Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Kenalkan Aplikasi CAK BAPOK, Upaya Tekan Inflasi dan Dukung UMKM
Pemkot Surabaya mengenalkan aplikasi baru bernama CAK BAPOK sebagai upaya menekan inflasi dan mendukung UMKM lokal.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya memperkenalkan aplikasi baru bernama Cek Harga Kulak Bahan Pokok (CAK BAPOK).
Terobosan ini dibuat untuk pengendalian harga sebagai bagian pengendalian inflasi, serta menaikkan UMKM.
CAK BAPOK merupakan platform e-Commerce yang mempertemukan pedagang dengan penyedia barang untuk semua komoditi. Baik dari distributor maupun kelompok tani/peternak dari daerah-daerah penghasil bahan pokok.
Mereka juga telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.
Aplikasi ini akan menjawab semua kebutuhan pedagang untuk mendapatkan informasi komoditi bahan pokok dengan harga terbaik dan paling kompetitif.
“CAK BAPOK kami desain sekali klik, akan muncul semua komoditi kebutuhan bahan pokok," kata Kepala Dinkopumdag Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (11/12/2023).
Melalui platform tersebut, pedagang mendapatkan pilihan informasi barang dan harga yang kompetitif.
"Ini akan memutus mata rantai (distribusi) yang terlalu banyak dari tangan ke tangan, dan memastikan harganya lebih murah,” kata Dewi Soeriyawati.
Dengan harga yang terkendali, inflasi di Kota Surabaya bisa terus ditekan. UMKM di Surabaya juga akan mendapatkan dampak.
Para UMKM dapat mendapatkan barang dengan harga murah dan menjual kembali dengan harga yang terjangkau.
Sehingga, transaksinya akan semakin cepat dan pendapatan akan optimal.
"Kami optimistis UMKM Surabaya bisa naik kelas, karena perputaran barang yang terjual juga semakin banyak. Aplikasi ini bisa mengendalikan inflasi, juga bisa meningkatkan kelas UMKM Surabaya,” katanya.
Aplikasi ini berisi tools untuk pedagang pasar, pedagang toko kelontong, tools untuk distributor, serta Indeks Kecukupan Pangan (IKP). Penggunaannya berbeda-beda.
Para pedagang bisa kulakan tanpa harus keluar rumah.
Barang yang sudah dipesan dan dibeli melalui aplikasi itu, akan dikirimkan oleh jasa ekspedisi atau kurir yang sudah disiapkan.
Kurir akan melibatkan warga kurang mampu yang telah terdata di internal Pemkot Surabaya.
"Sehingga, ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga miskin," katanya.
"Mereka dapat menambah penghasilan lebih dan bahkan kalau bisa terangkat dari garis kemiskinan. Ini sejalan dengan program pemkot dalam rangka mengentas kemiskinan di Surabaya,” tandasnya.
Selain itu, melalui IKP, masyarakat juga bisa mengetahui jumlah kebutuhan dan stok barang.
“Contohnya kalau kita berbicara komoditas beras. Maka, di dalam aplikasi ini kita bisa tahu kebutuhan beras berapa dan ketersediaannya hingga saat ini," tandasnya.
"Sehingga, kita bisa bilang ketersediaan pangan beras di Surabaya aman. Sebab, kita sudah punya data riil di dalam aplikasi itu,” kata dia.
Hingga saat ini, sudah ada 4 distributor yang bergabung dalam aplikasi ini. Di antaranya, Rumah Potong Hewan (RPH), Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS), Bulog, dan Koperasi Bina Raharja.
Para petani binaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya juga akan bergabung.
“Rencana kita ke depan semuanya bisa masuk di sini, bisa mewadahi semua kebutuhan pasar,” tegasnya.
Semua pelaku usaha di Kota Surabaya bisa memanfaatkan aplikasi ini. Namun, pedagang pasar dan juga para pelaku usaha toko kelontong binaan Pemkot Surabaya akan diutamakan.
“Terutama para pelaku usaha yang berasal dari keluarga miskin, supaya mereka bisa naik kelas,” kata dia.
Surabaya
aplikasi CAK BAPOK
UMKM
Dewi Soeriyawati
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.