Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Bocah di Tulungagung Meninggal Misterius saat Ditinggal Berobat, Polisi Keluhkan Keluarga Tertutup

Jenazah S (5) masih tersimpan di ruang pemulasaraan jenazah Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes
Barang bukti yang diambil personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung dari kamar korban atas kasus bocah 5 tahun meninggal saat ditinggal berobat, ibu diduga keracunan obat 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Networ, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Jenazah S (5) masih tersimpan di ruang pemulasaraan jenazah Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

S adalah korban meninggal dunia di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, saat ibunya, YM (32) diduga overdosis obat sakit gigi.

Polisi kesulitan mendapatkan ketenangan, karena keluarga korban bersikap tertutup.

Sementara YM masih dirawat di IGD RSUD dr Iskak dengan gejala keracunan.

Sejumlah keluarga yang datang ke IKF RSUD dr Iskak sempat dikumpulkan pihak kepolisian.

Namun tidak ada keterangan yang bisa didapatkan kepolisian.

"Tidak ada yang mau terbuka. Pusing juga kalau tidak ada yang mau bicara," ucap seorang petugas yang ditemui di IKF RSUD dr Iskak.

Pihak kepolisian juga berupaya menemui YM di IGD Tulungagung.

Baca juga: Ibu di Tulungagung Diduga Keracunan Obat, Anaknya Meninggal saat Ditinggal Berobat

Ia dirawat di ruang psikiatri yang ada di dalam zona hijau (green zone) IGD.

Namun saat petugas kepolisian datang, YM pura-pura pingsan dan tak bisa diajak bicara.

Padahal dari kamera CCTV yang ada di ruang psikiatri, YM terlihat duduk di ranjang dan berbincang dengan kerabat yang menungguinya.

"Sepertinya sudah sehat, karena terlihat berbincang dengan kerabatnya. Tapi seperti menghindari petugas," keluh sumber yang sama.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Ngantru, Ipda Imam Basroni, pihaknya melimpahkan kasus ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung.

Baca juga: Pembunuh Pasutri Ngantru Tulungagung Dituntut Mati, Keluarga Korban Tak Memaafkan Jadi Pemberat

Baca juga: Nasib Kakek Penjual Cimin setelah 34 Siswa Keracunan dan 1 Tewas, Anak Sebut Baru Jualan: Saya Makan

Imam mengakui, ada indikasi kematian S karena sesuatu yang tidak wajar.

"Sudah saya limpahkan karena ada indikasi tertentu," jelas Imam lewat Whatsapp.

Sebelumnya jenazah S direncanakan cukup dilakukan visum luar.

Namun karena polisi kesulitan mendapatkan petunjuk, jenazah S disimpan di ruang pendingin, sebelum tindakan lebih lanjut.

Dari ciri fisik jenazah, diduga korban mengalami asfiksia atau kekurangan oksigen, karena ujung jarinya membiru.

Sementara anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung kembali ke TKP pada pukul 14.00 WIB, untuk mengambil barang bukti yang tertinggal.

Barang bukti yang dimaksud adalah jenis obat-obatan.

Sebelumnya YM mengalami gejala keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit, sekitar pukul 00.00 WIB Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Lihat Cahaya Senter dari Dalam Sumur, Warga Ponorogo Geger Temukan Petani Kehabisan Oksigen

S ditinggal di rumah ditemani neneknya yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

Neneknya mengira S tidur pulas dan sempat mengipasinya dengan tangan.

Namun pada pukul 03.00 WIB si nenek sadar cucunya sudah tidak bernafas.

Polisi yang melakukan olah TKP mendapati sejumlah barang, seperti gelas, air putih, kaleng bekas minuman panas dalam, dan serbuk putih seperti puyer.

Diduga barang-barang ini terkait sakit gigi parah yang dialami YM.

Sebelumnya YM mengeluh karena gigi geraham paling belakang tumbuh miring sehingga melukai gusi. 

Polisi juga mengambil sampel muntahan YM untuk memastikan penyebab sakitnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved