Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kiat Menangani Cedera saat Olahraga dari Dokter Ortopedi dan Fisioterapis Spesialis Timnas Indonesia

Menurut Dr. Gede Chandra Purnama Sp.OT (K) sport injury, cidera pada saat olahraga salah satu cedera yang sering dialami oleh atlet ataupun masyarakat

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
istimewa/dokumentasi pribadi
ASP Performance Clinic dan KineticX Sport Science saat memberikan penanganan Disebutkannya cedera paling rentan bagi penikmat olahraga adalah di area lutut. 

Teknik arthroscopi minimally invasive ini juga disebut dapt mengurangi risiko komplikasi dan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.

Dokter orthopaedic berusaha untuk memelihara sebanyak mungkin struktur anatomis dalam lutut, yang penting untuk fungsi optimal.

“Jika penanganan kurang tepat, akan ada risiko kerusakan jaringan yang bertambah. Misal semula urat sedikit memar, jika manipulasi lebih akan memperparah cidera dan memperpanjang proses pemulihannya,” ungkapnya.

Dr. Gede Chandra menyebut pada cidera acl yang membutuhkan operasi, fisioterapi juga berperan dalam mengoptimalkan kondisi pasien saat menjalani operasi dan setelahnya dapat optimal.

Fisioterapi itu dapat dilakukan sebelum operasi. Tindakan penanganan operasi dipaparkan Dr. Gede, dengan memasukan kamera ke dalam sendi memungkinkan melihat persendian lebih detail dan mengurangi luka.

“Kalau jaman dulu sendi harus dibuka lebar, tapi dengan teknologi saat ini hanya sayatan kecil dan melihat kemudian mengobati di area yang rusak. Untuk acl begitu dia robek dia akan menyerap bagian acl yang robek. Sehingga tidak bisa ada acl yang kita jahit tapi penggantian itu rekontruksi. Mengganti area yang rusak, dari donor tubuh pasien sendiri kemudian kita pakai menggantikan ACL yang rusak. Ini tindakan yang sudah menjadi standart maka selesai operasi butuh waktu agar ACL yang kita tanam bisa menyatu dengan tubuh,” ungkapnya.

Secara proses, dokter menyebut pemulihan cidera ACL membutuhkan waktu sembilan bulan. Namun, pada saat tertentu pasien sudah dapat melakukan latihan gerakan ringan (exercise).

“Keseluruhan cukup lama prosesnya sembilan sampai 12 bulan tergantung seberapa parah kerusakan, tetapi dalam perjalanannya pasien dapat melakukan exercise tapi tentu dipandu fisioterapi. Olahraga apa yang boleh, di bulan berapa, seperti apa gerakannya dan terus didampingi, diarahkan, diulangi terus,” ungkapnya.

Sementara itu, Fisioterapis Olahraga Asep Azis SSt. FT fisioterapis membantu pasien dalam memulihkan kekuatan dan mobilitasnya. 

Pria yang telah 15 tahun berkarir dan menangani fisioterapis olahraga di klub basket CLS Knights Surabaya, Timnas Basket dan juga Timnas Sepakbola Indonesia.

“Kami membantu mulai dari terjadi cidera di lapangan, pemulihan cidera dengan program terstruktur dan teratur hingga bagaimana mengurangi risiko cidera. Penanganan kami komprehensif dan kolaborasi dengan dokter ortopedi,” ungkapnya,

Founder dari Bebas Cedera serta ASP Performance Clinic menyediakan layanan fisioterapi di berbagai kota. Pihaknya merancang program pemulihan yang individual untuk setiap pasien, yang melibatkan latihan-latihan khusus untuk mengembalikan otot-otot di sekitar lutut ke tingkat kekuatan yang optimal. 

“Program pemulihan juga mencakup pencegahan cedera sekunder dan meningkatkan kembali kualitas hidup pasien hingga kembali berolahraga dan kembali berkompetisi bagi seorang atlet,” ungkapnya.

Manfaat fisioterapis dalam pemulihan cedera ACL dijelaskan Asep Aziz, sebelum operasi yang dapat membantu hasil operasi lebih baik sebab ada beberapa hal yang dicapai sebelum operasi. 

Kedua, memanagemen nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, mengurangi bengkak dan meningkatkan keseimbangan kembali sehingga seseorang bisa kembali berolahraga.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved