Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggota Geng di Surabaya Mewek Diminta Polisi Bersujud di Kaki Ibu, Gangster Bawa Sajam Malah Nangis

Anggota geng di Surabaya terekam mewek ketika bertemu langsung dengan orang tua mereka dan bersujud di kaki sang ibu untuk minta maaf.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Anggota gangster di Surabaya yang terlibat tawuran dan bawa sajam, tetapi menangis dan mewek saat diminta polisi bersujud di kaki sang ibu. 

TRIBUNJATIM.COM - Penangkapan anggota gangster di Surabaya Jatim menuai perbincangan setelah videonya viral di media sosial.

Inilah video saat remaja anggota geng menangis sambil bersujud di kaki ibu nya di Surabaya, Jawa Timur.

Menyesal nakal hingga ditangkap polisi.

Viral video detik-detik remaja yang jadi anggota gangster ditangkap dan digirig ke kantor polisi.

Tak seperti geng pada umumnya yang terkesan brutal, para remaja ini justru terlihat berbeda.

Di sana, mereka tampak menangis tersedu-sedu sambil bersujud di kaki ibunya.

Sejumlah remaja anggota geng di Surabaya, Jawa Timur menangis ketika tertangkap oleh polisi dan dipertemukan dengan orangtua mereka.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun @surabayakabarmetro. Dalam unggahan akun tersebut tampak sejumlah anak menuduk dan didampingi petugas kepolisian.

Kemudian, pada video lainnya memperlihatkan beberapa anak sedang berjongkok di depan perempuan.

Selanjutnya, mereka terlihat menangis bersama-sama di dalam satu ruangan.

Baca juga: Nasib Fotografer Muda di Bojonegoro Tewas Tabrak Tiang PJU, Diguyur Hujan Lebat saat Berkendara

"Tiga remaja gangster menangis saat pembinaan dan diserahkan ke orangtuanya," demikian keterangan dalam unggahan tersebut, Selasa (16/4/2024), seperti dikutip Tribun Jatim via Kompas.com

Kapolsek Simokerto, Kompol Muhammad Irfan mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat tujuh remaja tertangkap saat melakukan aksi tawuran di Jalan Simokerto, Senin (15/4/2024).

Para pemuda yang ditangkap tersebut berinisial HM (16), MAR (15), MS (16), dan MF (17).

Mereka berempat adalah warga Jalan Gembong, Kecamatan Simokerto.

Baca juga: Buru Begal dan Gangster Jalanan, Polresta Malang Kota Bentuk Tim Khusus, Kantongi Identitas Pelaku

Lalu, pelaku lainnya adalah AL, MR (18) warga Jalan Kapasan Samping, Kecamatan Simokerto, ARM (17) asal Jalan Sumbo, Kecamatan Semampir, dan GPP (16), warga Kedunganyar, Kecamatan Sawahan.

"Setelah penyidik melakukan pemeriksaan, akhirnya satu orang berinisial AL ditetapkan tersangka karena membawa celurit sepanjang satu meter," kata Irfan, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Rabu (17/4/2024).

Anggota gangster nangis mencium kaki ibu
Anggota gangster nangis mencium kaki ibu (Grid.ID)

Dari tujuh orang yang ditangkap, enam pemuda terbukti tidak membawa senjata tajam dan tidak ditahan.

Mereka hanya mendapatkan pembinaan.

Orangtua dari tiga pemuda tersebut juga dipanggil ke Mapolsek Simokerto.

"Ketiga remaja sujud di kedua kaki ibunya untuk meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Ibu dan anaknya berbicara sambil menangis semuanya," jelasnya.

Kemudian, tiga pelaku lainya langsung dipulangkan ke rumahnya masing-masing oleh aparat kepolisian.

"Saat sampai di rumah, ibunya (pelaku tawuran) yang melihat anaknya digelandang polisi langsung jatuh pingsan. Upaya ini selain pembinaan juga memberikan efek jera kepada para remaja," ujarnya.

Irfan juga mengingatkan agar para orangtua memperhatikan anak-anak mereka yang berusia remaja.

"Rutin cek ponsel anak agar tidak salah pergaulan, karena remaja yang tertangkap ini semuanya berkomunikasi dengan teman gangsternya melalui aplikasi WhatsApp dan Instagram," tutupnya.

Baca juga: Nasib 28 Ribu Ekor Ayam di Banyuwangi Terpanggang, Kandang Terbakar Tengah Malam, Terdengar Ledakan

Beberapa waktu lalu, para remaja di Surabaya yang tergabung dalam gangster juga ditangkap.

Delapan remaja yang membawa atribut kelompok gangster ditangkap oleh anggota gabungan Polsek Sukolilo dan Tim Respatti Satsamapta Polrestabes Surabaya, Sabtu (30/3/2024) dini hari. 

Informasinya, mereka berinisial MFS (17) warga Polak Wonorejo, Peneleh, Surabaya, MFA (18) warga Jalan Ketintang Timur, Ketintang, Gayungan, Surabaya. 

Kemudian, IJ (20) warga Kedungmangu, Kenjeran, Surabaya, lalu TE (17) dan REP (20) warga Jalan Kedurus, Karang Pilang, Surabaya.

Serta JDN (16) warga Jalan Plampitan, Peneleh, Genteng, Surabaya, WS (17) warga Jalan Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, dan MNA (18) warga Jalan Jetis Kulon, Wonokromo, Surabaya.

Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara mengatakan, pihaknya menemukan tiga atribut kelompok gangster dari delapan remaja tersebut. 

Yakni tiga buah bendera yang bertuliskan; GRG 02 Surabaya, Polak Neverdie, dan Team Orang Seneng. 

Selain itu, lanjut I Made Patera, ditemukan juga adanya benda gesper atau sabuk yang diduga kuat bakal digunakan sebagai senjata untuk berkelahi. 

"Kami juga temukan sabuk besi diduga untuk menyerang jika ada yang melawan," ujarnya pada awak media, Sabtu (30/3/2024). 

Baca juga: Gangster Bersenjata Berulah di Surabaya, Geber Motor Berujung Ribut dengan Warga, 1 Orang Kena Bacok

Kompol I Made Patera Negara mengungkapkan, gerombolan remaja tersebut bermaksud melakukan konvoi bermotor seraya membentangkan bendera kelompok mereka. 

Tak cuma itu, mereka juga sempat dilaporkan menyalakan api flare saat melintasi ruas jalan kawasan Pondok Chandra hingga ke wilayah Surabaya timur. 

Namun, aksi membahayakan yang dilakukan kelompok gangster remaja tersebut, sempat terpantau oleh anggota Tim Respatti Polrestabes Surabaya. 

Akhirnya, tim gabungan melakukan penyergapan terhadap para remaja tersebut dan diamankan ke Mapolsek Sukolilo. 

"Tim Respatti bersama Polsek Sukolilo akhirnya mengepung kelompok ini di simpang empat Deles, Jalan Ir Soekarno," katanya

Hasil proses pendataan terhadap mereka, Kompol I Made Patera Negara mengungkapkan, pihaknya mendapati temuan para remaja tersebut kebanyakan masih berstatus anak SMK swasta dan negeri. 

Petugas telah memanggil para orangtua dari remaja tersebut.

Pihaknya telah memberikan sanksi pembinaan terhadap delapan remaja itu, yang akan melibatkan para orangtua mereka  . 

"Kami lakukan pendataan dan pembinaan. Nantinya kami akan panggil orangtua mereka," ungkap Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Ipda Aan Dwi. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved