Berita Viral
Pantas Kurus, Bocah 11 Tahun Makan Pecahan Tembok, Dihukum Ayah dan Ibu Kandung karena Dicap Nakal
Nasib bocah di Kota Banjar jadi korban penganiayaan anay dan ibu kandung. Dicap nakal. Kelaparan sampai makan pecahan tembok.
TRIBUNJATIM.COM - Nasib bocah di Kota Banjar, Jawa Barat ini memilukan.
Bocah berinisal A ini ditemukan dengan kondisi tubuh yang kurus dan lemas.
Awalnya, A diduga mengalami gizi buruk.
Namun apa yang dialami A ternyata lebih buruk dari itu.
Bocah berusia 11 tahun tersebut ternyata korban penganiayaan dari orangtuanya sendiri.
Kisah bocah dianiaya orangtua kandung ini pun viral di media sosial.
Selain disiksa, bocah di Kota Banjar itu juga tak diberi makan oleh orangtuanya.
Bahkan dia sampai memakan runtuhan tembok dan dedaunan karena kelaparan.
Ia pun memilih untuk melarikan diri dari rumah.
A mengaku sering dianiaya oleh ayah dan ibu kandungnya.
Baca juga: Pengakuan 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta, Alasan Sebenarnya Terkuak, Modal Rp 100 Ribu
Baca juga: Nasib Tragis 2 Bocah 6 Tahun di Blitar Tewas Tenggelam di Kolam, Kondisi Pilu, Polisi Kuak Kronologi
Sekujur tubuhnya mengalami luka memar, bahkan hingga mengalami gizi buruk.
Bocah malang itu kemudian ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan di sebuah warung di Sukarame, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar.
Saat ditemukan, A terlihat kurus dan lemas, serta terdapat sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Kemudian juga ditemukan luka yang cukup parah di bagian punggung, kepala, dan kakinya.
Warga kemudian membawa A ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar.
Dari hasil pemeriksaan, A didiagnosa mengalami gizi buruk dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Banjar.
Melansir TribunJabar.id, bibi korban, Titin Khotimah mengaku, A menjadi korban kekerasan oleh orang tua kandungnya.
Bahkan, kata Titin, korban pernah disiram air panas oleh kedua orang tuanya.
Tak hanya itu, korban juga dipukul dengan benda tumpul.
"Kondisinya sangat mengkhawatirkan karena terlihat banyak luka di sekujur tubuhnya."
"Dia (A) sempat mengaku di telapak kaki dan tangannya disiram dengan menggunakan air panas oleh ayah kandungnya," terang Titin.
Baca juga: Nasib Naas Wanita Sampang Uang Rp 1 Juta dan Hp Raib saat Jaga Keluarga Sakit, Syok saat Tahu CCTV
Dikatakan Titin, A sebenarnya memiliki saudara kembar, namun kembarannya tak mendapatkan perlakuan serupa.
Titin menyebut, A sempat tinggal bersama kakek dan neneknya.
"Awalnya, A tinggal dengan neneknya, sedangkan saudara kembarnya tinggal dengan orang tuanya," bebernya.
Namun setelah nenek dan kakeknya meninggal, A kembali tinggal bersama orang tuanya.
Akan tetapi, bukan mendapat kasih sayang, A justru sering dihukum dengan disiksa karena dianggap nakal dan susah diatur.

"Mungkin karena A dianggap nakal, kedua orang tua korban tak bisa menahan emosi dan menyiksa korban," jelas dia.
Selain dianiaya dengan sadis, korban juga diduga tak diberi makan oleh kedua orang tuanya.
A bahkan sampai harus memakan dedaunan hingga pecahan tembok, melansir TribunJabar.id.
Hal itu diketahui dari pemeriksaan medis dan hasil rontgen di RSUD Kota Banjar.
Baca juga: Hasil Autopsi Bocah SMP Tulungagung Meninggal Usai Latihan Silat, Ada Pendarahan di Rongga Otak
Baca juga: Alasan Briptu Yusri Izinkan Bocah Temani Tidur Ibu di Penjara, Siap Terima Risiko Tegur: Sepenuhnya
Dari hasil rontgen tersebut, ditemukan butiran-butiran kecil mirip bebatuan.
"Dan dibuktikan ada pecahan tembok dari kotoran korban, hasil rontgen RSUD, mungkin A ini sempat makan bebatuan."
"Ini memang sesuai yang disampaikan RT setempat di kampungnya."
"Korban sempat terlihat makan dedaunan yang mungkin karena kelaparan," jelasnya, Rabu (22/11/2023).
Sementara itu, untuk menghindari A mendapat kekerasan lagi dari orang tuanya, bocah itu kini dirawat oleh Titin.
"Sementara ini, anak ini saya asuh di rumah saya karena kalau dikasihkan ke orang tuanya lagi takutnya A diperlakukan kaya kemarin-kemarin," terang dia.
Baca juga: Tetangga Sering Dengar Tangisan Bocah 4 Tahun, Ternyata Disiksa Ibu Tiri, Pilu Tak Diberi Makan
Terpisah, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPA), Elin Afriani mengatakan, kondisi korban saat ini mulai membaik.
"Alhamdulillah, kondisi anak sekarang semakin membaik."
"Kita dari PPPA Dinsos Banjar akan melakukan pendampingan psikologis kepada anak tersebut," kata dia.
Soal dugaan penganiayaan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya, Polres Banjar akan mengusut kasus hingga tuntas.

Kapolres Banjar, AKBP Bayu Catur Prabowo mengaku telah bertemu dengan A.
Selain melihat kondisi korban, Bayu juga memberikan dukungan dan bantuan kepada bocah tersebut.
"Keberadaan para pejabat dan tokoh masyarakat ini menunjukkan dukungan komprehensif dari berbagai lapisan masyarakat terhadap A," ujarnya dalam keterangan yang diterima TribunJabar.id, Kamis (23/11/2023).
Dia mengatakan, pentingnya peran polisi dalam melindungi hak dan keamanan anak-anak.
Pihaknya berkomitmen menegakkan keadilan dan memberikan perlindungan kepada anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
"Kita harap, apa-apa yang diberikan kepada A dapat memberikan dampak positif dalam pemulihan fisik dan mental korban," jelas Bayu.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
bocah di Kota Banjar
Jawa Barat
gizi buruk
korban penganiayaan
bocah dianiaya orangtua kandung
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral
Sosok Aqil Wijaya Siswa SDN yang Rajin Bersihkan Musala, Guru Olahraga: Kenapa Kamu Nggak Pulang |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Wahyudin Moridu yang Viral 'Rampok Uang Negara', Kini Jualan Es Batu: Nol Lagi |
![]() |
---|
Sempat Bikin Roni Ardiansyah Copot Jabatan Kepsek, Anak Wali Kota Prabumulih Kini Pindah Sekolah |
![]() |
---|
Rekam Jejak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, Rangkap Jabatan Menpora hingga 2027: Aturan FIFA Boleh |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG, Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Jangan Saling Menyalahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.