiga bangku yang ditempati siswa yang ditata berjauhan.

Empat siswa yang terdiri dari satu perempuan dan tiga laki-laki duduk saling berjauhan dengan jarak lebih dari satu meter.

Tak ada canda tawa, mereka lebih banyak diam.

"Bahkan di kelas satu hanya terdapat satu meja panjang yang terisi.""

Baca juga: Heran Putrinya Tak Mau Pipis, Ibu Nangis Dengar Guru Jujur Cara Hukum Anaknya, Berawal Pasir di Paha

"Jadi seakan kami para guru mengajar seperti layaknya les privat," ungkapnya.

Bahkan menurut Riamawati, perasaan sedih sangat dirasakan ketika bersamaan saat kedua orang siswanya berhalangan masuk sekolah.

"Saya sedih pernah mengajar sewaktu mereka berdua tidak masuk sekolah."

"Jadi di kelas tidak ada siswa sama sekali, tetapi saya tetap berada di dalam kelas sampai jam pelajaran selesai," tuturnya, sembari menunjukkan keadaan kelas yang sepi dan sunyi.

Dijelaskan jika kejadian minimnya jumlah siswa pendaftar tak hanya terjadi tahun ini.

Hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa di masing-masing kelas yang tidak lebih dari lima siswa.

"Jumlah kelulusan setiap tahunnya juga selalu berkurang, tahun lalu ada 8 siswa lulus dan kemungkinan untuk tahun ini hanya ada 5 anak," bebernya.

Baca juga: Babak Baru Kasus Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi, KPAI Dalami Sanksi, Identitas Bukan Orang Biasa?

Ilustrasi guru mengajar di kelas.
Ilustrasi guru mengajar di kelas. (via Tribun Style)

Rela datangi rumah-rumah dan TK demi cari siswa-siswi

Rismawati menceritakan, berbagai upaya telah dilakukan sekolah untuk bisa mendapatkan siswa yang lebih banyak.

Termasuk dengan cara mendatangi rumah warga satu per satu dan bekerjasama dengantaman kanak-kanak (TK) terdekat.

Namun, hasilnya masih jauh dari yang diharapkan sekolah.

Jumlah peserta didik tetap belum bisa maksimal.

"Sudah sekitar 10 tahun belakangan murid disini sedikit."

"Tetapi puncaknya tahun ini yang hanya menerima 2 baru saja," ujarnya, padahal segala cara sudah dilakukan.

Menurutnya semakin menurunnya jumlah siswa disebabkan semakin sedikitnya jumlah anak-anak kecil di sekitar lokasi sekolah dan banyak warga juga yang pindah.

"Kalau sekarang di sini yang tinggal hanya orang-orang yang sudah tua saja."

Baca juga: Guru SD Cabul Trenggalek Divonis 6 Tahun, Terkuak Kondisi Korban, Ada yang Alami Gangguan Emosional

"Sedangkan anak-anak mereka banyak yang merantau dan pindah ke tempat lain,"

"Kemungkinan itulah yang menyebabkan jumlah murid disini makin menurun."

"Apalagi sekarang banyak sekolah swasta, maka pilihan orang tua semakin banyak lagi," tuturnya.

Meskipun demikian, tenaga pengajar di SD yang berjumlah 12 ini juga berharap kedepannya sekolahan semakin maju dan siswa juga menjadi ramai kembali.

"Kami terus berharap sekolah semakin ramai dan kami sebagai guru menjadi semangat mengajar," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved