Berita Surabaya
Wali Kota Surabaya Siapkan Strategi Ramaikan Sentra Ikan Bulak, Janji Lindungi Pedagang Patuh
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siapkan strategi meramaikan Sentra Ikan Bulak, janji melindungi pedagang yang patuh.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan, revitalisasi Taman Suroboyo sebagai tempat wisata dilakukan dengan menyeluruh, termasuk dengan penataan pedagang.
Nantinya, ada integrasi antara Taman Suroboyo dengan Sentra Ikan Bulak (SIB).
Selama 2023, Eri Cahyadi mengungkapkan, telah menuntaskan revitalisasi Taman Suroboyo dengan menambah sejumlah bunga, area bermain, dan spot foto ikonik.
Saat ini, pemkot menyiapkan penataan tempat kuliner dan berbagai olahan produk laut di Sentra Ikan Bulak (SIB).
Hal ini dimulai dengan memasukkan para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di tepi pantai sekitar Taman Suroboyo dan Jalan Pantai Kenjeran ke SIB.
Selain lebih tertata, juga memastikan pantai kembali bersih.
"Tempat wisata itu harus bersih. Bagaimana bisa mendatangkan wisatawan kalau pantainya tidak bersih?" kata Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (27/12/2023).
Kedua, pedagang di SIB juga mendapat intervensi berupa bantuan stan toko, air, hingga listrik.
"Sehingga, kami juga menata SIB. SIB harus menjadi ramai. Jangan mati suri seperti sekarang," katanya.
Ia mengakui, pemkot tak bisa bergerak sendiri. Perlu kerja sama dari semua pihak, termasuk pedagang untuk sama-sama berkomitmen tidak berjualan kembali di tepi pantai.
Baca juga: Sentra Ikan Bulak Sepi Pengunjung, PKL Taman Suroboyo Minta Kembali Berjualan di Pinggir Pantai
"Kenapa SIB bisa mati suri? Awalnya, pedagang di luar, kami masukkan ke SIB. Namun, begitu masuk ke dalam, ternyata ada pedagang baru yang lantas berjualan di pantai lagi. Kan yo sakno sing ning SIB? (Kan kasihan yang jualan di SIB?" tandasnya.
Karenanya, penataan ulang tersebut terus dilakukan.
Pedagang baru yang sebelumnya berjualan di sekitar pantai akan diminta masuk ke SIB.
Pemkot juga akan berusaha mengajak pengunjung untuk masuk ke SIB.
"Parkir juga akan di dalam (SIB). Pengunjung bisa menikmati wisata, namun kalau mau minum dan makan bisa menuju ke SIB yang telah disediakan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser menjelaskan, pihaknya melakukan sosialisasi sejak lama sebelum penertiban pedagang dilakukan.
Pemkot memberikan intervensi berupa bantuan perangkat berjualan.
“Pemkot Surabaya sudah memfasilitasi mereka dengan rombong, kursi, meja, dan alat untuk cuci," katanya.
"Kami juga sudah berupaya supaya SIB itu terus ramai, sehingga kalau ada satu atau dua PKL yang keluar atau ada PKL yang dari luar lalu jualan di badan jalan, itu yang coba kita tertibkan, kita dorong untuk masuk SIB,” katanya.
Menurut Fikser, penertiban oleh Satpol PP juga mempertimbangkan permintaan dan masukan dari para pedagang.
Termasuk memperbolehkan PKL penjual mainan untuk berjualan di SIB, sekalipun dalam ketentuan tidak diperbolehkan.
“Mereka juga meminta penertiban parkir liar yang ada di sekitar SIB untuk dimasukkan ke SIB. Tentu dengan harapan ketika mereka parkir di SIB, para pengunjung ini bisa mampir dulu di SIB untuk berbelanja,” katanya.
Oleh karena itu, Fikser menegaskan, penertiban pedagang juga untuk kepentingan bersama.
"Kehadiran kami di sana hanya untuk menegakkan Perda, memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, dan yang kami lakukan sudah berdasarkan keputusan bersama para pedagang,” imbuhnya.
Petugas Satpol PP yang bertugas di lokasi itu merupakan warga Bulak.
"Jadi, mereka yang bertugas di situ adalah anak-anak Bulak juga, yang bisa jadi itu adalah anak tetangganya sendiri atau keluarganya di sekitar situ,” ujarnya.
“Apalagi ini hari libur panjang tentu di Taman Suroboyo itu sangat ramai, sehingga kita tetap melakukan penjagaan di sana, tapi jumlah personel kita kurangi untuk mengurangi resistensi. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya,” katanya.
Untuk diketahui, sejumlah oknum pedagang kali lima (PKL) Pantai Batu-batu Kenjeran diduga melakukan pengerusakan pagar pembatas Jalan Pantai Kenjeran, Bulak Surabaya.
Atas pengerusakan tersebut, pemkot melapor ke polisi.
Aksi pengerusakan ini dilakukan lantaran PKL yang memaksa berjualan di pinggir pantai sekitar Taman Suroboyo dan Jalan Pantai Kenjeran menolak direlokasi ke Sentra Ikan Bulak (SIB) karena dianggap relatif sepi pembeli.
Aksi ini terjadi pada Minggu (24/12/2023) lalu.
Sejumlah oknum PKL merusak pagar, membuang sampah di jalanan, menutup akses jalan, hingga melempari petugas satpol PP yang bertugas di lokasi.
Wali Kota Surabaya
Eri Cahyadi
Taman Suroboyo
Sentra Ikan Bulak
Pantai Kenjeran
M Fikser
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| 5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
|
|---|
| Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
|
|---|
| Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
|
|---|
| Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
|
|---|
| Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.