Berita Viral
Kisah Irfan Tukang Pijat di Surabaya Tak Pasang Tarif & Dibayar Sukarela, Dulu Guru: Saya Berjuang
Irfan menyematkan nomor telepon dan alamatnya bagi pelanggan yang mau mengontaknya secara langsung.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tidak memasang tarif untuk jasanya, tukang pijat bernama Irfan jadi sorotan hingga viral di media sosial.
Kini jadi tukang pijat, Irfan ternyata adalah seorang mantan guru.
Irfan jadi tukang pijat di Jalan Tunjungan, Surabaya.
Lantas siapa sosok Irfan sebenarnya?
Baca juga: Keliling Jualan Cobek, Mbah Endang Rela Bawa Dagangan Berat sampai Ngos-ngosan, Untung Cuma Rp5 Ribu
Awalnya kisah Irfan ini diangkat oleh TikToker @bukhan.arrabb.
"Pas lagi mau nyari bapak bakul es malah enggak sengaja lihat bapak-bapak yang lagi duduk di sudut Jalan Tunjungan 1," tulis narasi dalam video tersebut, dikutip Jumat (20/10/2023).
Dalam videonya, terlihat Irfan sedang duduk di pinggir jalan sambil membawa tas dan sebuah karton.
Di atas karton tersebut, terdapat tulisan, "Pijat tangan & kaki".
Irfan juga menyematkan nomor telepon dan alamatnya bagi pelanggan yang mau mengontaknya secara langsung.
Irfan mengaku, ia kerap menunggu pelanggan di sekitar Jalan Tunjungan 1 atau di dekat Hotel Platinum, Surabaya, Jawa Timur.
Ketika ditanya mengenai tarif jasa pijatnya, Irfan mengaku tidak memasang tarif.
"Sukarela," kata Irfan, saat dihubungi Tribun Jakarta pada Kamis (19/10/2023).
Lalu mengapa Irfan rela dibayar sukarela untuk jasa pijatnya?
Adapun Irfan enggan mematok tarif jasa pijatnya karena ingin menyesuaikan dengan kemampuan pelanggan.
"Kadang pasien-pasien saya bertanya, 'Seikhlasnya tuh berapa Pak?'."
"Ya saya gambarkan seperti sampean mau ke masjid, lalu mau sedekah, itu kan sesuai dengan hati sampean," ungkap Irfan.
"Memang waktu saya belajar sama guru saya, paman saya itu sudah dipesenin, kalau bisa jangan masang tarif."
"Saya bilang, memang niat saya gak pasang tarif. Katanya 'oke bagus, silakan' gitu," lanjutnya.
Irfan mengaku mempelajari teknik memijat dari salah satu rekannya yang juga memiliki keahlian di bidang ini.
Ia sendiri sadar bahwa membuka usaha pijat tidak akan selalu mendapatkan banyak pelanggan.
Jika sedang ramai, ia bisa melayani pijat hingga empat orang dalam sehari.
Pelanggannya terkadang berasal dari tamu-tamu hotel yang tak jauh dari tempat ia biasa mangkal.
Jika jasanya sedang sepi peminat, Irfan mengaku tetap mensyukuri penghasilan yang ia dapatkan.
Baca juga: Kisah Kevin Remaja Penjual Es Lilin Keliling Demi Ibu & Nenek, Pilu Ngaku Sering Dibully: Dikatain
Lebih lanjut Irfan bercerita, dirinya pernah mendapatkan pelanggan yang tidak memiliki uang.
Pelanggan tersebut berkata jujur kepada Irfan bahwa ia hanya mampu membayar dengan sedikit uang yang ia miliki.
"Dia bilang, 'Pak saya cuma bisa bayar segini', ya saya bilang wis enggak apa-apa. Memang ucapan saya itu sukarela kok," katanya.
Tanpa diduga-duga, ternyata pelanggannya tersebut menemui Irfan kembali setelah satu minggu kemudian.
Pelanggannya tersebut tiba-tiba saja memberikan sejumlah uang.
"Lho saya enggak ngarepin toh. Enggak usah," kata Irfan menceritakan pengalamannya kala itu.
"Tapi dia menghampiri saya, kasih uang itu. Kata dia, 'Enggak-enggak Pak, enggak apa-apa, malah saya enggak enak'. Ya sudah saya terima saja," kata Irfan.

Irfan biasa menawarkan jasanya di dua lokasi setiap malam.
Pukul 20.00–22.00 WIB, ia sudah mangkal di depan Jalan Tunjungan 1, Surabaya.
Sedangkan pukul 22.00–00.00 WIB, ia berpindah ke sekitar Hotel Platinum Surabaya.
Irfan mengaku hanya libur di hari Kamis.
"Pagi harinya, saya lakukan apa saja yang bisa saya lakukan di rumah."
"Kalau ada telepon panggilan pijat, ya saya datangi kemana," tutur Irfan.
Baca juga: Kisah Mbah Nur Hadi di Pasuruan Cari Kerja untuk Belikan Cucu Hadiah Sunat, Rela Dibayar Seikhlasnya
Irfan sendiri adalah mantan guru pengajar olahraga di salah satu SD swasta di Surabaya.
Ia telah menjalani profesinya tersebut sejak tahun 2000.
Tetapi karena faktor usia, Irfan harus pensiun pada tahun 2022.
Dengan alasan ini, Irfan mencari cara lain untuk bertahan hidup bersama keluarganya.
Terlebih Irfan memiliki tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Yang pertama, anak saya baru lulus SMK, sedangkan anak kedua itu masih SMP kelas 3, dan anak ketiga baru kelas 6 SD," papar Irfan.
"Perjalanannya masih panjang, anak kedua dan ketiga pun lulusnya barengan. Anak kedua masuk SMA, anak ketiga masuk SMP," sambung Irfan.
Meski harus banting setir menjadi tukang pijat, Irfan mengaku, anak-anaknya menjadi sumber penyemangatnya mencari nafkah.
"Makanya saya berjuang untuk mereka, kelulusan ini yang butuh biaya banyak," ungkap Irfan.
"Oleh sebab itu, saya semangat untuk anak. Tiap malam saya mesti ke sana untuk mencari uang," tambahnya.
Adapun Irfan tinggal di Jalan Peneleh, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Ia tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.
Untuk menyambung hidup sehari-hari, Irfan dibantu oleh sang istri yang bekerja sebagai admin di sebuah yayasan.
Tetapi, kata Irfan, gaji sang istri tidak sampai Rp1 juta per bulannya.
Sementara itu sosok Mbah Endang lansia asal Cianjur, Jawa Barat, yang keliling jualan cobek jadi sorotan.
Pasalnya ia rela kelilng membawa dagangan cobek yang berat sampai sesak nafas.
Lansia yang sudah berusia lebih dari 60 tahun ini masih harus berjuang sekuat tenaga mencari uang untuk sekadar makan sehari-hari.
Tubuhnya yang sudah mulai renta dipaksakan menahan beban yang berat dengan berjualan cobek keliling.
Mbah Endang biasa berjualan cobek dengan cara dipikul di Kota Bogor.
Sebuah akun TikTok bernama @zaraaleshaaa, membagikan potret Mbah Endang saat berjualan di Bogor.
Awalnya, TikTokers bernama Zara berniat untuk membeli dagangan Mbah Endang.
Lalu Mbah Endang yang sedang berjalan memikul dagangannya tersebut sontak berhenti dengan semangat.
"Ini berapa?" tanya Zara kepada Mbah Endang, melansir Tribun Jakarta.
"Ulekannya Rp80 ribu teh, murah aja," jawab Mbah Endang.
Dalam video tersebut, tampak raut wajah Mbah Endang yang sudah mulai lelah.
Bahkan nafasnya juga terengah-engah akibat lelah memikul cobek dari satu tempat ke tempat lainnya.

Hal ini pun menuai banyak simpati dari netizen.
"kak tolong sering temuin bapaknya, kasian berat banget itu sampe ngos-ngosan nafasnya yaallah," tulis komentar akun TikTok @cut.
"ga tega lihatnya ngos-ngosan bngt,serasa nafas mo putus," bunyi komentar @onyitwity.
"ya Allah, bapaknya ngos-ngosan," tulis @tokofidia15.
Mbah Endang mengakui bahwa berjualan cobek keliling benar-benar menguras tenaga.
Walau begitu, keuntungan yang ia dapat tidak besar.
Perjuangannya bukan untuk membeli emas atau harta benda lainnya.
Baginya, mampu membeli beras untuk makan sehari-hari saja rasanya sudah benar-benar disyukuri Mbah Endang.
Baca juga: Polisi Nyambi Jualan Es Teh Cup Jumbo Rp3 Ribu di Pinggir Jalan, Inilah Sosok Bripka Agus Sugianto
Kata Endang, ia hanya menjual dagangan milik orang lain.
Meski nafasnya sampai terengah-engah, ia cuma dapat keuntungan Rp5 ribu saja.
Jika cobek laku terjual, maka ada uang setoran yang bisa ia beri kepada pemilik dagangan.
"Kalau laku ya setor, kalau enggak laku mah enggak," kata Mbah Endang bercerita.
"Habis berat juga gimana neng lah. Pertama udah tua, kedua juga orang bodoh," ungkapnya.
Alih-alih membeli cobek seharga Rp80 ribu, TikTokers Zara tiba-tiba memberikan beberapa lembar uang Rp50 ribuan kepada Mbah Endang.
Ia pun sontak tersenyum dan berkali-kali mengucap terima kasih.
"Biar neng sehat, panjang umur, selamat dunia akhirat ya neng. Namanya juga orang susah, buat beli beras sehari-hari juga," kata Mbah Endang.
tukang pijat
Irfan
viral di media sosial
mantan guru
Jalan Tunjungan
Surabaya
Hotel Platinum
Kelurahan Peneleh
Kecamatan Genteng
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Iman Tukang Ojek Tewas Dibegal, Tangis Istri di Pelukan Terakhir: Hanya Bisa Meratapi Nisannya |
![]() |
---|
Wujud Rumah Mewah Crazy Rich Sutar yang Viral Digeledah BNN, Sering Jadi Tempat Prewedding Gratis |
![]() |
---|
Orang Tua Meninggal Gegara Rekening Mendadak Diblokir, Warga Tak Bisa Ambil Tabungan untuk Berobat |
![]() |
---|
Penjelasan Sekdes Soal Pedagang Diminta Uang Sumbangan Rp500 Ribu untuk Kegiatan HUT RI: Biasa |
![]() |
---|
Nefri Dipenjara 1,5 Tahun Cuma Karena Ambil Sandal, Mantan Majikan Tak Terima Rugi Rp 15 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.