Berita Viral
Pasien Malu Divonis Hamil Padahal Merasa Sakit Maag, Warga Geruduk Puskesmas, Dokter Ungkap Faktanya
Warga geruduk Puskesmas Embo yang dokternya dianggap salah vonis. Seorang pasien malu divonis hamil.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Warga geruduk Puskesmas Embo yang dokternya dianggap salah vonis.
Seorang pasien Puskesmas Embo di Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku malu divonis hamil.
Padahal ia merasa hanya sakit maag.
Terkait hal ini, dokter yang merawat pasien itu angkat bicara.
Baru-baru ini viral di media sosial video puluhan warga geruduk Puskesmas Embo di Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Video itu diunggah oleh akun facebook, Shinta BilQis, Jumat (12/1/2024) siang.
Dalam video itu, tampak warga sedang berkumpul di depan Loby Puskesmas sembari bersorak.
"Pergi periksa di (Puskesmas) Embo nabilang (perawat) hamilki," ujar perekam dalam video tersebut.
Informasi dari kolom komentar, pasien yang diketahui masih berstatus gadis malu lantaran dituding positif hamil oleh pihak Puskesmas.
Padahal, hasil pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit di Bantaeng ternyata negatif hamil.
Baca juga: Tak Dapat Tempat di IGD, Pasien Komplikasi Otak Meninggal di Mobil, Bolak-balik RS Tanpa Alat Medis
"Cucunya dg. Kuasa pi periksa baru na bilang itu perawat positif hamilki. Baru pi periksa di Bantaeng tdk positifji. Tdk Terima keluarganya krn banyak mi jga benk gosipi kodong baru tdkji tawwa," ucap Shinta BilQis menjawab pertanyaan akun Dharma Yapti, melansir dari TribunTimur.
Gadis yang belum diketahui identitasnya tersebut hanya mengalami sakit maag saat berkunjung ke Puskesmas Embo.
"Sakit maagki kodong," sambung Shinta dalam komentarnya.
Dilansir dari TribunJatim.com dari TribunTimur, dokter berinisial I yang memeriksa pasien tersebut angkat bicara.
Disebutnya bahwa pasien berinisial S (17) datang bersama orang tuanya di Puskesmas Embo, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Akhir Tragis Bocah 6 Tahun di Malang, Diduga Jadi Korban Malpraktik saat Dirawat di Rumah Sakit
Semula, S bertemu dokter umum inisial N dengan keluhan mual, nyeri ulu hati dan tidak haid sejak November 2023.
S kemudian menjalani tes kehamilan oleh dua bidan berbeda dengan jeda waktu 30 menit namun tetap positif.
"Tespek pertama toh (Bidan inisial U) lapor ke saya, tahan kencing beberapa menit, kemudian USG, tespek ulang (oleh Bidan L masih positif)," ucap Dokter I saat ditemui di Kafe Diagonal Jl Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Senin (15/1/2024).
Ia menjelaskan, tespek digunakan bidan L dan U masih tergolong baru dengan masa kadaluarsa Desember 2024.
"Nda kadaluarsa, cara ukurnya sesuai garis, waktunya berapa lama dia rendam, jadi sudah sesuai dengan SOP," ucapnya.
Dirinya mengatakan, hasil USG menunjukkan bahwa gadis 17 tahun itu mengalami penebalan dinding rahim.
Hal tersebut membuat tespek menjadi positif.
"Nah ini ada beberapa arah diagnosanya kalau penebalan dinding rahim, bisa karena penyakit, bisa karena dia mau haid ataukah persiapan rahim menerima janin," ucapnya.
Mengetahui hal itu, I lantas menenangkan S beserta orang tuanya.
Ia kemudian mengarahkan pasiennya untuk melanjutkan pemeriksaan ke dokter ahli kandungan.
"Saya bilang jangan maki khawatir karena ini tidak selamanya hamil, bisa karena penyakit lain, kalau mauki naik maki USG di dokter kandungan, dokter Hariyadi itu hari saya sarankan," terangnya.
"Saya arahkan mi sama mamanya bilang ini ibu anakta positif memang tesnya, air kencingya tapi karena masih gadis bolehki periksa ke dokter kandungan jangan sampai ini penyakit. Jadi dua kemungkinan bisa hamil bisa penyakit," jelasnya.
Di tempat yang sama, bidan L mengetahui hasil tespek tersebut langsung diberikan kepada sang dokter.
L pun mengaku, bahwa pispot (alat penampung urin) digunakan mengambil sampel cairan S sudah dalam kondisi kering.
Bahkan disebutkan, pispot tersebut diambil dalam posisi terbalik tanpa cairan bekas urin orang lain.
"Saya tidak langsung membacakan hasil ke pasien tapi saya langsung kasi lihat dokter," katanya menambahkan.
Baca juga: Wajah Adik Beda dari Kakak di Usia 12 Tahun, Pasutri Tes DNA, Pihak RS Digugat Pasca Akui Malpraktik
Sementara itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Embo juga memberi penjelasan.
"Penyebabnya karena dianggap petugas kami keliru menyampaikan hasil pemeriksaan," ujar Juliati kepada Tribun-timur.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (13/1/2024).
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan sang dokter sudah melalui prosedur pemeriksaan.
Bahkan, hasil kehamilan S diuji melalui laboratorium (lab).
"Petugas kami sudah bekerja sesuai dengan prosedur penegakan diagnosa yang dilakukan dokter. Itu sudah benar dengan pemeriksaan tes lab sesuai dengan keluhan pasien, kalau pun hasilnya positif itu disampaikan bisa terjadi beberapa kemungkinan," ucapnya.
Kendati demikian, pihak Puskesmas Embo sempat mengarahkan sang pasien mamastikan hasil tersebut ke Rumah Sakit lainnya.
"Makanya dianjurkan untuk periksa lebih lanjut di dokter ahli untuk mengetahui pasti penyakitnya," terangnya.
Baca juga: Penjelasan Kepsek soal Siswi SMK Menang Rp 10 Juta Tapi Terima Rp 350 Ribu, Potongan Biaya Terungkap
Saat ditanya soal dugaan ketelodoran petugas salah mengambil sampel, Juliti pun membantah.
Ia mengaku, urin yang diteliti dokter bukanlah milik pasien lain.
"Saya sudah klarifikasi dengan petugas lab kalau pispot (alat penampung urin) yang di berikan ke pasien untuk menampung urin itu adalah baru dengan keadaan kering pispotnya," ungkapnya.
"Bahkan menurut petugas kami itu dua kali di ulang pemeriksaan urinnya untuk lebih memastikan hasilnya," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Warga geruduk Puskesmas Embo
dokternya dianggap salah vonis
Sulawesi Selatan
Puskesmas Embo
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sri Rejeki Ogah Buka Akses Jalan Rumah Juladi, Suruh Pindah Demi Keamanan Warga |
![]() |
---|
Beli Pertalite, Warga Geruduk Petugas Imbas Puluhan Motor Langsung Mogok, Manajer SPBU Akui Keliru |
![]() |
---|
Pilu Pensiunan Kopassus Mustari, Uang Masa Tua Rp 100 Juta Diambil Anak, Dibiarkan Telantar |
![]() |
---|
Fachrudin Sempat Bersantai Ngopi sambil Main dengan Keponakan usai Bunuh Istrinya |
![]() |
---|
Senyum Merekah Istri Setyo Hadi Pemilah Sampah Kini Suami Injak Tanah Suci, Pemkab Berjasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.