Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Hari Ibu, Bapas Surabaya dan FPPI Ajak Klien Pemasyarakatan Bacakan Surat untuk Ibu

Memaknai Hari Ibu, klien pemasyarakatan Bapas Surabaya menghadiri acara “Surat untuk Ibu” yang diinisiasi oleh Kemenkumham Jatim bersama Forum Pemberd

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Nur Ika Anisa
FPPI gelar fashion show di Hari Ibu 

Yuli mengatakan, tema perempuan ini sebagai pemaknaan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sejajar dengan pria.

Dalam berbagai macam profesi di bidangnya, perempuan juga harus menyeimbangkan dengan tugas domestik.

“Kita tidak ingin nomor satu tapi sejajar, berdampingkan. Kami melihat di lingkungan kami perempuan masih mengalami kekerasan, kesenjangan, apalagi anggota kami kebanyakan pengusaha. Di bidang itu kami masih merasakan kesenjangan padahal itu kemampuan kita,” ungkapnya.

Fashion Show Bareng Organisasi Perempuan

Mewakili organisasi perempuan di Jawa Timur, para ibu-ibu menggelar fashion show pada acara bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” tersebut.

Fashion show busana batik hingga adat nusantara ditampilkan oleh para ibu-ibu, guna meningkatkan semangat para perempuan tampil berdaya.

Salah satunya adalah kombinasi busana kebaya dengan batik Madura yang didesain oleh Desainer Lies Uwek.

“Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ini saya diminta oleh FPPI Jatim untuk berpartisipasi fashion show. Di Hari Ibu ini saya mengeluarkan koleksi batik Madura dengan warna nuansa Natal,” ungkap Lies Uwek ditemui di sela acara di Dyandra Convention Hall, Kamis (21/12/2023).

Lies menjelaskan, busana kebaya dipadu dengan batik Madura dengan pewarnaan alam. Warna merah dengan hijau dominan pada setelan busana tersebut.

“Batik Madura terkenal dengan warnanya yang berani, corak yang khas dan ada kesan mistik meskipun warnanya cerah dan ceria. Nuansa natalnya kelihatan sekali warna merah dan hijau. Ini juga sebagai toleransi,” ujar wanita asal Sampang tersebut.

Lebih detail, batik-batik Madura yang ditampilkan memiliki corak yang beragam.

Mulai dari motif naga dengan sedikit payet, motif bunga kastoreh yang khas Madura, motif bangau, burung delkok hingga motif kupu-kupu.

“Saya ingin para ibu-ibu dan anak muda jangan malu memakai kebaya, kebaya itu tampil anggun. Dengan memakai kebaya saya ingin kita semua tetap cantik, batik juga sudah mendunia dan diakui Unesco,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved