Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Malang

Kronologi Pembunuhan di Gunung Katu Malang, Ritual Buang Kendi sampai Rayuan Hubungan Sesama Jenis

Kronologi kasus pembunuhan di Gunung Katu Malang, ritual buang kendi sampai rayuan untuk hubungan badan sesama jenis.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Petugas mengamankan tersangka pembunuhan di Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, di Polres Malang, Selasa (9/4/2024). Satreskrim Polres Malang berhasil menangkap pelaku pembunuhan yakni PL (27). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menolak ajakan hubungan sesama jenis menjadi salah satu motif tersangka PL (27), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, membunuh temannya, AAS (36) di Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Malang.

Sebagaimana diketahui, Satreskrim Polres Malang telah mengamankan PL atas kasus pembunuhan dan pencurian yang terjadi pada Rabu (27/3/2024) lalu.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, kejadian bermula dari korban meminta tersangka untuk menemaninya membuang kendi ke Gunung Katu.

Kendi yang berisi emas logam dan beberapa persyaratan lainnya itu, dipercaya korban sebagai obat alternatif untuk ibunya yang sedang sakit.

"Sekira pukul 18.00 WIB, tersangka tiba di rumah korban, kemudian pukul 19.30 WIB, korban mengajak tersangka mengambil kendi yang diletakkan di sungai dekat rumahnya, lalu berangkat menuju ke lokasi kejadian," jelas AKP Gandha Syah, Selasa (9/4/2024).

Sesampainya di Gunung Katu, korban mengajak tersangka untuk melakukan ritual dengan membaca ayat Alquran.

Setelah selesai ritual, korban merayu tersangka untuk mengajak hubungan badan sesama jenis.

Namun, tersangka menolaknya dan timbullah perkelahian.

Hingga akhirnya tersangka menggunakan senjata tajam jenis bedok yang sebelumnya dibawa korban untuk membuka jalan di Gunung Katu.

Tersangka lalu membacok korban di bagian leher, tengkuk, dan punggung hingga mengakibatkan korban tewas.

Baca juga: Terkuak Pelaku Pembunuhan dan Pencurian di Malang, Ternyata Teman Sendiri, Berawal dari Buang Kendi

"Awalnya kami hanya menemukan tiga luka bacokan, setelah diautopsi mendalam, ditemukan 17 luka bacokan di bagian leher, tengkuk, dan punggung," urainya.

Selain motif menolak ajakan hubungan badan, AKP Gandha Syah mengatakan motif lain dari tersangka membunuh korban, yakni karena dendam dan faktor ekonomi.

peta mudik

Terbukti usai membunuh korban, tersangka kemudian menggondol ponsel dan uang tunai milik korban senilai Rp 500 ribu.

Uang yang telah diambilnya ini digunakan untuk membayar utang konvensional.

"Di sisi lain, tersangka juga dendam karena ia kerap berutang kepada korban," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved