Berita Jember
Beras Sedang Mahal, Warung di Jember ini Malah Jual Nasi Rp3000 per Porsi, Buka Jelang Buka Puasa
Warung Kasih di Jember menjual nasi dengan harga sangat murah Rp 3000 per porsi saat harga beras sedang mahal-mahanya.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Warung Kasih di Jember menjual nasi dengan harga sangat murah Rp 3000 per porsi saat harga beras sedang mahal-mahanya.
Warung tersebut diprakarsai organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Kartini Jember, yang dibuka khusus selama Ramadan saja pada hari Senin hingga Kamis.
Warung murah yang berada di Jalan R.A Kartini Jember tersebut, mulai buka pada pukul 17.00 WIB atau menjelang waktu berbuka puasa.
Pantauan di lapangan, sekelompok ibu-ibu mulai menata nasi beserta lauk pauk lengkap mengunakan piring, untuk dijual kepada para konsumen yang mayoritas umat muslim.
Ketua WKRI Cabang Kartini Jember Elly Krisnaningsih mengatakan bahwa, Warung Kasih ini merupakan sebuah gerakan sosial, membantu sesama. Khususnya umat muslim yang butuhkan makanan untuk buka puasa.
"Bagi saudara kami yang memerlukan makanan untuk buka puasa dan rumahnya jauh. Sehingga kami sediakan makanan di sini," ujarnya, Kamis (14/3/2024).
Baca juga: Pasar Murah di Lumajang Kembali Digelar, Pembeli Wajib Celupkan Jari ke Tinta Seperti Pemilu
Menurutnya, harga tersebut naik Rp 1000 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan beras mahal sejak sebelum hingga tiba Ramadan.
"Sekarang harganya Rp 3000, kalau tahun kemarin masih Rp 2000. Kalau bilang tekor, ya tekor. Tapi kami percaya Tuhan Maha Pengasih, kalau kami punya niatan baik, pasti tuhan akan mencukupinya," kata Elly.
Elly mengatakan, setiap kali warungnya buka. Rata-rata terdapat 200 porsi nasi dengan lauk pauk lengkap plus minumnya yang dijual dengan harga Rp 3000.
Elly mengatakan, nasi murah spesial Ramadan tersebut boleh dibeli oleh siapapun yang membutuhkan. Terutama warga sekitar Alun-alun Jember.
"Terutama tukang becak dan para pedangan kaki lima yang tidak sempat pulang (saat buka puasa)," ucapnya.
Baca juga: Orangtua Cerai, Pria Nangis Makan Nasi Kiriman Ibu Meski Basi Sepulang Kerja, Tinggal Sendirian
Baca juga: Reaksi Pj Bupati Tulungagung saat Banyak Beras SPHP Dijual Online Melebihi Harga Eceran Tertinggi
Dia menjelaskan, gerakan Warung Kasih sengaja dilakukan saat Ramadan saja. Karena di moment tersebut banyak orang butuh makanan untuk buka puasa.
"Sementara kalau hari biasa kan, setiap orang jadwal makanya beda-beda. Ada yang makanya jam 11 ada yang jam 12. Sehingga tidak serempak. Kalau bulan Ramadan kan serempak waktu makanya," tutur Elly.
Elly mengaku sengaja tidak memberikan makanan berat tersebut secara gratis. Sebab dikhawatirkan jika itu dilakukan akan menyinggung perasaan penerima manfaatnya.
"Kami masih menghargai, mereka mampu mencari uang. Sehingga kami menjual nasi ini dengan harga yang minimal sekali. Karena apa, kalau kami memberi (secara gratis) takutnya orangnya tersinggung," bebernya.
Baca juga: Padahal Bayar Rp100 Ribu, Warga Nangis Diteriaki Pencuri Oleh Pejabat saat Antre Beras, Malu
Ia mengatakan seluruh biaya Warung Kasih ditanggung oleh Pengurus WKRI Cabang Kartini Jember dan juga pengurus gereja yang telah jadi donatur.
"Ternyata tanpa kami ketahui banyak orang yang simpati, contohnya dari Gereja Battle tiba-tiba mengirim bahan pokok kesini, ada minyak, telur dan bahan lainnya ke sini," ungkap Elly.
Elly mengungkapkan setiap hari, menu makan yang dijual berganti- ganti. Supaya orang tidak bosan. Sehingga pembeli bisa melahap makanan dengan penuh kebahagiaan saat buka puasa.
"Kadang rawon, kadang sup. Sekarang ini menunya nasi campur meliputi oseng-oseng kacang, telur dadar dan juga tongkol suwir," ucapnya
Elly mengatakan, keberadaan Warung Kasih dengan makanan berharga murah, merupakan bagian dari gerakan toleransi antar umat beragama supaya bisa saling membantu.
Baca juga: Putar Otak Pedagang Kuliner di Pacitan Siasati Harga Beras Naik, Pilih Masak Sedikit: Harga Lama
"Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kami tidak melihat warna bendera, baik itu agama muslim atau non muslim. Yang kami lihat mereka manusia yang harus diperhatikan," tuturnya.
Mengingat, kata Elly, gerakan menjual makanan dengan banting harga tersebut adalah gerakan kemanusian yang dilakukan rutin setiap bulan Ramadan. Bahkan telah dilakukan sejak 25 tahun silam.
Dia mengatakan, sekira tahun 1999 saat itu senior WKRI Jember baru pulang dari Gereja naik becak menjelang waktu buka puasa, lalu ngobrol dengan tukang becaknya.
"Tukang becaknya ditanya, sudah buka puasa?, dari situ ada yang jawab tidak ada yang belum buka. Akhirnya saat itu, kami siapkan warung murah untuk tukang becak,tidak banyak saat jumlahnya. Kisaran 25 hingga 30 porsi," ungkap Elly.
Elly mengatakan, Warung Kasih hanya buka selama 16 hari saja saat Ramadan. Sebab dalan satu minggu cuma empat hari beroperasi.
"Yang buka setiap hari Senin sampai Kamis. Sementara di hari Jumat, Sabtu dan Minggu kami ada kegiatan di Gereja, sehingga kami tidak bisa buka," paparnya.
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI)
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita Jember terkini
berita jatim hari ini
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.