Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PBNU Copot Jabatan Ketua PWNU Jatim

Hasil Rapat PBNU, Ketua PWNU Jatim Diisi PB, Gus Kikin Jadi Calon Kuat Usulan dari Bawah

Hasil Rapat PBNU, Ketua PWNU Jatim akan diisi pengurus PB, Gus Kikin disebut menjadi calon kuat usulan dari bawah.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). 

"Bukan mundur. Memang, yang punya hak untuk memutuskan kan Syuriah (PBNU). Tanfidziah hanya mengusulkan," kata Umarsyah menjelaskan.

"Sehingga, hari ini memang agendanya untuk menerima info, laporan kondisi, termasuk juga kaitannya dengan aspirasi yang masuk. Nah, dari sana kemudian ditampung, dirumuskan dan (keputusan) akan disampaikan melalui rapat gabungan antara Tanfidziah dan Syuriah minggu depan," kata Umarsyah.

Soal nama yang masuk dalam usulan, Umarsyah mengungkapkan, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin masuk di dalamnya.

"Kalau aspirasi dari bawah, Gus Kikin cukup kuat," katanya.

Gus Kikin saat ini memang menjadi salah satu Ketua PBNU, sama seperti Gus Fahrur maupun Umarsyah.

Kiai yang juga dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi tersebut juga memiliki ikatan keluarga dengan KH Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini.

Menurut Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin tersebut merupakan usulan yang datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) tingkat kabupaten/kota dan beberapa pesantren.

"Seluruh aspirasi ini yang kemudian didengar untuk selanjutnya di-collect," tandas pria yang juga ditugaskan PBNU sebagai Ketua PCNU Surabaya ini.

Selain usulan dari bawah, ada sejumlah kriteria lain yang akan menjadi pertimbangan PBNU. Di antaranya, memiliki kapabilitas sebagai pemimpin organisasi.

"Prinsipnya, bisa menjaga kinerja PBNU dalam melayani umat serta menjalankan peran dan fungsinya. Sehingga, ini memang harus segera diisi," katanya.

Dengan kekosongan posisi Ketua PWNU Jatim selama sepekan ke depan, roda organisasi akan dijalankan pengurus lainnya.

"Insyaallah tidak akan terganggu," katanya.

"Mekanisme sudah jalan. Ini kan bukan organisasi baru, melainkan sebuah organisasi yang sudah punya sistem. Sementara bisa berjalan. Toh ada Rais Syuriyah sebagai pengambil keputusan. Sedangkan sebagai pelaksana kan ada sekjen bersama ketua-ketua yang lain," katanya.

Umarsyah mengungkapkan, PBNU juga akan terus memantau kinerja organisasi di PWNU Jatim.

"Memang sebaiknya itu (Ketua PWNU) harus diisi," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved