Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

KRONOLOGI Komplotan Maling Satroni Kampus di Surabaya, 4 Motor Mahasiswa Raib saat Jam Kuliah

tTerungkap kronologi 4 motor milik mahasiswa sebuah kampus politeknik di kawasan Jalan Pucang Jajar Timur, Kertajaya, Gubeng, Surabaya, raib dicuri

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjabar
Ilustrasi pencurian motor - KRONOLOGI Komplotan Maling Satroni Kampus di Surabaya, 4 Motor Mahasiswa Raib saat Jam Kuliah 
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Akhirnya terungkap kronologi 4 motor milik mahasiswa sebuah kampus politeknik di kawasan Jalan Pucang Jajar Timur, Kertajaya, Gubeng, Surabaya, raib dicuri komplotan maling pada Rabu (7/2/2024) pagi. 
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, aksi pencurian itu terjadi saat para mahasiswa sedang berkuliah. 
Semua motor yang dicuri itu, bermerek Honda Beat dan milik mahasiswa yang sedang menginjak semester dua di kampus tersebut. 
Diantaranya, motor Honda Beat bernopol DK-5351-GAC milik mahasiswa berinisial ABP. Kemudian, motor Honda Beat Street bernopol AE-4864-FU milik mahasiswi berinisial NAP. 
Lalu, motor Honda Beat bernopol L-5355-SC milik mahasiswa berinisial MR. Dan, motor Honda Beat bernopol AG-2865-OG milik mahasiswa berinisial KM. 
Korban mahasiswi NAP (18) menceritakan, dirinya baru menyadari motornya hilang ketika hendak pulang setelah mengikuti jam perkuliahan pagi.
Padahal ia memastikan, telah mengunci setir motor tersebut sebelum pergi meninggalkan area parkir untuk masuk ke dalam kelas perkuliahan. 
Kemudian, setelah ditelusuri ternyata seorang temannya sempat bercerita melihat sesosok orang mencurigakan berkeliaran di area parkir kampus sekitar pukul 07.30 WIB. 
Sosok tersebut ditengarai kuat sebagai anggota komplotan maling yang mencuri empat motor milik mahasiswa selama mengikuti perkuliahan. 
"Kemudian ketika saya hendak mengambil motor, disana sudah ada beberapa orang yang bingung mencari motornya. Ada juga yang kunci motornya itu rusak, seperti habis dibobol," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (8/2/2024). 
Bahkan, berdasarkan rekaman CCTV, pada jam tersebut, terpantau ada tiga orang tak dikenal yang ditengarai kuat sebagai para pelaku bergantian memasuki area gerbang kampus. 
Dan, ternyata aksi pencurian motor tersebut dilakukan secara bergantian satu per satu, dalam kurun waktu kurang dari sejam beraksi. 
"Kemudian setelah melapor ke pos satpam, teman saya tadi sudah melihat rekaman cctv. Katanya sekitar pukul 07.30 ada oknum yang keluar membawa motornya. Kemudian disusul oknum lain lagi pada pukul 07.35," katanya. 
Akibat aksi pencurian tersebut, korban NAP mengalami kerugian kisaran Rp18 juta. Apalagi motor tersebut dibeli secara kontan sejak awal. 
Namun, ia mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat. Dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan motornya dapat segera kembali. 
"Baru kali ini terjadi kasus pencurian motor yang diambil sekaligus. Kurang tau, karena memakai jaket, helm dan masker (pelaku). Saya sudah lapor ke Polsek Gubeng," pungkas mahasiswi asal Madiun itu. 
Kemudian, korban lain, mahasiswa ABP (18) mengaku, dirinya juga menjadi korban pencurian empat motor sekaligus di area kampus pada hari itu. 
Ia baru menyadari motornya hilang sekitar pukul 10.00 WIB, setelah selesai mengikuti perkuliahan pada pagi hari itu. 
"Saya masuk kampus jam 07.10 WIB. Sadar jam 10-an. (Aksi) saat kuliah kejadian," ujar korban ABP saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (8/2/2024). 
Menurutnya, aksi pencurian motor hingga menyebabkan empat unit motor hilang sekaligus, merupakan kejadian pertama kali di kampusnya. 
Namun, lanjut ABP, para korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat. 
Diperkirakan nilai kerugian akibat pencurian tersebut sekitar Rp48 juta. Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap. 
"Kalau saya kerugian Rp14 juta. Saya sudah lapor ke Polsek Gubeng," pungkasnya. 
Sementara itu, Kapolsek Gubeng Polrestabes Surabaya Kompol Eko Sudarmanto membenarkan, para korban sudah membuat laporan kepolisian ke markasnya pada Rabu kemarin. 
Kini pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut dan menangkap para pelaku. 
"Masih penyelidikan. Mohon doanya agar bisa terungkap dan tangkap pelakunya," ujar Eko saat dihubungi TribunJatim.com
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved