Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sikap Ustaz Abdul Somad Soal Kisruh di Rempang Tolak Pembangunan Eco City, Bela Warga, Ini Seruannya

Aksi penolakan yang memakan korban disesalkan banyak pihak, tak terkecuali Ustaz Abdul Somad yang ikut membela warga Rempang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunBatam.id/Eko Setiawan - Instagram/ustadzabdulsomad_official
Kisruh di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tuai sorotan Ustaz Abdul Somad 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi warga yang menolak pembangunan Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, menjadi sorotan publik.

Bentrok antara aparat dan masyarakat terjadi karena warga menolak kosongkan lahan dan serahkan tanah kelahiran ke investor.

Banyak korban akibat bentrokan, puluhan orang terluka, baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat.

Hal itu disesalkan banyak pihak, tak terkecuali Ustaz Abdul Somad yang membela warga Rempang.

Baca juga: Konflik Lahan Markas Polsek Sumbergempol Tulungagung, Ahli Waris: Tidak Ada Akad, Asal Dipakai Saja

Melalui IG Story @ustadzabdulsomad_official pada Selasa (12/9/2023), dirinya mengunggah sejumlah fakta soal upaya pengosongan Pulau Rempang.

UAS mengunggah notulen rapat MoU antara Pemkot Batam dengan para investor yang digelar di Business Center Hotel Hilton Jakarta pada 26 Agustus 2004 lalu.

Dalam rapat tersebut hadir Wali Kota Batam Nyat Kadir, Wakil Wali Kota Batam Asman Abnur, Deputi Pengawasan dan Pengendalian OB Mustafa Widjaya, dan Kasubag Perundang-undangan Pemkot Batam Amsakar Achmad.

Selanjutnya kalangan pengusaha, Thio Seng Peng, Wisnu Tjandra, Karim Tano Tjandra, Elizawatie Simon, dan Villi.

Dalam rapat tersebut mereka membahas tentang draft Nota Kesepakatan Bersama tertanggal 25 Januari 2004.

Melansir Warta Kota, MoU ini disusun oleh Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam, maka PT Makmur Elok Graha memberikan beberapa masukan.

Di antaranya pembangunan dan pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan Special Economic Zone.

Antara lain akan diberi status kepemilikan tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan atau Hak Guna Usaha di atas tanah negara, keringanan pajak bumi dan bangunan, retribusi daerah, dan tax holiday.

Bersamaan dengan posting-an tersebut, Ustaz Abdul Somad turut mengunggah potret draft MOU.

Dirinya menyoroti poin c dalam prosedur terkait Pengelolaan Pulau Rempang.

Poin ini berisi penegasan soal perkampungan tua yang terdapat di Pulau Rempang dan pulau-pulau lainnya yang termasuk dalam nota kesepakatan tersebut harus tetap dipertahankan (enclave), sehingga tidak termasuk dalam wilayah pengembangan kawasan.

Melengkapi posting-an, Ustaz Abdul Somad pun mengunggah 6 Pernyataan Gusdurian Terkait Kasus Pulau Rempang yang dikutip dari NU-Online.com:

• Mengecam kekerasan dan penggunaan kekuatan yang berlebihan yang dilakukan oleh aparat gabungan ketika pengukuran lahan. Aparat harus menghormati hak asasi warga negara terutama hak atas keadilan dan perlakuan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

• Meminta kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menarik aparat gabungan dari Pulau Rempang serta melakukan penyelidikan dan sanksi bagi aparat yang melakukan kekerasan dan tindakan ugal-ugalan terhadap warga sipil. Polri dan TNI harus memiliki pedoman penanganan konflik yang berperspektif melindungi, bukan melukai

• Meminta pemerintah untuk menghentikan praktik perampasan tanah (land grabbing) dan memastikan perlindungan dan pengakuan terhadap seluruh hak dasar masyarakat adat

• Meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali pelaksanaan proyek strategis nasional sehingga benar-benar digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Termasuk di dalamnya memastikan terlaksananya partisipasi yang bermakna (meaningful participation) dari warga negara

• Pemerintah juga perlu memberi santunan dan biaya pengobatan untuk warga yang menjadi korban dari tragedi kemarin

• Meminta Presiden Jokowi memberi perhatian lebih dalam pengerjaan proyek strategis nasional dengan menjunjung tinggi implementasi Pancasila khususnya Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sebelumnya Ustaz Abdul Somad mem-posting tentang sejarah masyarakat Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

Dalam posting-an tersebut terungkap jika masyarakat Pulau Rempang adalah keturunan prajurit.

Minggu (10/9/2023), akun Instagram @ustadzabdulsomad_official mem-posting foto Ustaz Abdul Somad mengenakan pakaian adat Melayu.

Bukan soal pakaian tersebut yang dibahas dalam unggahan tersebut, tetapi sebuah tulisan berjudul '*MASYARAKAT REMPANG* *_Keturunan Perajurit Terbilang_*'.

Dalam posting-an tersebut, tulisan dibuat oleh Prof Dr Dato' Abdul Malik, M.Pd.

Melansir Bangka Pos, belum diketahui siapa sosok tersebut.

Ustaz Abdul Somad bela warga Rempang (Instagram/ustadzabdulsomad_official)
Ustaz Abdul Somad bela warga Rempang (Instagram/ustadzabdulsomad_official)

Berikut posting-an Ustaz Abdul Somad:

*MASYARAKAT REMPANG*
*_Keturunan Perajurit Terbilang_*

Oleh :
*Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd.* *)

*SEBETULNYA,* penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.

Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun.

Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan. Nukilan itu ada ditulis di dalam Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji. Semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT.***

*) _Tokoh Masyarakat Melayu Serantau.

Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa.
Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved