Ramadan 2024, Eri Cahyadi Terjunkan Personel Antisipasi Perang Sarung hingga Balap Liar di Surabaya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah telah menggelar Sidang Isbat yang secara mufakat menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa (12/3/2024).

Sekalipun demikian, ada beberapa organisasi masyarakat, seperti Muhammadiyah, yang mulai melaksanakan ibadah puasa lebih awal, yakni sejak Senin (11/3/2024).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak semua masyarakat saling menghormati.

Dia mengatakan, perbedaan waktu 1 Ramadan tidak menjadi penghalang untuk menjaga persatuan.

"Perbedaan adalah sebuah keindahan. Kita memang yakin dan menjalani keyakinan kita, namun jangan sampai menimbulkan perselisihan. Perbedaan adalah anugerah," kata Eri Cahyadi, Senin (11/3/2024).

Eri Cahyadi menambahkan, Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI/Polri juga menggelar patroli gabungan selama pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadan tahun 2024.

Patroli gabungan itu, bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Kota Surabaya.

Tak hanya oleh aparat gabungan, para camat dan lurah turut diminta untuk menyiapkan satgas keamanan di setiap RW. Mereka akan menjaga di tempat masing-masing.

“Satgas nanti kita kembalikan (bentuk) lagi, karena tidak bisa ya, menjaga kota ini dengan satu atau dua, tiga personel, tidak. Contoh, kalau dulu ada pos kamling, nah itu kita galakkan seperti itu,” kata Eri Cahyadi.

Baca juga: Nasib Bocah Korban Perang Sarung, Berawal dari Keinginan seusai Salat Tarawih, Bola Mata Hilang

Waktu patrolipun lebih panjang.

Apabila sebelumnya hanya malam hari, kini akan dilakukan hingga waktu sahur.

“Patroli pasti keliling, karena Respatinya Polrestabes dengan Satpol PP selalu berputar selama Ramadan. Selama ini juga selalu berputar, tapi lebih kita giatkan lagi di bulan Ramadan,” ujarnya.

Selain mengantisipasi kenakalan remaja, giat patroli ini juga untuk memastikan rekreasi hiburan umum (RHU) tutup.

Jika kedapatan melanggar atau nekat buka, maka pemkot tak segan melakukan penyegelan.

“Langsung ditutup koyok biyen-biyen (seperti sebelumnya). Disegel. Karena ada surat pernyataan dari Satpol PP semua RHU itu harus mentaati ini, jika tidak mentaati ini (SE), maka akan ditutup selama satu bulan, karena ini saling menghormatilah satu sama semua umat beragama,” katanya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser menambahkan, patroli rutin di bulan suci Ramadan bakal digelar setelah pelaksanaan salat tarawih.

Patroli rutin yang dilakukan mulai dari ke lokasi-lokasi RHU, ruang terbuka, hingga fasilitas umum.

“Jadi tidak ada yang berbeda, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami juga membuka layanan pengaduan melalui aplikasi Warga Ku untuk masyarakat, layanan ini bisa digunakan ketika masyarakat mengetahui ada aktivitas yang menyalahi aturan surat edaran (SE) wali kota,” ungkapnya.

Pihaknya tak segan untuk membubarkan remaja yang berkumpul tanpa tujuan yang jelas.

Terutama, apabila kedapatan membawa senjata tajam hingga berpotensi tawuran (perang sarung) hingga balap liar.

“Kita juga sudah punya data, mana-mana saja yang mencoba-coba (melanggar), atau titik yang rawan. Itu kemudian kami coba untuk sisir, mulai selesai salat tarawih sampai pukul dua dini hari,” jelasnya.

Senada dengan Eri Cahyadi, Fikser menambahkan, selama pengamanan malam hari atau operasi yustisi, pemkot tidak lepas dari peran jajaran samping TNI/Polri serta masyarakat.

“Bahkan lintas OPD juga bersama-sama melakukan pengawasan di lapangan. Supaya tidak terkesan pemkot itu berjalan sendiri-sendiri,” katanya.