Benarkah Bersepeda Tingkatkan Risiko Kanker Prostat?, Ini Faktanya

Menggunakan celana khusus bersepeda dengan bantalan khusus juga disarankan  untuk mereka yang rutin bersepeda.

“Inflamasi ini kalau jangka panjang mungkin tapi belum tentu juga bisa menyebabkan kanker prostat, makanya kalau sepeda itu cara modivikasi sadel ditambahin tumpuan dan bajunya harus loose. Tapi tidak secara langsung menyebabkan kanker prostat,” ungkapnya.

“Kalau bersepeda lebih dari delapan jam, bisa jadi pemicu. Karena organ tersebut kan terjepit ya, sehingga ada kemungkinan menyebabkan nyeri. Tujuannya olahraga kan mau sehat, jadi dilakukan juga sesuai kebutuhan,” ungkapnya.

Dokter Edwin mengatakan, kanker prostat umumnya dapat menimpa pria usia berusia 50 tahun ke atas. Disebutnya, banyak faktor yang dapat menimbulkan kanker prostat. Salah satunya, genetik, gaya hidup, makanan, inveksi.

“Ada obat bisa mencegah. Tomat itu salah satunya bisa mencegah,” ungkapnya.

Dalam hal menjaga kesehatan, ia menyarankan untuk minum cukup air, tidak boleh menahan kencing, menurangi konsumsi lemak hewani, lebih sering makan ikan, sayuran, kedelai dibanding makanan cepat saji.

“Olahraga juga pengaruh, orang yang bersepeda ternyata juga memiliki resiko kanker prostat turun mungkin karena imunitasnya sehat“ ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas GX ID Gerbang Kertosusilo Yoan Narotama mengatakan, kegiatan cerita orang bike ini merupakan bagian dari rutinitas komunitas. Bahwa, tidak hanya kekuatan otot dalam berolahraga tetapi juga membangun pengetahuan tentang edukasi kesehatan.

“Banyak isu-isu yang beredar kalau sepedaan terlalu lama atau dengan bersepeda menimbulkan kanker prostat ternyata itu hanya mitos tentu saja ada batasan, tips dan hal yang perlu dihindari. Ini suatu pencerahan, fisik juga oke tapi juga ilmu juga dapat,” ungkapnya.