Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Siswa SD di NTT Dihukum Telan Buku Bu Kepsek, Gegara Main Sedotan Es Cendol: Takut ke Sekolah

Dihukum telan buku oleh Kepala Sekolah, siswa SD di NTT kini takut ke sekolah. Gara-gara mainan sedotan bekas es cendol.

Editor: Hefty Suud
KOMPAS.com/Indra Akuntono
Ilustrasi siswa SD - Kasus Kepsek di NTT hukum siswa telan kertas buku ramai jadi perbincnagan. Siswa sampai takut ke sekolah. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) hukum siswa telan kertas buku, menjilat tembok, kaca, hingga pintu sekolah kini ramai jadi perbincangan.

Pasalnya bukan hanya satu siswa yang menerima hukuman tak lazim dari Kepsek tersebut.

Diketahui, tiga siswa sekolah dasar (SD) yang dihukum Kepsek tersebut yakni berinisial JT, AB, dan, SB.

Gegara perlakuan Kepsek tersebut memberi hukuman tak manusiawi, tiga siswa tersebut kabarnya takut ke sekolah.

Berikut kronologi Kepsek hukum siswa telan buku hingga jilat tembok.

Baca juga: Buntut Sekolah Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil, Bupati Ponorogo Bakal Kumpulkan Seluruh Kepsek SMPN

Kejadian yang menimpa JT, AB, dan, SB ini terjadi di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka dihukum Kepala Sekolah berinisial SEEH menelan kertas buku, menjilat tembok, kaca, hingga pintu sekolah. 

Pengakuan mereka terekam dalam video berdurasi 4 menit 11 detik yang diperoleh oleh Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

JT mengaku, dianiaya Kepala Sekolah mereka berinisial SEEH karena hal sepele.

Mereka ketahuan bermain sumpit-sumpitan menggunakan sedotan bekas es cendol di dalam kelas pada Senin (18/09/2023) lalu.

Dia menuturkan, kejadian tersebut bermula saat mereka keluar sekolah.

Saat itu JT, AB, dan SB masih berada di dalam kelas dan bermain sumpit-sumpitan.

Teman-temannya yang lain lalu memberitahukan hal itu kepada SEEH.

Baca juga: Pengakuan Kepsek Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4, Bantah Ada Bullying, CCTV Ungkap Fakta Beda

Baca juga: Sosok Mohammad Arif, Guru Madura Dimutasi karena Tentang Kepsek Soal Toilet Sekolah Bayar Rp500

Sang kepala sekolah, lalu memanggil ketiganya berdiri di depan sekolah dan mencontohkan cara bermain sumpit-sumpitan.

"Setelah itu, ibu suruh kami tiga jilat tembok, jilat pintu dan jilat kaca.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved