Berita Bojonegoro
Sudah Dua Minggu Beras SPHP Langka di Bojonegoro, Pedagang: Sekali Datang Ludes Hitungan Jam
Di awal 2024, ketersediaan dan harga beras menjadi masalah pelik di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim). Tak terkecuali di Kabupaten Bojonegoro.
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUBJATIM.COM, BOJONEGORO - Di awal 2024, ketersediaan dan harga beras menjadi masalah pelik di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim). Tak terkecuali di Kabupaten Bojonegoro.
Di kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) ini, beras negara yakni Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami kelangkaan.
Pantauan di Pasar Kota Bojonegoro pada Minggu (11/1/2024), lapak-lapak pedagang bermitra dengan BULOG dalam menjual beras SPHP, tak tampak menjual beras disubsisidi oleh negara tersebut.
Salah satu pedagang beras SPHP di Pasar Kota Bojonegoro yakni Mochtar mengatakan, memang sejak dua minggu lalu hingga saat ini, beras SPHP mengalami kelangkaan.
"Minat masyarakat terhadap beras SPHP tinggi, tapi barangnya (Beras SPHP, red) sedikit," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di lapaknya, Minggu (11/2/2024) siang.
Baca juga: Beras SPHP Langka di Bojonegoro, Bulog Singgung Pengiriman Kemasan
Setiap kali beras yang disubsidi pemerintah itu datang di lapaknya, kata dia, beras seharga Rp 54.500 per kemasan lima kilogram tersebut langsung habis dibeli masyarakat dalam hitungan jam.
"Beras SPHP hanya tersedia saat hari pengiriman dari BULOG saja. Selain hari tersebut, Beras SPHP tidak tersedia," imbuh pria asal Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro itu.
Secara hulu, Mochtar meneruskan, kelangkaan Beras SPHP dipasaran ini disebabkan karena BULOG melakukan pengurangan pasokan Beras SPHP ke para pedagang mitranya.
"Pengurangan pasokan (Beras SPHP, red) terjadi 50 persen. Biasanya, setiap pengiriman, BULOG mengirim 1 ton Beras SPHP. Sejak dua minggu lalu, sekali kirim hanya 500 kwintal saja," tuturnya.
Anita, pedagang SPHP mitra BULOG di Pasar Kota Bojonegoro lainnya mengatakan hal serupa. Dia membenarkan memang saat ini Beras SPHP saat ini langka di pasaran.
Baca juga: Heboh Wisata Tukang Parkir Preman Malang di Google Maps, Dishub Justru Terima Kasih ke Masyarakat
"BULOG juga mengurangi pasokan Beras SPHP hingga 50 persen. Biasanya, seminggu sekali saya dipasok Beras SPHP 2 ton. Sejak pertengahan Januari 2024, hanya dipasok 1 ton saja," ujarnya.
Dia meneruskan, langkanya beras SPHP di pasaran ini tentu menyulitkan masyarakat. Sebab, Beras SPHP itu sesungguhnya "penolong" masyarakat di tengah mahalnya harga semua jenis beras swasta.
"Beras swasta baik yang dikemas maupun yang eceran atau curahan, semua harganya mahal saat ini. Di Pasar Kota Bojonegoro, sudah tidak ada lagi beras seharga Rp 10.000 per kilogram," ungkapnya.
Beras dengan kualitas terendah yang di lapaknya, kata Anita, harganya kini Rp 14.000 per kilogram. Beras jenis ini, lanjut dia, normalnya seharga Rp 10.000-11.000 ribu per kilogram.
Baca juga: Pedagang Jadi Sasaran Omel Ibu-ibu Akibat Harga Beras Naik, Puncak Kenaikan saat Februari 2024
"Saat ini harga beras dapat dikatakan sudah tidak normal. Sejak Desember 2023, harga beras naik terus. Menurut saya, kenaikan harga beras paling parah ya pada awal 2024 ini," imbuhnya.
Pemimpin Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Dharma angkat bicara terkait kelangkaan beras SPHP yang disampaikan pedagang.
Dia mengatakan, pada awal 2024 ini secara umum harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Itu mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap beras SPHP sangat tinggi.
Tingginya permintaan beras SPHP itu, lanjut dia, juga dipengaruhi oleh banyaknya permintaan beas dimaksud dari Pemkab Bojonegoro untuk mengelar operasi pasar murah.
"Kebutuhan atau permintaan Beras SPHP pada awal 2024 ini meningkat signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya," ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com, Minggu (11/2/2024) sore.
Terkait banyaknya permintaan terhadap beras SPHP dimaksud, klaim Ferdian sapaannya, secara stok Bulog Bojonegoro sementara ini masih bisa memenuhi.
"Stok beras kami (Bulog Bojonegoro, red) sangat cukup untuk memenuhi permintaan. Di gudang, tersedia beras sekitar 3.000 ton," jelas pria asal Madura tersebut.
Yang jadi masalah pihaknya tak bisa memenuhi permintaan masyarakat dan mengurangi pengiriman Beras SPHP ke pedagang mitra Bulog sementara ini, terang dia, adalah soal kemasan.
"Selama tiga minggu terakhir, stok kemasan Beras SPHP terbatas. Khususnya kemasan lima kilogram. Penyebabnya, pengiriman kemasan dari pabrik kemasan mengalami kendala," jelasnya.
Kendala di bagian kemasan itu, lanjut dia, menyebabkan Bulog Bojonegoro mengurangi pengiriman stok Beras SPHP ukuran lima kilogram ke para pedagang beras mitra Bulog Bojonegoro.
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.