Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pamit Terakhir Biarawati sebelum Tewas di Ruang Makan, Warga Intip Celah Dinding, Natal Berubah Duka

Kematian seorang biarawati di malam Natal membuat orang-orang yang mengenalnya berduka.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Getty Image via BBC - Kompas.com
ILUSTRASI: Pamit Terakhir Biarawati sebelum Tewas di Ruang Makan, Warga Intip Celah Dinding, Natal Berubah Duka 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian seorang biarawati di malam Natal membuat orang-orang yang mengenalnya berduka.

Peristiwa pilu ini terjadi di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Biarawati itu bernama MYD (27).

Ia ditemukan meninggal karena gantung diri, Minggu (24/12/2023).

Baca juga: Pilu Pria Akhiri Hidup Usai Diteror Debt Collector & Order Fiktif, Pinjol AdaKami Kini Diperiksa OJK

Dia meninggal gantung diri di ruangan makan asrama Bakti Mandiri.

"Kejadiannya tadi sekitar pukul 13.30 Wita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, Minggu petang, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Jenazah MYD, lanjut Ariasandy, pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga bernama Ari Hariyanto (46).

Sebelum kejadian, Ari Hariyanto bertemu dengan MYD di asrama sekitar pukul 13.00 Wita.

Saat itu MYD berkata akan pergi makan siang di ruang makan.

Namun di ruang makan, MYD menutup pintu dan semua jendela.

"Beberapa saat kemudian Ari pun mengikutinya ke ruang makan karena curiga kalau MYD sedang tidak baik-baik saja," kata Ariasandy.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Karyawati di Malang Sempat Minum Sesuatu, Teman Ungkap Kesaksian

Ari lalu mencoba melihat lewat celah dinding ruang makan.

Dia terkejut melihat korban gantung diri menggunakan tali nilon warna biru.

Ari langsung melaporkan kejadian itu kepada dua biarawati, Emiliana Dolfina Nenat (38) dan Jesica Megalian Pangaribuan (23).

Ketiganya lalu mendobrak pintu ruang makan yang terkunci dari dalam dan menurunkan jenazah MYD dari jeratan tali.

Kasus itu dilaporkan ke aparat Kepolisian Resor TTU. Polisi kemudian turun ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara.

Jenazah MYD dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu menggunakan mobil patroli polisi untuk visum luar.

"Hingga kini, belum diketahui penyebab MYD melakukan tindakan bunuh diri dan masih didalami oleh Polres TTU," ujar dia.

Baca juga: Purnawiraran Serma yang Tewas di Rumah Makan Gresik Dipastikan Gantung Diri, Polisi Kuak Hasil CCTV

Cara menolong orang yang ingin bunuh diri

Dilansir dari American Psychological Association, berikut adalah cara menolong orang yang ingin bunuh diri.

1. Benar-benar mendengarkan

Orang terdekat atau orangtua yang mendengar teman atau anaknya berkata ingin bunuh diri cenderung menunjukkan sikap defensif.

Sikap yang ditunjukkan biasanya dengan berkata, “aku tidak mau kamu berkata seperti itu lagi” atau kalimat serupa.

Sikap seperti itu merupakan luapan emosi ketika kita mendengar rencana bunuh diri tersebut.

Namun itu malah bisa membuat penderita merasa semakin terpukul.

Daripada berkata seperti itu, cobalah berempati dengan berkata, “coba ceritakan perasaanmu. Mengapa kamu sampai berpikir seperti itu?”.

Kemudian dengarkan mereka dengan baik.

Bahkan para ahli merekomendasikan menanyakan mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang langsung pada intinya.

Kita bisa bertanya, “apakah kamu memiliki rencana bunuh diri?” dan pertanyaan serupa lainnya.

Baca juga: Frustasi Tak Mampu Biayai Persalinan Istri, Suami di Bali Akhiri Hidup, sempat Curhat ke Mertua

2. Tunjukkan kita benar-benar peduli dengannya

Masih berkaitan dengan bagaimana berbicara dengan orang yang berencana bunuh diri.

Kita bisa menyampaikan padanya, “aku sangat khawatir mendengar kamu berencana bunuh diri” atau, “aku melihat kamu mengalami depresi berat atas masalah yang kamu ceritakan.”

Merasa ada orang yang berempati dan mengerti perasaannya bisa membantu penderita untuk merasa lebih tenang.

3. Tetap bersosialisasi

Ketika kita tahu bahwa seseorang berisiko melakukan bunuh diri, terkadang kita justru cenderung ingin dia melakukan isolasi agar aman.

Namun, itu justru berpotensi meningkatkan perilaku bunuh diri.

Ajak penderita untuk tetap bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman terdekat.

Perbanyak waktu bersama-sama untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Bahkan kegiatan sederhana seperti menonton televisi bersama, memasak dan makan bersama, ini sudah cukup membantu penderita.

Baca juga: Mau Dibangunkan Sopir Bus Sudah Tiba Jambi, Mahasiswi Ternyata Sudah Tak Bernyawa, Kondisi Terkuak

4. Utamakan keselamatan

Usahakan tidak terlalu mengisolasi penderita.

Namun, kita harus tetap waspada dengan mengutamakan keselamatannya.

Misalnya, jauhkan benda-benda yang berpotensi menjadi alat bunuh diri, seperti pisau, tali, gunting, dan cutter.

Selain itu, pastikan selalu ada orang yang menemani penderita agar dia tidak merasa kesepian dan bisa menjaga keselamatannya.

5. Beritahu mereka untuk bertemu dengan tenaga profesional

Mereka perlu tahu bahwa ada pilihan perawatan yang bisa mereka dapatkan untuk menolong situasi mereka.

Ajak mereka bertemu dengan psikolog atau psikiater.

Jika mereka sudah melakukan upaya bunuh diri, segera hubungi unit gawat darurat atau bawa langsung penderita ke sana.

Baca juga: Pernikahan Batal karena Mahar Rp500 Juta? Bukan Orang Kaya, Calon Pengantin Wanita Akhiri Hidup

Baca juga: Penyebab Pria di Malang Pilih Akhiri Hidup, Diculik dan Diperas 5 Orang, Pernah Berbuat Dosa

Baca juga: Malu Foto Pribadi Tersebar di Grup WhatsApp, Siswi SMA di NTT Akhiri Hidup, Adik Syok Masuk Rumah

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved