JATIM TERPOPULER: Bupati Ponorogo Impikan Kriteria Ini - Kebakaran di Lamongan Terjadi Ratusan Kali

Unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung meringkus 10 anggota perguruan silat karena aksi pengeroyokan. 

Empat di antara ditetapkan sebagai tersangka, karena terbukti bersama-sama menghajar korban DBCP (18) hingga babak belur.

Empat tersangka itu berasal dari Kabupaten Blitar, yaitu MEAP (18) warga Desa Panggungduwet Kecamatan Kademangan, BTN (19) warga Desa Sumberejo Kecamatan Kademangan, FEP (18) warga Desa Suruhwadang Kecamatan Kademangan, dan MMR (22) warga Desa Pakisaji Kecamatan Kademangan.

Baca juga: Dari Ratusan, Baru 2 Tugu Perguruan Silat di Lamongan yang Dibongkar, Ini Penjelasan Kesbangpol

Baca juga: Antarkan Jasad Korban Bentrok Perguruan Silat di Taiwan, Ribuan Pendekar PSHT Mengular di JLS

Aksi kekerasan ini terjadi hanya gara-gara korban mengenakan kaus perguruan silat yang berbeda dengan mereka.

“Kasus penganiayaan yang dipicu rasa fanatisme berlebih pada perguruan silatnya. Mereka melihat perguruan silat lain sebagai lawan,” ungkap Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno, Sabtu 28/10/2023).

Pengeroyokan ini terjadi saat korban ngopi di sebuah warung kopi tidak jauh dari SPBU Pucanglaban, Kamis (19/10/2023) pukul 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

3. Waspada! Kebakaran di Lamongan Sudah Terjadi Ratusan Kali, Pemicu Tertinggi Karena Hal Ini

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lamongan telah menangani insiden kebakaran sebanyak 172 kali selama tiga  bulan terakhir di tahun 2023.

Insiden kebakaran sebanyak itu dipicu 10 penyebab yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di wilayah Lamongan.

"Selama tahun 2023, kita telah menangani kejadian kebakaran  sebanyak 172 kali," kata Kepala Bidang Damkar Lamongan,  Siswanto kepada Tribun Jatim Network saat dikonfirmasi Minggu  (29/10/2023).

Baca juga: Kasus Kebakaran Gunung Bromo Masih Lama Sidang, Kejari Probolinggo Kembalikan Berkas ke Polisi: P19

Baca juga: Ada 443 Kebakaran di Bojonegoro hingga Oktober 2023, Meningkat Berkali Lipat Ketimbang Tahun Lalu

Menurutnya, jumlah itu cukup banyak dan memprihatinkan.

Dari ratusan kejadian kebakaran tersebut,  menurut Siswanto didominasi akibat kelalaian pembakaran sampah yang dilakukan warga kemudian kedua disusul akibat  membakar rumput, ilalang dan batang padi atau jerami.

Pada bulan September - Oktober kebakaran yang dipicu karena kelalaian pembakaran sampah mencapai 67 kali. Padahal pada Juli dan Agustus hanya 6 kali yang dipicu dari pembakaran sampah.

Baca Selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com