Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya, Pj Gubernur Adhy Dorong BUMD Tingkatkan PAD Jatim

Bahas pemberlakuan UU HKPD dan dampaknya pada sektor pajak, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendorong BUMD untuk meningkatkan PAD Jatim

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono membuka Rapat Pembahasan Sinergitas Pemungutan Pajak Daerah dan Opsen Pajak antara Pemprov Jatim dan pemerintah kota/kabupaten di Hotel Shangri La Surabaya, Jumat (3/5/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono membuka Rapat Pembahasan Sinergitas Pemungutan Pajak Daerah dan Opsen Pajak antara Pemprov Jatim dan pemerintah kota/kabupaten di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (3/5/2024).

Digelar selama dua hari penuh, rapat ini juga secara khusus dihadiri oleh Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Horas Maurits Panjaitan, Pj Sekdaprov Bobby Soemiarsono, serta jajaran BPKAD dan beberapa sekda kota/kabupaten se-Jatim.

Adhy Karyono mengatakan, rapat ini penting karena membahas tentang rencana pemberlakuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Yang mana dampaknya signifikan terhadap kondisi fiskal Pemprov Jatim di tahun 2025.

Salah satu yang terlihat adalah adanya penurunan potensi PAD yang akan diterima Pemprov Jatim dengan estimasi pengurangan penerimaan sebesar Rp 4,2 triliun dari target penerimaan PAD tahun 2024.

Hal ini terjadi karena dengan adanya pemberlakuan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), maka yang akan menerima opsen pajak adalah pemerintah kota/kabupaten sebesar 66 persen.

"Meski PAD pemprov berkurang, kita bersyukur karena PAD kota dan kabupaten se-Jatim juga akan meningkat sebesar Rp 4,2 triliun di tahun 2025," kata Adhy Karyono.

"Jadi pada kesempatan ini, mari kita songsong UU Nomor 1 Tahun 2022 ini yang akan berlaku pada 5 Januari 2025 mendatang," tambahnya.

Dengan adanya dampak tersebut, maka Adhy secara khusus mendorong seluruh pihak untuk berupaya keras meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Terlebih, Jatim memiliki potensi yang tinggi dalam meningkatkan PAD.

Baca juga: Pemprov dan Kab/Kota Se-Jatim Raih WTP, Pj Gubernur Adhy Harap Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja

Adanya aset dan BUMD yang sehat, dinilai dapat menjadi katalisator peningkatan PAD bila dikelola dengan baik.

"Selain pajak, sebetulnya kita punya potensi agar PAD kita bisa ditingkatkan lagi. BUMD kita dapat dijadikan alat untuk mencapai itu," katanya.

"BUMD di Jatim banyak, kita bisa lihat Bank Jatim berhasil membukukan laba sebesar Rp 420 miliar untuk pendapatan. Nah ini yang harus kita dorong, agar bisa tembus Rp 1 triliun," tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta agar BUMD yang kurang sehat agar segera diperbaiki sistem manajemennya. Karena menurut Adhy sejauh ini hanya ada 3 BUMD yang dinilainya sangat baik secara laba. Di antaranya adalah Bank Jatim, Bank UMKM dan Sier.

"Untuk BUMD lain yang hidup segan mati tak mau, tolong segera manajemennya diperbaiki, SDM-nya juga diperbaiki. Kalau memang caranya adalah dengan mengganti SDM, saya minta untuk segera dilakukan," tegasnya.

Selain dari BUMD, ia juga meminta agar Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jatim untuk mulai mendata dan menginventarisir potensi lain yang dinilai mampu meningkatkan PAD Jatim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved