Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Fakta Baru Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Ternyata Tas Jatuh

Fakta baru mahasiswi UINSA Surabaya tewas kecelakaan saat mengejar jambret, ternyata tas terjatuh saat duel terjadi. Begini kronologi lengkapnya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Milah (44) menunjukkan tas anaknya, MDR (21) yang gagal dijambret, saat ditemui di rumahnya di Jalan Tambak Dalam Baru, Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024). MDR (21) merupakan mahasiswi UINSA yang tewas kecelakaan saat mengejar jambret di Jalan Arjuno, Surabaya. 

Tas milik MDR berbentuk persegi berbahan kulit berukuran dimensi ruang 10 cm x 5 cm.

Di dalam tas kulit berwarna abu-abu tersebut, terdapat ponsel iPhone, dompet dan alat pengisi daya milik wanita yang akrab disapa Wiwik, oleh keluarganya di lingkungan rumah itu. 

Saksi yang juga kebingungan mencari cara untuk mengembalikan tas tersebut kepada pemilik, akhirnya memutuskan membawa tas tersebut ke rumah, dengan harapan, ada telepon masuk ke ponsel yang ada di dalam ras tersebut. 

Ternyata, titik terang soal tas tersebut, muncul pada Jumat (24/5/2024) pukul 01.30 WIB.

Pacar MDR menelepon ponsel yang sedang berada di tangan saksi. 

Alhasil, duduk perkara tentang nasib tas MDR yang hilang dijambret, akhirnya terjawab sudah.

Namun, pada saat yang bersamaan, muncul pertanyaan utama tentang keberadaan MDR. 

"Nah setelah ditelepon, akhirnya mbaknya bilang (cerita soal si MDR kena jambret tapi tasnya jatuh, dan si MDR gak sadar lalu tetap kejar). Jam 01.30 WIB hari Jumat. Disamperin ke rumah saksi daerah Dupak," ungkapnya. 

Maka dimulailah pencarian keberadaan MDR beserta kendaraan motornya, secara sporadis menerka-nerka ke segala penjuru arah mata angin. 

Milah mengatakan, pencarian itu, dilakukannya bersama sang suami, anak pertama, dan pacar MDR. 

Semula ia memperkirakan MDR berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, atau Surabaya utara. 

Lalu ada yang mencari di kawasan sekitaran SPBU, berlanjut hingga ke jalanan kawasan Bubutan, dan emperan depan Mal BG Junction. 

"Kami awalnya mencari tanpa arah. Kita gak bisa menghubungi siapa," ujar ibu empat anak yang berjualan sayur di Pasar Tembok Surabaya, selama 16 tahun itu. 

Sebenarnya, motor yang dikendarai MDR terpasang alat pelacak GPS.

Namun, karena fitur layanan berbayarnya sejak beberapa bulan lalu, tidak diperpanjang, alat tersebut, tidak dapat dimanfaatkan melacak keberadaan motor MDR. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved