2 Maling di Sambikerep Surabaya Terekam CCTV, Curi Tangga Teleskopik, Seliweran 3 Jam Lebih

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Viral di medsos video CCTV merekam aksi dua orang bandit berkomplot menyatroni permukiman di kawasan Jalan Made AMD, Kelurahan Made, Sambikerep, Surabaya, pada Rabu (29/5/2024) dini hari. 

Alhasil, sebuah tangga Teleskopik milik seorang warga berinisial DRS yang sengaja diletakkan di depan teras rumahnya, amblas digondol para pelaku. 

Berdasarkan video CCTV berdurasi 18 detik yang diterima TribunJatim.com, pelaku berjumlah dua orang. 

Seorang pelaku bertindak sebagai eksekutor pencurian tangga Teleskopik. Ia tampan mengenakan kaus oblong lengan panjang warna hitam. 

Sedangkan satu orang pelaku lainnya, bertindak sebagai joki motor sarana aksi, sekaligus memantau situasi selama temannya beraksi. 

Situasi kawasan permukiman gang yang terpantau sepi, pada dini hari itu, memudahkan si pelaku eksekutor berjalan melenggang santai menyusuri halaman teras rumah korban lalu melancarkan aksi pencurian. 

Korban DRS mengatakan, dirinya baru menyadari tangga teleskopik milik suaminya hilang, pada keesokan paginya, sekitar pukul 10.00 WIB. 

"Emang tangganya itu sudah lama ditaruh di depan tapi emang mungkin sudah diincar juga sama orangnya apa gimana, soalnya tiba-tiba diambil," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (30/5/2024). 

Baca juga: Mengantuk Saat Jaga, Karyawan Binatu di Malang Tak Sadar Ponsel Raib Digondol Maling

Menyadari hilangnya tangga tersebut merupakan suatu hal yang tak lazim. Suaminya bergegas memeriksa rekaman CCTV rumahnya. 

Ternyata nasib tangga Teleskopik milik suaminya dicuri oleh komplotan bandit berjumlah dua orang yang beraksi sekitar pukul 03.03 WIB. 

"Pas cek CCTV itu sebelum malingnya ngambil dia sempat seliweran jam 3 lebih 1 menitan, buat lihat situasinya aman apa enggak, dari arah kulon ke arah wetan. Terus di jam 3 lebih 3 menitan baru malingnya ini beraksi ngambil tangganya," jelasnya. 

Akibat pencurian tersebut, Korban DRS mengaku mengalami kerugian hingga kisaran Rp1,5 juta. 

Ia mengaku belum berencana melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat. 

"Sekitar Rp1,5 jutaan, harga tangganya, dibuat kerja kalau ada project. Belum lapor karena memang kita niat mau cari sendiri dulu," terangnya. 

Dan berinisiatif mencari sendiri para pelaku, salah satunya melalui cara menyebarkan bukti CCTV ke medsos. 

"Sebenernya yang diambil cuma tangga Teleskopik. Tapi kita bukan masalah barangnya, hanya saja kita pengen menangkap orang tersebut. Karena kalau dibiarkan terlalu resiko berkeliaran bisa saja nanti datang tiba-tiba ngambil barang lagi," pungkasnya.