Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Alokasi Pupuk Subsidi di Jember Ditambah, Tapi Pendistribusian ke Petani Belum Sampai 30 Persen 

Pendistribusian pupuk subsidi terhadap para petani di Kabupaten Jember Jawa Timur belum sampai 30 persen dari total alokasi yang telah disediakan peme

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Imam Nawawi
Bupati Hendy Sidak Gudang Penyimpanan Pupuk Subsidi di Rambipuji Jember 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pendistribusian pupuk subsidi terhadap para petani di Kabupaten Jember Jawa Timur belum sampai 30 persen dari total alokasi yang telah disediakan pemerintah.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember, Jupriono mengungkapkan untuk pupuk subsidi jenis urea baru tersalurkan kepada petani sekira 8.511 ton atau 29 persen dari ketersediaan rabuk kimia yang ada.

"Untuk urea baru diserap 8.511 ton atau 29 persen. Kemudian untuk NPK ada 10.740 ton atau 22 persen dari kuota pupuk yang baru,” ungkapnya, Rabu (5/6/2024).

Menurutnya, rendahnya penyerapan rabuk kimia itu karena diperlukan pembaharuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Sebab, kata dia, adanya penambahan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat. Sehingga diperlukan revisi data petani terbaru.

Baca juga: Momen Petani Bagi-bagi Beras Gratis di Alun-alun Jember, Singgung Alokasi Pupuk Subsidi Dibatasi

"Baik itu dosisnya, atau petani kami yang belum masuk RDKK bisa dimasukan ke RDKK, dengan adanya tambahan alokasi pupuk yang baru," kata Jupri.

Jupri mengatakan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, telah menargetkan pembaharuan data RDKK akan rampung pada munggu-minggu ini.

"RDKK akan selesai minggu ini, baik itu dosis beredar atau jumlah petaninya. Harapannya pupuk subsidi ini segera terserap pada bulan ini, dengan target mencapai 50 persen," urainya.

Dia menjelaskan, Kementerian Pertanian RI menambah alokasi pupuk subsidi pada 2024 di Kabupaten Jember, dua kali lipat. Katanya, untuk jenis urea yang awalnya 37 ribu ton sekarang menjadi 63.248 ton.

"NPK awalnya 24.257 ton menjadi 51.839 ton. Mudah mudahan ini segera terserap kepada petani kita. Setelah penyesuaian RDKK dengan tambahan pupuk yang baru," kata Jupri.

Menanggapi hal tersebut, Account Eksekutif PT Pupuk Indonesia Wilayah Tapal Kuda, Reza Arsadi menuturkan, pendistribusian pupuk subsidi diatur dalam aplikasi I-pubers kios.

"Dimana data petani di RDKK masuk di I-pubers kios. Ketika petani tidak masuk di aplikasi I-Pubers otomatis tidak dilayani, tetapi kalau masuk di I-pubers, maka petani akan dilayani cukup menggunakan KTP," tanggapnya.

Reza mengakui memang aplikasi tersebut tergolong baru. Sehingga servernya masih sering terjadi gangguan sebab digunakan oleh kios pupuk di seluruh Indonesia.

"Insyallah tahun depan aplikasi ini tidak akan ada gangguan lemot. Dan sekarang aplikasi ini sedang dalam perbaikan, dan selalu menerima segala keluhan petani selama 24 jam," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved