Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Jejak Sejarah Musala At-Taqwa di Blitar, Pernah Jadi Kamp Laskar Diponegoro, Lokasinya Terpencil

Musala Attaqwa di Dusun Darungan, Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, diklaim sudah berusia lebih dari dua abad.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Samsul Hadi
Kondisi bangunan Musala At-Taqwa di Dusun Darungan, Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat (22/3/2024). 

Sampai sekarang, bangunan Musala At-Taqwa juga masih berdiri kokoh. Bangunan musala sudah berupa tembok dengan atap gaya limasan.

Bagian atap musala mulai genteng, kayu reng dan kayu usuk masih asli sejak berdiri belum pernah diganti. "Ukuran gentengnya kecil-kecil, model genteng kuno," ujar Syaiful.

Dari depan, model bangunan musala terlihat seperi rumah lawas dengan teras minimalis gaya pelana persis di tangga masuk.

Baca juga: Tradisi Unik di Masjid Nurul Qolbi Ponorogo, Jamaah tak Pulang Tabuh Bedug Usai Salat Tarawih

Posisi bangunan musala lebih tinggi dari tanah.  Sedang pintu masuk musala dibuat lebih pendek. Orang ketika masuk musala harus menundukkan kepala.

Di bagian dalam, juga tidak terdapat ornamen ukiran maupun kaligrafi. Hanya terdapat tempat imam salat. Di kanan kiri tempat imam salat terdapat ruang seperti kamar.

Sedang lantai musala sudah direnovasi menggunakan bahan dari keramik. Dulu, lantai musala masih berupa plesteran semen.

Syaiful menjelaskan, ada filosofi dari model bangunan Musala At-Taqwa. Menurutnya, posisi lantai musala dibuat lebih tinggi dari tanah sebagai filosofinya biar lebih dekat dengan Allah saat beribadah.

Baca juga: Kemenag Kabupaten Malang Imbau Soal Batasan Pengeras Suara saat Ramadan, Berikut Ketentuannya

Sedang pintu masuk dibuat lebih pendek agar orang yang masuk ke musala menundukkan kepala sebagai bentuk hormat masuk di tempat suci.

"Semua pintu di makam wali juga pendek, agar orang yang masuk ke makam menunduk sebagai bentuk hormat," katanya.

Syaiful mengatakan, dari dulu hingga sekarang, Musala At-Taqwa masih berfungsi untuk salat jemaah dan khataman Alquran. Saat Ramadan, musala ini juga digunakan untuk salah tarawih.

"Tapi, untuk pendidikan sudah tidak ada. Dulu, musala ini sempat jadi tempat pendidikan. Periode Mbah saya banyak santri dari luar desa seperti Jiwut, Patuk, Nglegok, Trenceng, yang ngaji di sini," katanya.

Pemberian nama Attaqwa pada musala juga baru dilakukan pada zaman orde baru. Ketika itu, ada pendataan tempat ibadah.

"Dulu, waktu orde baru, musala disuruh diberi nama, untuk pendataan. Sebetulnya tidak ada nama, hanya musala," ujarnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved