Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

6 Fakta Kasus Pria Surabaya Teror 'Foto Jorok' ke Teman SMP, 10 Tahun Obsesi Gegara Uang Rp5 Ribu

6 fakta pria kirim foto jorok selama 10 tahun ke teman SMP di Surabaya. Terobsesi gegara pernah diberi Rp10 ribu. Korban: kuwesel.

Editor: Hefty Suud
Istimewa/TribunJatim.com
Kasus pria Surabaya teror teman SMP dengan foto tak senonoh atau jorok. Pelaku ditangkap oleh anggota Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim di kediamannya pada Sabtu (18/5/2024) dini hari. 

Ancaman pembunuhan tersebut ditujukan kepada siapa saja sosok pria yang sedang pendekatan (PDKT) atau berpacaran dengan korban NR.

"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu jujur, kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkapnya.

Baca juga: Aksi Tak Senonoh Pria dari Malang di Toko Sayur Bikin Wanita Menjerit Kaget, Ending Masuk Tahanan

Baca juga: Salah Kirim Foto Tak Senonoh Sama Selingkuhan ke Grup WA, Pak Kades Didemo Warga & Tanggung Malu

3. Berawal dari uang Rp5 ribu

Mengenai pemicu awal perbuatan si pria yang sebegitu nekat mengejarnya, korban NR menduga sosok pria itu telah menyalahartikan kebaikan dirinya yang pernah memberikan uang lima ribu rupiah semasa sekolah dulu.

Padahal dirinya memang memiliki sifat yang extrovert atau mudah bergaul terhadap siapa saja teman di lingkungan sekolahnya.

Lagi pula, kala itu, korban NR mengaku sengaja memberi uang tersebut, karena merasa iba terhadap kondisi dari si pria yang memiliki sifat introvert atau cenderung pendiam.

Apalagi, konteks peristiwa di sekolah kala itu, bahwa si pria sedang duduk sendirian di kelas dan tidak membeli jajanan atau makanan siang pada jam istirahat.

"Iya pernah kasih yang Rp 5 ribu. Iya merasa; kok NR peduli banget ya. Nah saya itu extrovert, semua satu sekolah saya pedulikan. Tapi dia aja yang aneh," jelasnya.

4. Pelaku larang korban temui keluarganya

Lalu, mengenai upaya untuk menghentikan perbuatan si pria pengagum dirinya. Korban NR mengaku, pernah meminta secara baik-baik kepada si pria untuk menghentikan perbuatan intimidasi tersebut, pada tahun 2016.

Ternyata, upayanya itu, tak pernah digubris, dan si pria itu, tetap saja melanjutkan perbuatannya, selama 10 tahun lamanya, hingga di tahun 2024.

"Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo. Enggak direspon. Kalau ketemu orangtuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang; orangtuaku baik gak usah dilibatkan," terangnya.

Namun, lanjut Korban NR, dirinya belum pernah mendatangi pihak keluarga dari si pria untuk mengadukan perbuatan anaknya yang keterlaluan.

Pasalnya, si pria selalu menolak dan menghalangi Korban NR untuk mendatangi kediamannya.

"Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, kamis pekan ini, dan orangtuanya baru tahu semalam kamis 16 Mei 2024 kemarin," tukasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved