Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Usia 10 Tahun Lihat Jasad Ibu Dicor Ayah, 7 Tahun Kemudian Baru Ngerti dan Histeris, ‘Mamaku’

Pengalaman seorang anak usia 10 tahun pernah melihat kekejaman ayahnya sendiri belakangan terungkap, ia baru sadar setelah usia 17 tahun.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsBogor.com
Kasus pembunuhan istri yang jasadnya dicor suami di depan anak, setelah usia 17 tahun anak baru akhirnya mengerti dan melaporkan ke kepolisian. 

TRIBUNJATIM.COM - Beginilah kisah pengalaman seorang anak usia 10 tahun yang pernah melihat kekejaman ayah terhadap sang ibu.

Jasad ibunya dicor hingga sang anak diminta untuk berbohong agar kejahatan tak terungkap.

Setelah 7 tahun berselang, ketika sang anak sudah berusia 7 tahun, akhirnya barulah ia mengerti dan histeris.

Kasus pembunuhan ini terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dimana seorang suami bernama Henky Talik tega membunuh dan mencor jasad istrinya sendiri bernama Jumiati (35) dengan semen di rumahnya.

Parahnya lagi, kejadian mengenaskan itu disaksikan oleh anaknya, yakni Vivi yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, kasus tersebut akhirnya terungkap usai 7 tahun berselang.

Vivi yang kini berusia 17 mengaku saat itu belum paham sepenuhnya dengan hal keji yang dilakukan ayah kandungnya itu.

Ditambah lagi, saat kejadian Vivi yang saat itu masih kecil dan sempat diancam dan diminta untuk berbohong.

Kebohongan itu akhirnya kini terbongkar karena sikap kasar sang ayah ke anak-anaknya.

Baca juga: Dendam Tukang Kebun Belum Digaji Rp300 Ribu Berakhir Bunuh Pegawai Honorer, Jasad Dicor di Rumah

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun bahwa jika ada yang bertanya 'mama kamu ke mana' sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," ungkapnya.

Terungkapnya kasus itu pun bermula saat Vivi ke kantor polisi untuk melaporkan penganiayaan yang ia dan adiknya alami dari sang ayah kandung.

Sampai pada akhirnya, Vivi juga mengungkap hal kelam yang menimpa ibunya itu.

Yakni dimana gadis itu mengaku melihat sendiri ibunya dibunuh dan mayatnya di cor dengan semen.

Ilustrasi jasad
Ilustrasi jasad (Istimewa)

"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai.

Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," ujarnya.

"2 hari kemudian setelah pulang sekolah, saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama.

Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya," ujar Vivi.

"Kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan'," imbuhnya.

Mendapat laporan demikian, polisi langsung menyelidik kasus tersebut dan mendatangi TKP yakni di Kelurahan Bonotoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Sosok Suami Bunuh & Kubur Jasad Istri di Rumah, Ketahuan 6 Tahun usai Anak Berani Lapor: Ia Dianiaya

Melansir dari Tribunnews.com, Vivi bahkan sempat didatangkan ke lokasi.

Di sana, Vivi langsung histeris saat bertemu ayahnya yang saat itu diminta polisi untuk menunjukkan lokasi mayat Jumiati yang dicor.

"Di sana mamaku," teriak Vivi di TKP.

Kasus pengecoran jasad lain yang tak kalah keji juga belakangan ini terjadi.

Baca juga: Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Ditangkap, Simak Kronologis Mayat Dicor di Rumah

Kasus tukang kebun bunuh pegawai honorer hingga jasadnya dicor di dapur rumah menjadi sorotan publik.

Pelaku ialah Ijal (31).

Ijal membunuh pegawai honorer bernama Didi Hartanto (45) dan mengecor jenazahnya di rumah korban.

Ijal bekerja di kompleks perumahan korban di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Diketahui pelaku merupakan tukang kebun yang juga punya keahilan dalam bertukang.

Ia membunuh Didi Hartanto, seorang pegawai honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung.

Baca juga: Bukan Pewaris Biasa, Tukang Kebun Bakal Jadi Triliuner, Cucu Pendiri Hermes Beri Warisan 172 Triliun

Ijal diduga sakit hati lantaran korban belum membayar upahnya sebesar Rp300 ribu selama dua hari bekerja.

Tak hanya menghabisi nyawa korban, Ijal juga mengambil barang-barang berharga milik Didi Hartanto.

Menurut keterangan Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, pelaku membawa dua unit sepeda motor, sertifikat rumah, dan handphone.

Adapun, peristiwa ini terjadi di kediamaan Didi Hartanto, di Kompleks Perumahan Bumi Citra Indah I, RT 06 RW 13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, pada 23 Maret 2024.

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan, pembunuhan ini terjadi pada 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB.

Kejadian ini berawal saat Ijal datang ke rumah Didi untuk menagih upah setelah merapikan rumah korban sebesar Rp 300.000.

Namun, terjadi cekcok antara antara pelaku dan Didi.

Ijal kemudian mengambil kunci pipa di sekitar rumah Didi, kemudian tiga kali menghantam korban dengan kunci tersebut hingga korban roboh dan meninggal dunia.

Ijal (kiri), tukang kebun bunuh pegawai honorer.
Ijal (kiri), tukang kebun bunuh pegawai honorer. (KOMPAS.com/Bagus Fuji Panuntun)

Setelah menyadari Didi sudah tak bernyawa, Ijal berusaha menghilangkan jejak dengan mengubur pelaku di bawah lantai dapur rumah korban.

Ijal membuka keramik lalu menggali lubang dengan kedalaman 70 sentimeter.

Jenazah kemudian dimasukkan paksa ke dalam lubang tersebut.

Lubang kemudian ditutup rapi dengan keramik warna yang sama untuk menghilangkan kecurigaan.

"Setelah pelaku menghabisi korban, kemudian pelaku membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk merapikan TKP, membereskan TKP (memasang keramik ulang) sehingga TKP itu benar-benar bersih," kata Aldi di lokasi kejadian, dilansir dari Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Pelaku kemudian membawa kabur barang berharga milik korban, yaitu ponsel, sertifikat rumah, dan dua sepeda motor.

Satu sepeda motor telah dijual dan hingga kini masih dicari pihak kepolisian.

"Satu unit motor sudah dijual, ini sedang kami cari. Kemudian yang satu disimpan di rumah pelaku, sertifikat juga masih disimpan. Jadi untuk sementara, barang hilang yang diambil pelaku yaitu motor dua, sertifikat, kemudian handphone," ungkapnya.

Setelah berhasil mengambil barang berharga korban, Ijal kabur ke Jakarta dan kembali lagi ke Cianjur hingga akhirnya ditangkap pada Senin (15/4/2024) malam.

Polisi meminta Ijal menunjukkan lokasi jenazah Didi.

Pelaku menunjukkan satu ruang kosong di bagian belakang rumah korban yang rapi tanpa ada kerusakan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved