Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Hasil Survei Terkini Capres 2024 LSI Denny JA: Anies Unggul di Muhammadiyah, Prabowo Unggul di NU

Hasil survei LSI Denny JA: Prabowo Subianto merupakan capres 2024 dengan elektabilitas paling unggul di kalangan NU, Anies unggul di Muhammadiyah.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS/HAS/RON
Prabowo Subianto (kiri) dan Anies Baswedan (kanan). 

“Menurut studi kami, dalam spektrum ideologi, pemilih Indonesia pada umumnya itu cenderung moderat nasionalis. Sedangkan Anies dipersepsikan agak ke kanan, berbeda dengan persepsi pemilih terhadap Ganjar dan Prabowo yang lebih dekat pada nasionalis,” papar Deni.

Antitesa pengusung ‘perubahan’ dalam ‘ceruk yang kecil’

Menurut Bawono, strategi Anies muncul sebagai kandidat capres yang mengusung “perubahan” belum bisa berhasil menarik lebih banyak pemilih karena tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi “sedang tinggi-tingginya”.

Hasil survei Indikator Politik menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 79,2 persen, yang merupakan angka tertinggi selama dia menjabat sebagai presiden.

Survei lainnya dari SMRC juga menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 81,7 persen.

“Ketika kepuasan publik Jokowi naik, elektabilitas Anies semakin tertekan karena dia menjadi antitesa Jokowi dan mengusung perubahan. Kalau sebagian besar publik puas, enggak mungkin publik mengusung sosok yang mendorong perubahan,” kata Bawono.

Strateginya menjadi antitesa Jokowi itu pula yang membuat Anies kesulitan memperluas basis pendukungnya. Sebab apabila mengacu pada survei tersebut, ceruk dari para pemilih yang tidak puas dengan Jokowi “cenderung kecil”.

Deni Irvani dari SMRC mengatakan kondisi itu berbanding terbalik dengan kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang “mendapatkan insentif dari meningkatnya kepuasan publik terhadap Jokowi”.

Pendukung Prabowo ‘balik kandang’

Anies juga disebut belum berhasil memperkuat basis pemilihnya dari bekas pendukung Prabowo.

"Sebenarnya alih-alih Anies memperkuat dukungan dari basis pemilih Prabowo, justru Prabowo berhasil membuat pemilihnya yang kecewa dengan dia dulu balik kandang,” tutur Bawono.

“Kami pernah melakukan survei di Sumatra Barat, pada awal tahun Anies unggul dari Prabowo, tapi belakangan ini, Prabowo mulai unggul lagi. Begitu pula di Jawa Barat,” sambungnya.

Menurutnya, itu merupakan buah kinerja kader Gerindra yang “makin giat mensosialisasikan Prabowo di akar rumput”. Deni Irvani dari SMRC juga sepakat dengan hal itu.

Faktor kedekatan Prabowo dengan Jokowi juga dinilai meningkatkan elektabilitas Prabowo, di mana dia juga “mulai menarik suara dari pendukung Jokowi”.

Bagaimanapun dalam konteks saat ini, Deni dan Bawono mengatakan dukungan Jokowi dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elektabilitas salah satu capres.

Meski PDIP mengklaim bahwa Jokowi “mendukung penuh” Ganjar sebagai cawapres, Bawono mengatakan relasi baik Jokowi-Prabowo telah menimbulkan persepsi yang mengatrol elektabilitas Prabowo.

Sebagian relawan Jokowi bahkan sempat menyatakan mereka mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.

“Bisa dibilang strategi Prabowo jitu untuk bermain di dua pasar pemilih. Dia bisa mensolidkan pemilih lamanya, juga mencuri dan meraih simpati pemilih Jokowi,” papar Bawono.

Pilpres dua putaran

Berdasarkan peta elektoral yang terlihat sejauh ini, SMRC dan Indikator Politik sama-sama memprediksi bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran apabila Ganjar, Prabowo, dan Anies sama-sama dinyatakan secara sah akan maju.

“Karena sejauh ini bahkan belum pernah ada yang [elektabilitasnya] menyentuh 39 persen, sehingga kecenderungan yang terlihat saat ini, pertaruhan suaranya akan sangat kompetitif,” kata Bawono.

Dalam skenario tiga kandidat tersebut benar-benar maju, SMRC memperkirakan Pilpres putaran kedua akan menjadi pertarungan antara Ganjar melawan Prabowo.

Anies diprediksi akan gugur pada putaran pertama apabila bertahan dengan strateginya mengusung “perubahan” di saat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi “tidak banyak berubah”.

Evaluasi kubu Anies

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu DPP Nasdem –partai pengusung Anies—Jafar Sidik mengatakan apa yang disampaikan oleh survei tersebut “akan menjadi evaluasi bagi Anies dan koalisi partai pendukung untuk melakukan kampanye yang lebih masif”.

Dia menilai suara yang terpecah antara Prabowo dan Anies berdasarkan hasil survei “harus dilihat lebih teliti” karena keduanya “memiliki segmen pemilih yang berbeda”.

Menanggapi soal pesimisme terhadap konsep perubahan yang diusung Anies di tengah “kepuasan publik yang tinggi terhadap Jokowi”, Jafar mengatakan, “setiap pemerintahan baru harus menawarkan perubahan”.

“Mungkin perlu dilihat juga bahwa persoalan terbesar masyarakat sampai hari ini, kemiskinan, lapangan kerja dan harga sembako yang akan menjadi pekerjaan rumah pemerintahan selanjutnya,” kata Jafar.

“Tentu saja kami akan memasifkan pertemuan dengan masyarakat, menyampaikan persoalan-persoalan yang akan dijawab oleh Anies jika kelak menjadi presiden dan mendapat mandat dari rakyat.”

Artikel ini telah tayang di Tribun Kaltim

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved