Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kelaminnya Berubah Jadi Wanita saat Bangun Tidur, Pria Syok Ulah Teman Sendiri Dioperasi Diam-diam

Pria syok kelaminnya berubah jadi wanita saat bangun tidur, ternyata dalangnya teman sendiri.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
Pria syok saat bangun tidur kelamin berubah jadi wanita, ternyata dalangnya teman sendiri 

"Awalnya kami mengantarkan anak sulung saya yang saat itu berusia sembilan tahun untuk sunat di Puskesdes.

Sampai di sana langsung ditangani oleh Pak Zaidan (merupakan Kepala Puskesmas Kertamukti) dan segera diambil tindakan," kata Amalia ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/6/2024) pagi.

Menurutnya, setelah selesai disunat menggunakan alat laser, mantri khitan justru menyebut bila alat kelamin anaknya tersebut terpotong bagian atasnya (hanya tersisa sedikit).

Mendengar adanya dugaan terjadi malapraktik tersebut, Amalia sontak panik dan meminta agar segera dilakukan tindakan medis yang terbaik.

"Tahunya setelah sunat waktu mau dijahit, itu dicari kepalanya (bagian atas kelamin) tidak ada.

Rupanya terjatuh dan ikut kepotong bersama kulup penis itu tadi," jelas Amalia.

"Waktu itu mantri sempat berusaha untuk menyambung dan menempel kepala penis.

Supaya tidak tertutup lubangnya itu tadi dan setelahnya langsung dibawa ke rumah sakit," imbuh dia.

Masih kata dia, setelah dirujuk dan sampai di rumah sakit di Kota Palembang, segera dilakukan penanganan serta dicek diatur jadwal dokternya.

"Sampai di sana sekitar jam 09.00 malam dan untuk jadwal operasi jam 11.00 siang besoknya. Total perawatan di rumah sakit selama 11 hari sampai diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Ilustrasi alat kelamin bocah terpotong saat disunat, gagal disambung
Ilustrasi alat kelamin bocah terpotong saat disunat, gagal disambung (ISTIMEWA)

Alat kelamin MHN sudah tidak bisa disambung lagi lantaran terlalu lama dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar ibu korban.

Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di alat kelamin milik korban selama kurang lebih satu bulan sampai proses penyembuhan.

"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung.

Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujar Amalia, saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved