Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Alasan ART Nyaleg Meski Dicueki Warga saat Kampanye, Keluar Modal Rp 2,5 Juta, 'Kita Caleg Dhuafa'

Seorang ART nekat jadi caleg dengan modal Rp 2,5 juta. Wanita yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga atau ART itu bernama Yuni Sri Rahayu (41).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
WartaKota
Alasan ART Nyaleg Meski Dicueki Warga saat Kampanye, Keluar Modal Rp 2,5 Juta, 'Kita Caleg Dhuafa' 

Ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD.

Alasannya, Erfin terkenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.

Namun, ketua partai itu meyakinkan dirinya akan membantu dengan berbagai program. Hal itu membuat Erfin sepakat untuk maju sebagai caleg.

“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.

Baca juga: Inilah Sosok Jeni, Istri caleg Ngaku Jarang Dinafkahi Gegara Gaji Dikuasai Ibu Mertua: Patriarki

Selanjutnya, Erfin bertemu dengan salah satu temannya yang juga menjadi caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai caleg,” jelas dia.

Pria kelahiran 23 Juni 1976 ini mengaku setelah terjun ke lapangan, banyak usulan dan harapan dari masyarakat.

Namun tak dipungkiri, ada sejumlah warga yang juga menanyakan soal uang.

“Ada yang tanya tentang uang berapa yang mau dibuat ganti kalau pencoblosan untuk datang ke TPS,” ujar dia.

Erfin menyadari bahwa modal kebaikan saja untuk maju sebagai caleg tidak cukup.

"Perlu modal uang yang besar. Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp 2 miliar untuk caleg DPRD,” ungkap dia.

Di satu sisi, kondisi ekonominya tidak sedang baik-baik saja.

“Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya,” terang dia.

Baca juga: Reza Artamevia Rasakan Beban di Dunia Politik, Kini Mundur dari caleg Nasdem: Tak ingin Memaksa

Erfin mengaku tidak tenang jika tidak bisa berbuat untuk masyarakat, warga miskin, lansia, hingga dhuafa.

Hal itulah yang menggerakkan dirinya menjual ginjal walaupun merasa sangat berat.

Erfin mengaku sempat ada warga yang menghubungi dirinya melalui WhatsApp terkait hal tersebut.

“Tanya apakah sudah diangkat ginjalnya, mau dikasihkan berapa,” terang ayah dua anak itu.

Setelah itu, Erfin menghubungi orang tersebut untuk mendatangi dirinya.

“Ini tidak ada pabriknya, coba kalau ada yang mau hadir ke rumah saya, saya share lokasi,” ucap dia.

Namun setelah itu, dia tak mendapatkan respons dari warga tersebut.

Erfin menilai warga yang menghubungi itu hanya iseng untuk menguji keseriusannya menjual ginjal.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved