Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tradisi Megengan Jelang Bulan Ramadan untuk Kedamaian Bangsa

Adat Megengan, berasal dari kata “meng-agung-kan” bulan yang dianggap paling suci, keramat dan penuh berkah

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunJatim.com
Melaksanakan tradisi megengan, PCNU Kota Surabaya, menyelenggarakan doa bersama, Sabtu, (9/3/2024). 

Melaksanakan tradisi megengan, PCNU Kota Surabaya, menyelenggarakan doa bersama.

“Kita undang kyai-kyai dari seluruh Ranting (Kelurahan) se-Surabaya, bersama anak yatim,” kata Sekretaris PCNU Kota Surabaya, Ir. H. Masduki Toha.

Acara ini diselenggarakan di kantor PCNU Kota Surabaya, juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya, serta Kapolres KP3 Tanjuk Perak. Tujuan doa bersama, kata Masduki, sesuai visi megengan, yaitu kirim doa untuk arwah, terutama ulama-ulama Surabaya yang telah wafat. 

“Harus kita akui, baru saja kita terguncang perbedaan politik. Nah saat ini kita persatukan kembali seluruh potensi Surabaya. Kembali guyub,” tambah Masduki.

Termasuk perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan. Dalam hal ini NU melaksanakan puasa Ramadhan, dimulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Suasana (Ramadhan) bulan yang sangat baik, tidak perlu risau dengan perbedaan awal Ramadhan. 

“Boleh memulai puasa pada hari Senin (11 Maret) seperti kalangan Muhammadiyah. Juga boleh memulai puasa pada Selasa (12 Maret) seperti dilakukan umat Nahdliyin (NU). Sama-sama baiknya. Masing-masing memiliki pedoman kuat,” jelas Maduki.

Bahkan dicontohkan, di kalangan NU juga terdapat perbedaan awal puasa. Misalnya pengikut tarekat mu’tabaroh NU (jumlahnya mencapai jutaan orang) malah telah memulai puasa pada hari Ahad (10 Maret), dan pasti akan ber-hari Idul Fitri lebih awal. 

Konsep ukhuwah Islamiyah, wajib menjadi pegangan dalam perbedaan. Sangat ironis (dan menyimpangi agama), manakala visi ibadah dijadikan “pedang terhunus” untuk mem-provokasi sesama umat.

Bahkan seluruh perawi hadits shahih, meriwayatkan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa “perbedaan diantara umatku adalah rahmat.”  

Ramadhan, inilah waktu yang ditunggu-tunggu. Diawal bulan berisi berkah, ditengahnya berisi pembersihan kesalahan, dan diakhirnya bermakna pembebasan.

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved