Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tribun Jatim Network Kolaborasi dengan PT Telkom, Bantu Percepatan Penurunan Stunting di Surabaya

Tribun Jatim Network berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia membantu percepatan penurunan stunting di Surabaya dengan menyalurkan paket bahan pangan

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
Tribun Jatim Network menyalurkan bantuan telur dari PT Telkom Indonesia kepada balita stunting di Surabaya untuk menurunkan angka stunting di Jawa Timur. Di Surabaya, kolaborasi ini dilakukan di antaranya dengan menyalurkan paket bahan pangan kepada 10 balita stunting, Jumat (8/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tribun Jatim Network bersama PT Telkom Indonesia berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting di Jawa Timur.

Di Kota Surabaya, kolaborasi ini dilakukan di antaranya dengan menyalurkan paket bahan pangan kepada 10 balita stunting.

Dipimpin oleh Marketing Communication (Marcomm) Tribun Jatim Network, Nuraji, penyaluran bantuan ini menyasar balita stunting di Kecamatan Rungkut, yang berusia mulai 2 hingga 4 tahun.

"Kami menyalurkan bantuan, ini donasi dari PT Telkom sebagai bagian dari percepatan penanganan stunting. Di antara yang kami salurkan adalah telur yang nantinya akan dikonsumsi dalam kurun waktu ke depan," kata Nuraji, Jumat (8/9/2023).

Penyaluran dilakukan kru Tribun Jatim Network dengan mendatangi satu per satu penerima.

"Bantuan ini merupakan bagian dari program Semesta Mencegah Stunting yang telah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir, yang di antaranya juga diperkenalkan dengan gerakan #CukupDuaTelur," kata Nuraji.

Para penerimapun menyambut hangat kedatangan rombongan.

Adelia Dwinta Anggraeni, misalnya. Warga kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya, tersebut menerima paket bantuan pangan dari PT Telkom Indonesia yang terdiri dari telur, beras, susu, hingga uang tunai.

"Kami berterima kasih sekali. Bantuan ini sangat meringankan kami," kata ibu 26 tahun ini ketika berbincang dengan Tribun Jatim Network.

Baca juga: Melalui Program Solasting, Penurunan Kasus Stunting di Nganjuk Semakin Dimaksimalkan

Ia memiliki dua buah hati, yang salah seorang di antaranya berstatus stunting.

"Didiagnosa stunting sejak 1 tahun terakhir. Sehingga, sampai sekarang kami terus lakukan berbagai upaya untuk lepas dari stunting," kata ibu dari balita berusia 4 tahun tersebut.

Diakuinya, salah satu tantangan untuk lepas dari stunting adalah sang anak yang enggan untuk mengonsumsi sayuran.

"Maunya nasi dan telur. Sehingga, bantuan telur ini sangat meringankan bagi kami," katanya kembali.

Angka stunting di Kota Surabaya terus menunjukkan penurunan, di antaranya berkat kolaborasi berbagai pihak.

Baca juga: Ribuan Muslimat NU Penuhi Alun-alun Caruban Madiun, Peringati Hari Besar hingga Tangani Stunting

Pemkot Surabaya pun menargetkan Surabaya bebas stunting melalui program zero stunting.

Data Pemkot Surabaya, angka stunting pada tahun 2021 di Kota Surabaya mencapai 28,9 persen (6.772 balita).

Dari angka tersebut, kasus stunting turun di tahun 2022 menjadi 4,8 persen (923 balita).

Pun pada 30 Juni 2023 angka stunting di Kota Surabaya tersisa 651 balita.

Baca juga: Balita Pandangi Jasad Ibunya yang Meninggal seusai Lahiran, Sopir Ambulans Nangis, Ayah Tegar: Hebat

Pemkot Surabayapun berterima kasih atas kerja kolaborasi berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting.

"Ini karena apa? Sinergi dengan semua stakeholder yang ada. Kami mengucapkan banyak terima kasih," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi sebelumnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved