Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Nasib Bocah SD di Lumajang Kegirangan saat Mandi di Sungai Berujung Duka, Terseret Arus

Nasib Bocah SD di Lumajang Kegirangan saat Mandi di Sungai Berujung Duka, Terseret Arus

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Erwin Wicaksono
Proses evakuasi bocah SD hanyut di aliran Sungai Kaliasem, Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (28/2/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Keceriaan 3 bocah tengah asyik bermain air di Sungai Kaliasem, Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berubah menjadi duka, Selasa (28/2/2024).

Tandafa bocah asal Jatiroto Lumajang menghembuskan nafas terakhirnya usai tenggelam di aliran arus sungai nan deras. Siswa Sekolah Dasar Tompokersan II tersebut meninggal dunia di usia 10 tahun.

Kapolsek Sukodono, AKP Ernowo membenarkan kejadian tersebut.

Menurut informasi, korban bersama 2 orang rekannya pergi ke sungai untuk bermain dan mandi usai pulang dari sekolah. 

Tiba-tiba arus sungai datang begitu deras hingga membuat Tandafa terseret arus.

"2 orang rekan korban berusaha menolong tapi tidak mampu menggapai korban. Akhirnya mereka meminta tolong warga. Warga lalu melaporkan ke Polsek, kemudian petugas berhasil melakukan evakuasi," ujar Ernowo ketika dikonfirmasi.

Ernowo menambahkan, pada pukul 13:53 korban berhasil dievakuasi menuju Instalasi Gawat Darurat RS NU Permata Lumajang untuk mendapatkan pertolongan. 

"Saat dievakuasi menuju rumah sakit di ambulans korban masih sempat bernafas. Ketika sampai di RS tuhan berkehendak lain, tim medis menyatakan korban meninggal dunia," papar Ernowo.

Terkait penyebab kematian korban, polisi menerima laporan jika korban meninggal dunia lantaran kehabisan nafas usai menelan terlalu banyak air saat tenggelam.

Menurut Ernowo, tidak ada unsur pidana dalam insiden tengelamnya korban. Dirinya menyatakan bahwa hal tersebut merupakan musibah atas peristiwa alam. 

"Ini murni kejadian istilahnya musiibah tidak ada unsur pidana. Saya rasa korban berusia 10 tahun tidak bisa menahan arus sunga sekuat itu. Arus sedang kencang. Semalam memang turun hujan deras," jelasnya.

Terakhir, Ernowo menghimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar agar lebih intens dalam memberikan pengawasan dan perhatian.

"Kami meminta agar orang tua lebih mengawasi buah hatinya. Tolong untuk tidak mandi dan bermain di sungai karena berbahaya rawan terseret arus," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved