Berita Trenggalek
Akta Kelahiran Anak Jadi Sehari, UNICEF Apresiasi Pekka Tali di Kabupaten Trenggalek
UNICEF mengapresiasi program Pelayanan Akta Kelahiran Kematian Tepat Langsung Jadi (PEKKA TALI) yang dilaunching Pemkab Trenggalek, Senin (10/6/2024).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - UNICEF mengapresiasi program Pelayanan Akta Kelahiran Kematian Tepat Langsung Jadi (PEKKA TALI) yang dilaunching Pemkab Trenggalek, Senin (10/6/2024).
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa Arie Rukmantara menuturkan, program tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab Trenggalek untuk memudahkan pemenuhan hak administratif yang memang seharusnya diperoleh anak-anak.
"Sejak lahir, mereka mempunyai hak untuk mendapatkan identitas sebagaimana yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak," kata Arie ditemui di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (10/6/2024).
Melalui Pekka Tali, Pemkab Trenggalek memastikan akta kelahiran setiap bayi harus jadi pada hari yang sama saat mereka dilahirkan.
Baca juga: Pekka Tali, Program Pemkab Trenggalek Urus Akta Kelahiran dan Kematian Cuma Sehari, Syaratnya Mudah
Untuk menyukseskannya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tidak akan hanya menunggu laporan namun mereka bekerjasama dengan stakeholder terutama tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan untuk melaporkan setiap kelahiran.
Menurut Arie, akta kelahiran menjadi salah satu hak penting bagi anak karena bisa membantu mereka untuk mendapatkan hak-hak kewarganegaraan lainnya.
Mulai dari bantuan pendidikan seperti beasiswa, bantuan gizi, dan permakanan, lalu KTP-el, pekerjaan, jaminan asuransi kesehatan, dan lainnya.
"Ini pertama kali-nya program konvergensi kesehatan dan administrasi kependudukan didukung UNICEF berhasil dilakukan di Jatim," jelasnya.
Selain akta kelahiran, Pekka Tali juga menjamin akta kematian setiap penduduk bisa keluar hari itu juga setelah laporan dari fasilitas kesehatan atau modin masuk melalui aplikasi yang telah disediakan.
Baca juga: Tutup Rangkaian HUT Apkasi ke-24, Bupati Trenggalek Ajak Tamu Fun Walk Hutan Durian Seluas 650 Ha
Menurut Arie, langkah tersebut menunjukkan upaya Pemkab Trenggalek untuk menjadi Good governance atau memiliki tata kelola pemerintahan yang baik.
"Pemerintah sudah tahu anak yang lahir berapa, anak yang meninggal berapa, sehingga ada multiplayer effect-nya. Contohnya sudah tahu berapa dosis vaksin yang harus disiapkan, lalu pelayanan kesehatan untuk anak-anak dan remaja untuk tahun depan seperti apa," ucap Arie.
Dengan pelaksanaan perencanaan pembangunan yang efektif dan efesien, menurut Arie dengan APBD yang terbatas Pemkab Trenggalek bisa menggunakannya secara efektif dan efisien.
Dengan terpenuhinya hak administratif setiap anak, menurut Arie Pemkab Trenggalek juga telah memenuhi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 16.9.
Yang mana Pada tahun 2030 targetnya adalah memberikan identitas yang syah bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran.
"Kalau tahun 2025 sudah 100 persen, nanti di-New York di SDG's summit kita akan bercerita bahwa kabupaten Trenggalek adalah satu dari beribu district di dunia ini yang berhasil mencapai SDG'S 16.9," pungkasnya.
Pelayanan Akta Kelahiran Kematian Tepat Langsung J
UNICEF
Pemkab Trenggalek
akta kelahiran
Trenggalek
TribunJatim.com
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.