Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Wanita ini Tak Dianggap Anak Kandung Akibat Beda Pilihan Pilpres 2024, Ayah Pendukung Garis Keras

Petaka perbedaan pilihan Pilpres 2024 membuat rumah tangga hancur. Hal ini membuat wanita di Bekasi, Jawa Barat tak dianggap anak oleh ayahnya sendiri

Editor: Torik Aqua
Tribunnews
Tiga bakal capres pada PIlpres 2024: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. 

TRIBUNJATIM.COM - Petaka perbedaan pilihan Pilpres 2024 membuat rumah tangga hancur.

Hal ini membuat wanita di Bekasi, Jawa Barat tak dianggap anak oleh ayahnya sendiri.

Diketahui, sang anak seorang wanita berinisial M (41) warga Bekasi, Jawa Barat.

Sementara ayahnya merupakan Y (70) yang juga berdomisili sama.

Baca juga: Diduga Tak Netral saat Pemilu, 10 Kades di Sidoarjo Diperiksa Bawaslu Terkait Video 13 Detik

Kini, ayah tak menganggap M anak kandungnya akibat tidak satu pilihan capres-cawapres.

Kronologi


M menceritakan, sang ayah merupakan pendukung fanatik pasangan capres cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sementara, M mendukung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada Desember 2023, M mengunggah dukungannya terhadap Prabowo-Gibran di Facebook.

"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ujar M saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Diksi kalimat "dicoret dari KK" dari sang ayahanda bukan dalam artian sebenarnya, melainkan sudah tak lagi dianggap anak.

M berkata, kata-kata dirinya tak lagi dianggap anak ditulis sang ayah di dalam kolom komentar unggahannya.

"Dia bilang, 'kamu kalau dukung Prabowo, minta makan siang saja sama Prabowo. Kamu bukan anak saya lagi'. Digituin," tutur M yang sudah tidak tinggal bersama dengan sang ayah.

M yang berprofesi sebagai pedagang makanan daring ini menyesalkan peristiwa yang terjadi antara ia dengan ayahnya.

Ia tak menyangka perbedaan pilihan capres bisa sampai memutus hubungan keluarga, apalagi sedarah.

Sering adu argumen
Sebelum dirinya tidak lagi dianggap anak, M dan sang ayah sering adu argumentasi terkait masalah pemilihan calon presiden.

Respons sang ayah sempat membuat keluarga besarnya turun tangan.

Beberapa orang saudara mendekati ayah M dan membujuknya untuk tak bersikap keras terhadap M.

Namun, hingga usai pencoblosan, Y masih tidak mau berdamai dengan M.

M sendiri masih mencoba menghubungi sang ayah, meski sang ayah belum meresponsnya.

"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang kudukung adalah paslon berbeda dari dia. Jangan karena politik kami jadi terpisah," ujar M.

Kasus serupa: mertua usir menantu akibat beda pilihan

Seorang menantu diusir mertua dari rumah tengah viral di media sosial.

Si menantu diusir karena beda pilihan capres di Pemilu 2024, kemarin.

Sosok menantu itu diketahui bernama Ozy.

Istri Ozy diam saja ketika ibunya mengusir sang suami.

Adapun kejadian ini terjadi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (14/2/2024) kemarin.

Ozy diduga diusir dari rumah karena mencoblos pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada pemungutan suara Pilpres 2024.

Baca juga: Tak Mau Salah Pilih Capres, Artis dan Suami Riset Setahun Sebelum Nyoblos Pilpres 2024: Manfaat

Sementara mertuanya meminta coblos paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Sang ibu mertua dan istrinya sendiri merupakan pendukung fanatik dari paslon nomor 2 Prabowo-Gibran.

Begitu mengetahui Anies Baswedan kalah berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) di hari Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024) kemarin, Ozy pun diusir oleh mertua yang merupakan pendukung fanatik Prabowo-Gibran.

Dalam tayangan video yang beredar viral, ibu mertuanya yang mengenakan kaos bergambar Prabowo-Gibran, menenteng sebuah kardus dan membantingnya di dekat Ozy.

Ibu mertua itu mengomeli Ozy sembari menunjuk-nunjuk menggunakan bahasa Sunda Banten.

Ia meminta menantunya memasukkan baju ke dalam kardus dan pergi dari rumah.

Menantu diusir dari rumah karena beda pilihan capres.
Menantu diusir dari rumah karena beda pilihan capres. (TikTok via Tribun Jakarta)

"Iya benar, karena saya dukung 01 (Anies-Muhaimin). Karena beda pilihan dengan keluarga. Keluarga semua pilih dan dukung 02 Prabowo-Gibran," kata pria yang bekerja sebagai sopir mobil barang tersebut dilansir dari TribunJakarta.com.

"Setelah lihat di TV hasil quick count Prabowo-Gibran unggul di situ langsung pada emosi," tambahnya.

Sedangkan, istrinya memilih duduk diam dengan anaknya karena mengikuti pilihan seperti sang ibu.

Meski demikian, Ozy mengaku tak menyesali pilihannya dan bersikukuh dengan pandangannya.

Ozy memilih untuk legowo dan menjauh ke rumah kontrakan untuk memulihkan ketegangan di antara mereka.

"Ambil hikmahnya aja, siapapun yang jadi pemimpin di negeri ini yang terpenting bisa mensejahterakan rakyat dan profesi seorang driver menjadi lebih baik," pungkasnya.

Terkait alasannya memilih paslon 1, ia menilai bahwa Anies dan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, yang memiliki slogan perubahan tersebut dapat menyejahterakan para sopir mobil barang.

"Siapa tahu semisal Pak Anies jadi presiden bisa ada perubahan. Karena saya berprofesi sebagai sopir," sambung Ozy.

Selain itu, Ozy melihat kinerja Anies Baswedan sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terbilang bagus.

"Karena saya lihat kerja nyata bangun stadion JIS, sarana dan prasarana transportasi di Jakarta juga bagus sewaktu jadi Gubernur DKI," pungkasnya.

Baca juga: Gontok-gontokan di TPS, Inul dan Suami Debat soal Pilihan Capres, Ogah Jadi Timses: Nanti Jealous

Sementara itu kisah lainnya, aksi pak guru ajari murid bijak pilih capres menuai pujian.

Pernyataan pak guru itu terekam dalam video yang viral di media sosial.

Pak guru itu membahas tiga capres dan alasan orang memilih mereka belakangan ini.

Video si pak guru di antaranya diunggah akun Instagram folkshitt.

Diketahui, tahun ini para murid yang masih duduk di bangku SMA/SMK sederajat sudah masuk syarat sebagai pemilih pemula.

Para siswa SMA yang jadi pemilih pemula itu pun dibimbing gurunya untuk memilih pemimpin agar tidak salah arah.

Seperti yang dilakukan oleh seorang guru yang videonya viral saat mengajarkan muridnya agar memilih capres secara bijak.

Dalam video yang beredar, pak guru tersebut tengah berdiri di depan murid-muridnya di ruangan kelas.

Ternyata ia tengah mengajarkan muridnya yang akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024.

Melansir dari Tribun Jabar, Jumat (9/2/2024), Sang guru itu memberikan sejumlah pengajaran agar muridnya itu memilih capres secara bijak.

SOSOK Pak Guru Ajari Murid Bijak Pilih Capres, Ingatkan Tugas Presiden, Bahas Gemoy hingga Penguin
SOSOK Pak Guru Ajari Murid Bijak Pilih Capres, Ingatkan Tugas Presiden, Bahas Gemoy hingga Penguin (Instagram)

Ia meminta muridnya yang pemilih pemula itu agar tidak memilih pemimpin berdasarkan hal-hal tidak ada kaitannya dengan tugas sebagai presiden.

“Jangan pilih capres berdasarkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tugas sebagai Presiden,” ungkapnya kepada para muridnya.

Lebih lanjut pak guru itu memberikan contoh seperti memilih Anies Baswedan karena didukung fans Kpop.

Ia juga mencontohkan memilih Prabowo karena kegemoyan.

“Jangan memilih Prabowo karena kegemoyannya, gak ada kaitannya dengan tugas Presiden,” ujarnya.

Begitu juga ia mencontohkan memilih Ganjar Pranowo karena ada tim pinguin.

Mendapat arahan tersebut ternyata membuat para muridnya pun terhibur.

Kemudian pak guru itu menegaskan agar para muridnya memilih capres karena kompetensinya.

Lanjut ia mengungkap dirinya menyayangkan jika muridnya itu sebagai generasi Z memilih pemimpin semata-mata karena viralnya.

“Jadi bapak menyayangkan kalau di antara kalian sebagai generasi Z, jangan pilih karena semata-mata viralnya dan ikut-ikutan, gimmick-gimmicknya,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Anak di Palembang Pukuli Ayah dan Ibu usai Nonton Debat Capres 2024, Ibu Gercep Lapor Polisi

Ia tak menyalahkan jika dalam kontestasi politik pun ada gimmick.

Namun, ia menegaskan agar muridnya itu bijak dan tidak menjadikan alasan gimmick tersebut untuk memilih.

Dengan tegas, pak guru mengajak muridnya itu agar memilih berdasarkan rasionalitas.

“Jadi pilihlah berdasarkan rasionalitas, akal sehat,” tegasnya.

Sang guru pun menyinggung bahwa muridnya pun sejatinya sudah belajar mengenai demokrasi.

Ia menerangkan salah satu prinsip demokrasi syaratnya berdasarkan kecerdasan.

Pak guru itu juga menyinggung berdemokrasi tertuang dalam Sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan.

Oleh karena itu ia menghimbau muridnya agar bijaksana dalam memilih.

Kini, video aksi guru mengajarkan muridnya memilih capres yang bijak itu viral dan menuai pujian dari warganet.

Tak sedikit warganet memuji aksi pak guru tersebut bijak.

Berikut beragam komentar warganet.

“Gurunya cara berpikirnya sangat rasional, gw yakin dia bukan pendukung 02. Lebih mungkin pendukung 03.. atau 01 bisa juga”

“Mantap pak, kasih pendidikan ke murid bapak biar gak kemakan gimick gemoyyy padahal aslinya gapunya gagasan untuk bangsa indonesia”

“Mantab Pak, nah ini baru yang namanya tidak memihak. Coba aja semua orang kayak gini”

“kalian2 yg masi swing voters atau mauu tau seperti apa keadaan di istana dan pemerintahan skrg ini mending main2 ke bocor alus tempo. semoga bisa tercerahkan abis liat podcast2 disana”

“jangan karena gemoy”

“Apalagi pengen makan/susu gratis, iya si gratis tapi kuat sampe kapan itu biayain nya. logikanya pasti pajak juga naik, lah orang pejabat gajinya juga mau dinaikkan biar ga korupsi katanya” tulis beragam komentar warganet.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

kompas.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved