Berita Viral
Ortu Bocah SD Syok Anak Curhat soal Kelakuan 2 Guru di Sekolah, Kadindik Langsung Tegas: Nonaktifkan
Orang tua bocah SD ini dibuat syok saat mendengar curhatan anaknya soal kelakuan 2 guru di sekolah, Kepala Dinas Pendidikan setempat langsung tegas.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ortu bocah SD syok saat anak curhat soal kelakuan 2 guru di sekolah yang ternyata berbuat mesum.
Dua guru kepegok muridnya mesum di lingkungan sekolah.
Bocah yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) tak sengaja melihat dua oknum guru berbuat mesum di lingkungan sekolah di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Perbuatan mesum itu dilakukan oleh guru laki-laki berinisial E dan guru perempuan berinisial N, di salah satu SD Gunungkidul.
Hal itu juga dibenarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Lebih mirisnya, kejadian ini dilihat oleh tiga orang siswa.
Dinas Pendidikan memastikan akan melakukan pendampingan terhadap para murid yang mengetahui kejadian itu.
"Detailnya saya nggak tau dan laporannya ada kejadian itu dan siswa tahu lalu melaporkan ke orangtuanya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Taufik Aminudin, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (24/1/2024).
Taufik mengatakan, peristiwa ini terjadi pekan lalu saat para murid sudah pulang sekolah.
Murid yang mengetahui aksi dua gurunya menceritakan kejadian itu ke orangtua, sehingga membuat para orangtua murid mendesak agar oknum guru tersebut dikeluarkan dari sekolah.
Baca juga: Nasib Kepsek Pecat Guru Gelar D2 Lewat WA, Kini Minta Maaf soal Hasil Rapat, Tabiat Si Guru Disentil
"Iya kejadian sore hari waktu sudah di jam pulang." kata Taufik.
"Selasa pekan lalu, dan dilaporkan kemarin," lanjutnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Susilowati mengatakan, dirinya langsung mengunjungi sekolah di mana kedua oknum guru itu mengajar.
Nunuk berkata, pihaknya memastikan akan melakukan pendampingan psikologi untuk murid yang melihat kejadian tersebut.

"Saya memanggil orangtuanya (murid yang melihat guru diduga mesum), terus pengawas, dan kepala sekolah agar melakukan pendampingan secara psikologis. Minggu-minggu ini saya imbau untuk kegiatan yang menyenangkan sekaligus terus dipantau," kata Nunuk.
Komite sekolah juga diharapkan ikut memantau perkembangan para murid.
"Kalau perlu psikiater kita sudah siapkan. Saya sehari di sana sudah persiapkan bagaimana dampaknya bagi anak-anak," kata dia.
Nunuk pun mengatakan, kedua oknum guru yang sudah berstatus PPPK tersebut dinonaktifkan dari kegiatan belajar mengajar.
"Kan mengakui, sudah saya non aktifkan semuanya," ucap Nunuk.
Kelakuan guru lain juga menjadi atensi akademisi.
Baca juga: Kelakuan Guru Lulusan D2 Dipecat Lewat WA Diungkap Kepsek, Bolos 4 Bulan usai Terima Gaji: Malas
Kasus lainnya justru seorang Kepala Sekolah yang menjadi sorotan.
Kepala Sekolah atau Kepsek diduga lecehkan guru dan murid kini tengah diselidiki pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan.
Kepsek SD berinisial MF (57) itu dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual.
Terkait hal ini, MF menyebut tindakannya hanya candaan.
Ia lalu balik menyebut guru yang melaporkannya pernah ia tegur.
Baca juga: Sosok Kepsek di Sampang Bermata Keranjang, Selalu Goda Guru dan Lecehkan Wali Murid, Dilaporkan
Sebelumnya, Polres Sampang menindaklanjuti laporan korban dugaan perbuatan cabul yang dilakukan Kepala SDN di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura berinisial MF.
Korban sebanyak 4 orang terdiri dari 2 guru perempuan dan 2 murid perempuan.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aipda Sukardono membenarkan terkait laporan korban dugaan pencabulan.
Laporan disampaikan ke Polres Sampang pada Rabu (6/12/2023).
"Laporannya sudah kami terima. Ada 4 korban," ujar Sukardono saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (8/12/2023), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Guru SD Tak Tahan Dilecehkan Kepsek, Sebut Suka Gesekkan Perut, Pelaku: Dia Ingin Menyingkirkan Saya
Sukardono menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelapor, tindakan pelecehan itu terjadi di sekolah.
Ada pelecehan yang disampaikan dengan kata-kata vulgar, ada pula pelecehan fisik.
"Terlapor sering mencari kesempatan di sekolah dengan meraba-raba anggota tubuh sensitif wali murid perempuan. Sedangkan untuk guru, dilakukan dengan kata-kata," kata Sukardono.
Bahkan, ujar Sukardono, ada murid perempuan yang diajak ke ruang kerjanya untuk dilecehkan.
Modusnya, korban disuruh mengambil baju seragam anaknya.
Namun setelah tiba di dalam ruangan, korban dipepet ke tembok hingga menyebabkan korban ketakutan.
Hingga saat ini, Kepsek selaku terlapor belum diperiksa di Polres Sampang.
Baca juga: Nasib Pilu Gadis di Madiun Dilecehkan Ayah Kandung, Paman dan Kakek Secara Bergiliran saat Tidur
MF saat dikonfirmasi mengaku bahwa tindakannya itu bukan untuk melecehkan guru dan murid.
MF berdalih itu candaan dan guyonan saat jam istirahat sekolah.
"Kami hanya bercanda saat jam istirahat. Jika disalahpahami, itu karena komunikasi saja," ungkap MF.
MF bersedia jika polisi ingin meminta keterangan pada dirinya atas laporan yang disampaikan pelapor.
Laporan yang disampaikan ke polisi, menurut MF ada upaya untuk menyingkirkan dirinya dari jabatan sebagai kepala sekolah.
"Kedua guru yang melapor itu, pernah saya tegur karena tidak disiplin," kilahnya.
Baca juga: Mondy Tatto Dihujat setelah Ngaku Dilecehkan Ustaz Malaysia, Kini Diperiksa Polisi, Sebut Tak Bohong
Salah satu pelapor, HL, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF.
Sang kepala sekolah menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL dan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.
"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah. Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).
HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.
Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.
"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.
Baca juga: Video Asusila Siswi SMA Disebar Mantan, Dilecehkan di Sekitar Sekolah TK, Bupati Desak Jangan Damai
SH, pelapor lainnya mengatakan, kata-kata yang mengarah kepada seksual dan merendahkan sering dikatakan MF di ruang guru.
Terutama saat jam istirahat.
"Kalau jam istirahat itu guru kumpul di ruang guru. Pelecehan sering dilakukan di hadapan guru lain," ujar SH.
Para guru sudah muak dengan tingkah MF sehingga dilaporkan ke polisi.
Sebelum dilaporkan ke polisi, para guru sudah melaporkan ke dinas pendidikan.
"Oleh Disdik sudah dapat teguran, tapi tidak jera. Makanya kami laporkan ke polisi biar dapat efek jera," ungkapnya.
Baca juga: Nasib Siswi SD Dulu Korban Bully, Kini Pindah Sekolah Dilecehkan Petugas Keamanan, Psikisnya Kacau
MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual.
Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.
Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.
"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Ortu bocah SD syok
Kabupaten Gunungkidul
DI Yogyakarta
SD Gunungkidul
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul
Nunuk Susilowati
Kepala SDN di Kecamatan Omben
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Mahfud MD Bongkar Dalang yang Benturkan Rakyat dan Aparat, Pejabat Pemain Politik Serakah |
![]() |
---|
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.